- 39 -
BAB III METODA PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian verificative research dengan metode explanatory survey.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apa yang akan terjadi bila variabel-variabel tertentu dikontrol atau dimanipulasi secara
tertentu Mardalis, 1990:26. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan kejelasan atas pengaruh variabel locus of control, kultur keluarga, dan kultur
sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1.
Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta. 2.
Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan November-Desember 2006
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Negeri dan Swasta kelas 3 yang ada di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2.
Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah locus of control, kultur keluarga, kultur sekolah,
kecerdasan emosional, dan prestasi belajar.
- 39 -
- 40 -
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Locus of Control
Locus of control merupakan suatu keyakinan atau kepercayaan dari individu
atas penentu hidupnya, yang terbagi menjadi locus of control internal dan locus of control
eksternal. Dimensi locus of control didasarkan pendapat dari Rotter yang terdiri dari: status-recognition, dominance, independence, protec
tion-dependency, love and affection, dan physical comfort. Berikut ini
disajikan tabel operasionalisasinya:
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Locus of Control
No Item Dimensi Indikator
Internal Eksternal 1.
Status-recognition pengakuan status
• Kebutuhan untuk dihargai • ingin dianggap kompeten
• kesuksesan dalam berkarya 4a,5a,10a,
14a, 14b, 23b
4b,5b,10b, 23a
2. Dominance
dominasi • Kebutuhan untuk
mengontrol aktivitas orang lain
• Kebutuhan untuk berkuasa 3a,12a,17b,2
2a,24a, 24b
3b,12b,17a,2 2b
3. Independence
ketidak tergantungan
• Keyakinan diri • menggantungkan pada diri
sendiriusaha sendiri 9b,11a,
13a,15a,16b,1 8b,21b,25b,2
8a 8a,8b,9a,11b
13b,15b,16a,1 8a,21a,
25a,28b 4.
Protection- dependency
perlindungan- ketergantungan
• menghindari frustasi dengan mencari perlindungan dan
keamanan • menggantungkan diri pada
orang lain 2b,6b,
7b,19a,19b, 29b
1a,1b,2a,6a, 7a, 29a
5. Love and affection
cinta dan kasih sayang
• Kebutuhan untuk dicintai • kehangatan, perhatian, cinta
dan kasih sayang 20b,26a 20a,26b
6. Physical comfort
kenyamanan fisik • Kebutuhan akan kepuasan
fisik menghindari sakit,mencari kesenangan
jasmani - 27a,27b
- 41 -
Pengukuran locus of control yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari instrumen yang pernah digunakan Indriantoro 1993
yang bersumber pada penelitian Rotter 1966. Pada penelitian ini item pertanyaan yang mengukur locus of control terdiri dari 29 pertanyaan. Dari
29 item, 23 item tersebut merupakan item yang mengukur locus of control sedangkan 6 item ditambahkan sebagai filler pengisi. Fungsi filler ini
adalah untuk menyamarkan penggunaan pernyataan lain dalam instrumen tersebut. Instrumen dibuat dalam bentuk format pilihan, yaitu pernyataan
internal berpasangan dengan pernyataan eksternal. Nilai atau skor nol 0
diberikan untuk pernyataan eksternal yang dipilih, dan skor satu 1 untuk pernyataan internal yang dipilih. Jika total skor locus of control responden
tinggi, maka responden tersebut cenderung memiliki internal locus of control
, dan sebaliknya jika skor total locus of control responden rendah, maka responden tersebut cenderung memiliki external locus of control.
2. Variabel Kultur Keluarga
Kultur keluarga adalah suatu nilai-nilai yang dimiliki suatu masyarakat keluarga yang merupakan hasil kajianpengalaman yang berlangsung turun
temurun. Nilai-nilai tersebut terlihat dari adanya pola pikir, sikap, rasa ataupun reaksi atas sesuatu yang terjadi. Dimensi kultur keluarga mencakup
power distance, collectivism vs individualism, femininity vs masculinity, dan
uncertainty avoidance. Masing-masing dimensi dijabarkan dalam bentuk
indikator. Setiap indikator selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pertanyaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- 42 -
Berikut ini disajikan tabel operasionalisasinya.
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Kultur Keluarga
No Dimensi Indikator
No. Item
1 Power
distance a.
ketaatan kepada norma keluarga b.
menghormati orang tua dan yang lebih tua sebagai dasar kebaikan
c. otoritas orang tua berpengaruh terus
menerus sepanjang hidup d.
ketergantungan kebersamaan 1
2
3 4
2
Collectivism vs
individualism a.
demokratis dalam keluarga b.
loyalitas pada anggota keluarga c.
mampu mengelola keuangan kemandirian
d. kebutuhan untuk berkomunikasi
e. keluarga menjadi tempat bersatunya
anggota keluarga f.
merasa bersalah jika melanggar peraturan
5 6
7
8 9
10,11
3
Femininity vs
masculinity a.
dominasi penetapan aturan b.
pembagian peran orangtua c.
hasrat untuk hidup lebih baik d.
perhatian pada anggota yang lebih kuat 12
13 14
15
4
Uncertainty avoidance
a. toleransi terhadap situasi yang tidak
pasti dan mempunyai inisiatif b.
perasaan terhadap ketidakpastian c.
ketattidaknya pengatuaran hal baik atau tidak baik
16 17
18
Pengukuran variabel kultur keluarga didasarkan pada indikator-indikatornya.
Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju SS = 4; setuju S =
3; tidak setuju TS = 2; dan sangat tidak setuju STS =1 3.
Variabel Kultur Sekolah Kultur sekolah adalah suatu nilai yang dianut oleh sekolah yang
mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya siswa di sekolah. Dimensi kultur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- 43 -
sekolah mencakup power distance, collectivism vs individualism, femininity vs masculinity,
dan uncertainty avoidance. Masing-masing dimensi dijabarkan dalam bentuk indikator. Setiap indikator selanjutnya dijabarkan
dalam bentuk pertanyaan. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasinya.
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Kultur Sekolah
No Demensi Indikator
No. Item
1 Power
distance a.
perlakuan guru terhadap para siswa sama b.
proses pembelajaran terpusat pada siswa c.
kesempatan bertanya d.
kebebasan menyampaikan kritik e.
komunikasi dua arah di kelas f.
peran orang tua pada anak di sekolah g.
aturan dan norma dalam sekolah h.
pengembangan kemampuan dan bakat i.
orang tua diuntungkan dengan proses pembelajaran sekolah
1 2
3 4
5 6
7 8
9
2 Collectivism
vs individualism
a. kebebasan mengungkapkan pendapat
b. penyelesaian tugas dari guru
c. tingkat penerimaan diri oleh orang lain
d. sikap positif dalam mengerjakan tugas
e. tujuan berprestasi
10 11
12 13
14,15 3
Femininity Vs
Masculinity a.
suasana kompetisi kelas b.
berorientasi pada prestasi c.
kompetensi guru 16
17 18
4 Uncertainty
avoidance a.
tingkat penerimaan siswa dengan kekurangan guru
b.
kejelasan guru dalam menerangkan
c.
kedekatan hubungan antara guru, siswa, dan orang tua
19 20
21
Pengukuran variabel kultur sekolah didasarkan pada indikator-indikatornya. Masing-masing indikatornya dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang
dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju SS = 4; setuju S = 3; tidak setuju TS = 2; dan sangat tidak setuju STS =1
- 44 -
4. Variabel Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri,
kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain. Dimensi kecerdasan emosional
meliputi: 1 kesadaran diri, 2 pengaturan diri, 3 motivasi, 4 empati, dan 5 keterampilan sosial. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasinya:
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Kecerdasan Emosional
No. Item No Dimensi
Indikator Positif Negatif
1 Kesadaran
diri a.
pengenalan emosi sendiri b.
pengetahuan kekuatan diri c.
pengetahuan keterbatasan diri d.
keyakinan harga diri dan kemampuan sendiri
1 3
4 5
2
6
2 Pengaturan
diri a.
pengelolaan emosi dan dorongan negatif
b. penghargaan terhadap norma kejujur
an dan integritas c.
tanggung jawab atas kinerja pribadi d.
fleksibilitas terhadap perubahan e.
keterbukaan dengan ide-ide serta informasi baru
7 8
9 11
12 10
3 Motivasi a.
dorongan menjadi lebih baik b.
penyesuaian diri terhadap sasaran kelompokorganisasi
c. kesiapan dalam memanfaatkan
kesempatan d.
kegigihan dalam memperjuangkan kegagalan dan hambatan
13 14
15 16
4 Empati a.
pemahaman perasaan orang lain b.
tanggap terhadap kebutuhan orang lain
c. pengertian perasaan orang lain
d. kesiapsediaan melayani
e. pemberian kesempatan untuk
tumbuh melalui pergaulan 17
18
19 20
21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- 45 -
5 Keterampilan
sosial a.
keterampilan melakukan persuasi. b.
keterampilan dalam berkomunikasi c.
keterampilan membangkitkan inspirasi, memandu kelompok dan
orang lain. d.
keterampilan memulai dan menge- lola perubahan.
e. negosiasi dan pemecahan silang
pendapat. f.
keterampilan menciptakan suasana terhadap sinergi kelompok dalam
memperjuangkan tujuan bersama g.
kerjasama dengan orang lain demi tujuan bersama.
h. relasi dengan orang lain sebagai alat
22 23
24
25 26
27 28
30 29
Pengukuran variabel kecerdasan emosional didasarkan pada indikator-
indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan dalam empat skala Likert.
Tabel 3.5 Skor Kecerdasan Emosional
Pertanyaan positif Skor
Pertanyaan negatif Skor
Sangat Setuju 4
Sangat Setuju 1
Setuju 3 Setuju
2 Tidak Setuju
2 Tidak Setuju
3 Sangat Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju
4 5.
Prestasi Belajar Prestasi belajar
adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilaiangka
yang diberikan oleh guru. Usaha untuk mengevaluasi hasil belajar siswa, biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk tertulis,
lisan maupun praktik yang kemudian diberi skor yang biasanya berwujud angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan informasi-informasi atau data
yang diwujudkan dalam bentuk raport yang diterima siswa pada akhir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- 46 -
semester. Pada penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan cara membuat rata-rata nilai raport masing-masing siswa dari kelas VII dan VIII
yang didapat dari sekolah.
E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel