Analisis Keefektifan Analisis Data Kuantitatif

71 Dari pemaparan di atas, didapat pedoman klasifikasi penilaian LKS pada tabel 13 berikut. Tabel 13. Pedoman Klasifikasi Penilaian Akhir LKS Angket Respon Rentang Skor Klasifikasi �̅ , Sangat Baik , �̅ ≤ , Baik ,6 �̅ ≤ , Cukup ,8 �̅ ≤ ,6 Kurang �̅ ≤ ,8 Sangat Kurang

c. Analisis Keefektifan

Tes hasil belajar digunakan untuk mendapatkan nilai keefektifan LKS. Data tersebut didapatkan dengan menganalisis hasil tes hasil belajar yang dilakukan oleh siswa pada akhir pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1 Menghitung skor tes hasil belajar setiap siswa. 2 Menentukan nilai yang dicapai setiap siswa dengan rumus sebagai berikut. �̅ = ∑ � � � �= ∑ � � ��� � �= × Keterangan: �̅ : Nilai siswa ∑ � � � �= : Jumlah skor tes hasil belajar ∑ � ����� � �= : Jumlah skor maksimal tes hasil belajar � : Jumlah soal tes hasil belajar 72 3 Menghitung jumlah peserta didik yang lulus KKM yaitu yang mendapatkan nilai minimal 68. 4 Mempersentasekan ketuntasan secara klasikal dengan menggunakan rumus sebagai berikut. � = � × Keterangan: � : Persentase kelulusan siswa secara klasikal L : Banyaknya siswa yang lulus KKM � : Banyaknya siswa 5 Mengkonversi perhitungan pada langkah sebelumnya untuk menunjukkan kategori kecakapan akademik peserta didik secara klasikal sesuai tabel 14 berikut Eko Putro Widoyoko, 2009: 242. Tabel 14. Kriteria Penilaian Ketuntasan Akademik Rentang Skor Klasifikasi � 8 Sangat Baik 6 � ≤ 8 Baik � ≤ 6 Cukup � ≤ Kurang � ≤ Sangat Kurang Pada penelitian ini, LKS dikatakan efektif jika persentase ketuntasan belajar klasikal tes hasil belajar peserta didik mencapai klasifikasi minimal baik. 73 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Research and Development. Produk yang dikembangkan adalah Lembar Kegiatan Siswa LKS matematika materi trigonometri untuk siswa Sekolah Menengah Atas SMA kelas X dengan pendekatan guided discovery. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ASSURE. Pengembangan model ASSURE meliputi enam tahap yaitu: 1 Analyze Learners; 2 State Objectives; 3 Select Methods, Media and Materials; 4 Utilize Media and Materials; 5 Require Learner Participation; 6 Evaluate and Revise. Kualitas LKS ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Adapun hasil setiap tahapan selama proses pengembangan dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Hasil Tahap Analyze Learners Tahap Analyze learner merupakan tahap awal penelitian pengembangan LKS yang telah dilakukan. Tahap Analyze learner berfungsi untuk menganalisis kebutuhan-kebutuhan dalam pembelajaran. Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis terhadap berbagai hal untuk dijadikan dasar mendesain dan mengembangkan produk yaitu analisis situasi pembelajaran dan analisis karakteristik siswa. Hasil yang diperoleh pada tahap Analyze learner adalah sebagai berikut.