122
7. Kevalidan Lembar Kegiatan Siswa LKS
Penilaian validator ahli materi dan ahli media terhadap kevalidan LKS
meliputi beberapa aspek yaitu kompetensi, kelayakan isi, kesesuaian LKS dengan pendekatan guided discovery, kelayakan bahasa, kelayakan
penyajian dan kelayakan grafika. Adapun hasil penilaian kevalidan LKS disajikan dalam tabel 22 berikut. Data selengkapnya dan hasil pengisian
lembar penilaian LKS oleh ahli materi dan media berturut-turut dapat dilihat pada Lampiran C2, Lampiran B2 dan Lampiran B3.
Tabel 22. Data Hasil Analisis Penilaian LKS No
Aspek yang Dinilai Skor
Kriteria Ahli Materi
1. Kompetensi
4, 3 Sangat Baik
2. Kelayakan Isi
4 Baik
3. Kesesuaian LKS dengan
pendekatan guided discovery 4
Baik
Ahli Media
4. Kelayakan Bahasa 4, 43
Sangat Baik 5.
Kelayakan Penyajian 4, 31
Sangat Baik 6.
Kelayakan Grafika 4, 15
Baik
Jumlah Butir 4, 2
Baik
Berdasarkan data penilaian LKS yang dilakukan oleh validator diperoleh rata-rata skor penilaian 4, 2 dari skor maksimal 5 dengan
kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan telah memenuhi klasifikasi valid sehingga layak digunakan dalam
pembelajaran di kelas.
123
8. Kepraktisan Lembar Kegiatan Siswa LKS
a. Penilaian Angket Respon Siswa
Penilaian kepraktisan LKS oleh siswa meliputi beberapa aspek
yaitu kesesuaian materi dengan pendekatan guided discovery,
kemudahan, keterbantuan dan kemenarikan. Adapun data hasil
penilaian angket respon siswa disajikan pada tabel 23 berikut. Data selengkapnya dan contoh pengisian angket respon siswa berturut-turut
dapat dilihat pada Lampiran C3 dan Lampiran B4.
Tabel 23. Data Hasil Analisis Angket Respon Siswa
No Aspek Penilaian
Skor Kriteria
1. Kesesuaian Materi dengan
Pendekatan Guided Discovery 4, 45
Sangat Baik 2.
Kemudahan 4, 11
Baik 3.
Keterbantuan 4, 36
Sangat Baik 4.
Kemenarikan 4, 33
Sangat Baik
Rata-rata 4, 28
Sangat Baik
Berdasarkan data angket respon siswa tersebut diperoleh rata-rata skor sebesar 4, 28 dengan kriteria sangat baik. Hal ini
menunjukkan bahwa LKS yang dkembangkan memiliki tingkat kepraktisan yang sangat baik ditinjau dari aspek kesesuaian materi
dengan pendekatan guided discovery, kemudahan, keterbantuan dan kemenarikan.
b. Penilaian Angket Respon Guru
Penilaian kepraktisan LKS oleh guru meliputi beberapa aspek penilaian yaitu kesesuaian materi, RPP dan LKS. Adapun hasil
penilaian angket respon guru disajikan pada tabel 24 berikut. Data
124 selengkapnya dan pengisian angket respon guru berturut-turut dapat
dilihat pada Lampiran C4 dan Lampiran B5.
Tabel 24. Data Hasil Analisis Angket Respon Guru No
Aspek Penilaian Skor
Kriteria
1. Kesesuaian Materi
4 , 00 Baik
2. Rencana
pelaksanaan Pembelajaran RPP
4, 17 Baik
3. Lembar Kegiatan Siswa LKS
4, 30 Sangat Baik
Rata-rata 4, 20
Baik
Berdasarkan data angket respon guru diperoleh rata-rata skor sebesar 4, 20 dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa LKS
yang dikembangkan memiliki tingkat kepraktisan yang baik ditinjau dari aspek kesesuaian materi, RPP dan LKS sehingga LKS yang
dikembangkan dapat digunakan dan memberi kemudahan bagi guru dalam pembelajaran.
9. Keefektifan Lembar Kegiatan Siswa LKS
Penilaian keefektifan LKS yag dikembangkan dilihat dari hasil tes
hasil belajar siswa. Adapun data hasil analisis ketuntasan belajar siswa
disajikan pada tabel 25 berikut. Data hasil analisis tes hasil belajar siswa selengkapnya beserta contoh jawaban tes hasil belajar siswa berturut
– turut dapat dilihat pada Lampiran C6 dan Lampiran B7.
Tabel 25. Data Hasil Analisis Tes Hasil Belajar Siswa
Ketuntasan Siswa Jumlah
Persentase KKM
68
Siswa yang tuntas 30
90, 91 Siswa yang tidak tuntas
3 9, 09
Total 33
100
125 Berdasarkan data tes hasil belajar siswa diketahui bahwa dari 33
siswa sebagai subjek ujicoba penelitian terdapat 30 siswa yang tuntas dan hanya 3 siswa yang tidak tuntas. Persentase ketuntasan siswa secara
klasikal sebesar 90, 91 yang menunjukkan bahwa tingkat ketuntasan belajar siswa termasuk dalam kriteria sangat baik. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan efektif digunakan
dalam kegiatan B.
Pembahasan
Pada penelitian ini dilakukan pengembangan Lembar Kegiatan Siswa LKS matematika dengan pendekatan guided discovery pada materi
trigonometri untuk siswa SMA kelas X. Pengembangan LKS yang digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu 1
Analyze Learners; 2 State Objectives; 3 Select Methods, Media and Materials; 4 Utilize Media and Materials; 5 Require Learner Participation;
6 Evaluate and Revise. Berikut disajikan pembahasan dari proses pengembangan LKS untuk setiap tahap.
Tahap analyze learner meliputi 1 kegiatan analisis terhadap situasi pembelajaran yaitu mengetahui masalah dasar melakukan observasi secara
langsung selama 2 bulan saat peneliti melakukan praktik pengalaman lapangan dan wawancara terhadap guru mata pelajaran matematika yang
mengampu kelas X MIA 4. Dari hasil observasi diperoleh bahwa pembelajaran dikelas sudah berjalan dengan lancar namun, siswa hanya mendengarkan apa
yang disampaikan guru kemudian mencatat materi yang diajarkan. Selanjutnya
126 siswa diberikan latihan soal. Hal ini membuat siswa kurang aktif padahal
kurikulum 2013 menuntut siswa aktif dan pembelajaran berpusat pada siswa student centered. Siswa juga belum memiliki sumber belajar yang memadai.
Mereka hanya memiliki buku paket kurikulum 2013 revisi 2014 yang digunakan untuk bersama dengan teman sebangkunya.
Pada semester 2 ini, sekolah belum memiliki buku paket kurikulum 2013 revisi 2016 dan guru matematika juga belum mengembangkan LKS
sebagai bahan ajar yang dapat memfasilitasi siswa dalam menemukan konsep- konsep matematika secara mandiri sesuai dengan kurikulum yang berlaku, 2
analisis karakteristik siswa yang meliputi: karakteristik umum siswa, kemampuan awal siswa dan gaya-gaya belajar siswa. Siswa kelas X MIA 4
SMA N 1 Pengasih berjumlah 33 orang dengan jumlah siswa perembpuan 23 orang dan laki-laki 10 orang. Siswa berusia sekitar 15-16 tahun sehingga
menurut Piaget mereka masuk tahap operasi formal. Pada tahap ini siswa sudah mampu melakukan penalaran menggunakan hubungan antara objek-objek
dalam kehidupan sehari-hari untuk dikaitkan dengan suatu persoalan matematika. Siswa SMA memang memiliki struktur kognisi yang berkembang
luas tetapi kenyatannya siswa belum sepenuhnya dapat berpikir abstrak. Rata- rata kemampuan akademik siswa SMA N 1 Pengasih dapat dikatakan
menengah berdasarkan rata-rata nilai rapot matematika yang mereka dapatkan. Pada pembelajaran siswa masih membutuhkan bimbingan guru untuk mampu
mencapai tujuan pembelajaran. Gaya belajar siswa dalam pembelajaran matematika rata-rata senang dengan tipe belajar audio-visual. Oleh karena itu,
127 peneliti mengembangkan LKS sebagai bahan ajar dengan pendekatan guided
discovery yang dapat memfasilitasi siswa dalam penemuan konsep dan bimbingan seperlunya dari guru.
Tahap states objectives, dilakukan penetapan tujuan pembelajaran. Sebelum menetapkan tujuan pembelajaran, peneliti melakukan analisis
kurikulum yang digunakan di sekolah yaitu Kurikulum 2013 Revisi 2016. Selanjutnya dilakukan análisis terhadap Kompetensi Inti KI dan Kompetensi
Dasar KD yang akan dicapai. Peneliti menetapkan trigonometri sebagai materi dalam LKS yang dikembangkan. Berdasarkan Permendikbud No 24
tahun 2016 peneliti menentukan KD yang akan dikembangkan dalam LKS yaitu KD 3.7, 3.8, 4.7 dan 4.8. Selanjutnya, peneliti menentukan indikator
ketercapaian dan tujuan pembelajaran trigonometri yang akan dicapai. Tahap select method, media and materials dilakukan beberapa kegiatan
meliputi: 1 memilih metode yang sesuai dengan karakteristik siswa yaitu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan guided discovery, 2 memilih
media yang sesuai dengan karakteristik siswa yaitu membuat LKS yang telah tersedia kolom jawaban dengan bantuan alat pembelajaran seperti jangka dan
penggaris, 3 merancang bahan ajar baru. Di dalam proses perancangan bahan ajar dilakukan beberapa kegiatan yaitu: a menentukan format Lembar
Kegiatan Siswa LKS, b menentukan desain awal Lembar Kegiatan Siswa LKS, c mengembangkan Lembar Kegiatan Siswa LKS, d menyusun
instrumen penelitian, e memvalidasikan Lembar Kegiatan Siswa LKS dan f merevisi Lembar Kegiatan Siswa LKS. Pada tahap ini diperoleh Lembar
128 Kegiatan Siswa LKS matematika dengan pendekatan guided discovery pada
materi trigonometri untuk siswa kelas X. Validator yang menilai Lembar Kegiatan Siswa LKS ini yaitu 3 orang diantaranya 2 dosen pendidikan
matematika dan 1 guru mata pelajaran matematika di SMA N 1 Pengasih. Tahap utilize media and materials merupakan kegiatan uji coba Lembar
Kegiatan Siswa LKS. LKS yang dikembangkan diujicobakan dengan bantuan RPP sebagai panduan penggunaan LKS. RPP yang dibuat juga menggunakan
pendekatan guided discovery yang sebelumnya juga dilakukan validasi dan revisi sehingga layak digunakan. Uji coba dilakukan di kelas X MIA 4 SMA N
1 Pengasih yang berjumlah 33 siswa. LKS diujicobakan selama 11 kali pertemuan. Pada tahap ini juga dilakukan tes hasil belajar dan pengisian angket
reapon siswa. Tahap require learner participation ini mengharuskan siswa menjadi aktif, karena siswa merupakan komponen terpenting dalam suatu
pembelajaran. Keterlibatan dan keaktifan siswa sangat diperlukan dalam penggunaan LKS dikarenkan sebagai tolak ukur berhasil tidaknya suatu
pembelajaran. Pada penelitian ini, siswa melakukan serangkaian kegiatan yang ada pada LKS dengan bantuan guru sebagai fasilitator.
Tahap evaluate and revise dilakukan evaluasi dan revisi terkait penilaian hasil belajar siswa, strategi, teknologi dan media yang digunakan.
Pada tahap evaluasi tes hasil belajar siswa, peneliti melakukan tes terhadap kemampuan akademik siswa dengan menggunakan soal tes pilihan ganda dan
esai. Pada tahap ini, peneliti juga melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan angket respon siswa dan angket
129 respon guru. Dalam angket respon siswa dan guru terdapat beberapa saran yang
digunakan untuk perbaikan Lembar Kegiatan Siswa LKS yang dikembangkan sehingga dapat digunakan pada pembelajaran selanjutnya.
Lembar Kegiatan Siswa LKS matematika yang telah dikembangkan dengan pendekatan penemuan terbimbing kemudian dinilai tingkat kevalidan,
kepraktisan, dan keefektifannya guna mendapatkan LKS yang memenuhi kualifikasi valid, praktis, dan efektif sehingga benar-benar layak digunakan
untuk kegiatan pembelajaran. Lembar Kegiatan Siswa LKS matematika yang dikembangkan
memenuhi kualifikasi valid berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh ahli atau validator. LKS yang dikembangkan telah mencapai kriteria minimal
baik pada aspek kevalidan. Berdasarkan hasil penilaian para ahli terhadap LKS yang dikembangkan diperoleh skor rata-rata sebesar 4, 20 dari skor maksimal
5 dengan kriteria baik. Dengan demikian LKS yang dikembangkan memenuhi kualifikasi valid karena telah mencapai kriteria minimal baik. Hal ini
menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan memiliki validitas isi dan validitas konstruk yang baik menurut Nieveen 1999: 126-127. Validitas
tersebut meliputi kompetensi, memiliki kesesuaian dengan pendekatan guided discovery, serta memenuhi 4 aspek kelayakan yang ditentukan oleh Depdiknas
2008: 28 yang meliputi aspek kelayakan isi, bahasa, penyajian dan kegrafikaan.
Pada Tabel 22, pada aspek kompetensi diperoleh skor penilaian sebesar 4, 3 dengan kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa materi pada LKS
130 yang dikembangkan telah sesuai dengan Kemampuan Dasar KD, tujuan
pembelajaran dan tingkat pengetahuan siswa. Pada aspek kelayakan isi diperoleh skor penilaian sebesar 4 dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan
bahwa LKS yang dikembangkan telah memenuhi syarat-syarat kelayakan isi dengan baik yang meliputi cakupan materi trigonometri, keakuratan materi
trigonometri, sesuai dengan kompetensi dan memuat langkah-langkah guided discovery dengan baik. Pada aspek kelayakan bahasa diperoleh skor penilaian
sebesar 4, 43 dengan kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan memenuhi syarat-syarat kelayakan bahasa dengan baik
yang meliputi kesesuaian dengan peserta didik, ketepatan kaidah penulisan serta kebenaran istilah dan simbol.
Pada aspek kelayakan penyajian diperoleh skor 4, 31 dengan kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan memenuhi
syarat-syarat kelayakan penyajian dengan sangat baik yang meliputi teknik penyajian dan pendukung penyajian. Pada aspek kelayakan kegrafikaan
diperoleh skor 4, 15 dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan memenuhi syarat-syarat kelayakan kegarafikaan yang
meliputi tampilan LKS, ukuran serta ketepatan warna dan huruf yang digunakan. Dengan demikian, Lembar Kegiatan Siswa LKS yang
dikembangkan memenuhi kualifikasi valid sehingga layak digunakan. Lembar Kegiatan Siswa LKS matematika yang dikembangkan
memenuhi klasifikasi praktis berdasarakan hasil angket respon siswa, angket respon guru dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Setiap aspek
131 pada LKS yang dikembangkan mencapai kriteria minimal baik ditinjau dari
tingkat kepraktisannya. Hasil angket respon siswa menunjukkan skor rata-rata sebesar 4, 28 dari
skor maksimal 5 dengan kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan memuat pendekatan guided discovery sehingga dapat
membantu, memudahkan dan menarik siswa dalam mempelajari dan memahami materi trigonometri.
Berdasarkan Tabel 23, aspek kesesuaian materi dengan pendekatan guided discovery dalam LKS mendapatkan skor rata-rata 4, 45 dengan kriteria
sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan telah memenuhi kompetensi, isi materi, pendekatan yang digunakan dan bahasa
dengan sangat baik. Pada aspek kemudahan diperoleh skor rata-rata 4, 11 dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan
memudahkan siswa dalam mempelajari materi trigonometri. Pada aspek keterbantuan diperoleh skor 4, 36 dengan kriteria sangat baik. Hal ini
menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan membantu siswa dalam mempelajari materi trigonometri. Pada aspek kemenarikan diperoleh skor 4, 20
dengan kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan memiliki tampilan atau desain menarik sehingga membuat
siswa lebih bersemangat dan tertarik untuk mempelajari materi trigonometri. Data dari hasil angket respon guru menunjukkan skor rata-rata sebesar
4, 20 dari skor maksimal 5 dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa
132 LKS yang dikembangkan memiliki tingkat kepraktisan yang baik ditinjau dari
aspek kesesuaian materi, kesesuaian RPP, dan Kesesuaian LKS. Berdasarkan Tabel 24, pada aspek kesesuaian materi diperoleh skor
rata-rata sebesar 4 dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa materi yang dikembangkan dalam LKS dan RPP benar menurut konsep trigonometri,
sesuai dengan Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD, mengarahkan pada tercapainya tujuan pembelajaran, serta di sajikan secara
runtut. Pada aspek kesesuaian RPP diperoleh skor rata-rata 4, 17 dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa tahap atau langkah pembelajaran
yang tercantum dalam RPP jelas dan realistis untuk dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu RPP juga dikembangkan dengan runtut dan
menggunakan kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sedangkan, pada aspek kesesuaian LKS diperoleh skor rata-rata 4, 30 dengan
kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan mampu memfasilitasi siswa untuk mempelajari dan memahami materi
trigonometri dengan sangat baik. Selain itu LKS yang dikembangkan juga telah disusun dengan menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga mudah
dipahami oleh siswa yang menggunakannya. Lembar Kegiatan Matematika LKS matematika yang dikembangkan
memenuhi kualifikasi efektif berdasarkan hasil tes hasil belajar siswa yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS tersebut.
Rata-rata nilai tes belajar siswa yaitu 80, 39. Data hasil tes belajar siswa menunjukkan persentase ketuntasan secara klasikal sebesar 90, 91 dengan
133 kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan
memberikan pengaruh dan hasil positif bagi siswa dalam mempelajari dan memahami materi yang diajarkan. Dengan demikian LKS ini memenuhi
kualifikasi efektif sehingga layak digunakan.
C. Keterbatasan Penelitian
Selama proses penelitian dan pengembangan terdapat beberapa keterbatasan yaitu LKS matematika yang dikembangkan hanya pada materi
trigonometri untuk KD 3.7, 3.8, 4.7, dan 4. 8 dan setelah revisi LKS pada tahapan evaluate and revise LKS tidak diujicobakan kembali.