Locus of Control KAJIAN PUSTAKA

- 9 -

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Locus of Control

1. Pengertian Locus of Control Konsep locus of control dikemukakan pertama kali oleh Rotter yaitu suatu konsep yang memberikan gambaran tentang keyakinan seseorang mengenai sumber penentu perilakunya Jung, 1978:107. Ia membagi locus of control ke dalam 2 kelompok, yaitu locus of control internal dan locus of control eksternal. Individu yang mempunyai locus of control internal memiliki keyakinan bahwa apa yang terjadi pada dirinya adalah pengaruh dari dirinya, dari apa yang ia lakukan, dan ia mampu mengontrol tujuan hidupnya dengan kekuatannya sendiri. Namun ketika individu percaya bahwa mereka hanya mempunyai sedikit kendali atas apa yang terjadi, percaya bahwa peristiwa yang terjadi dalam hidupnya merupakan hasil dari takdir, kesempatan, keberuntungan dan nasib, mereka diklasifikasikan sebagai individu dengan locus of control eksternal. Konsep locus of control diajukan oleh Rotter atas dasar teori belajar sosial social learning theory. Ini berarti bahwa locus of control berhubungan dengan lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekitar mempunyai pengaruh yang dominan dalam pembentukan pribadi menjadi individu dengan locus of control internal atau menjadi individu dengan locus of control eksternal. - 9 - - 10 - Gibson, et al 1996:161 menyebutkan letak kendali locus of control individu mencerminkan tingkat dimana mereka percaya bahwa perilaku mereka mempengaruhi apa yang terjadi dalam diri mereka. Sebagian orang percaya bahwa mereka adalah penentu dari takdir mereka sendiri. Tetapi sebagian yang lain mengatakan bahwa mereka sebagai korban dari takdir, mereka percaya bahwa apa yang terjadi pada diri mereka disebabkan oleh keberuntungan atau kesempatan. Robbins 1999:42 menggarisbawahi apa yang dikatakan oleh Rotter bahwa tempat kendali locus of control dibedakan menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Orang yang percaya bahwa dirinya sebagai penentu dari takdir mereka sendiri termasuk dalam kelompok locus of control internal. Sedangkan orang yang menganggap dirinya sebagai korban dari takdir, percaya bahwa apa yang terjadi pada diri mereka disebabkan oleh keberuntungan atau kesempatan, termasuk dalam kelompok locus of control eksternal. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan locus of control adalah keyakinan individu terhadap sumber penentu perilakunya baik perilaku yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun perilaku yang dipengaruhi oleh faktor eksternal. Individu dengan locus of control internal akan mempunyai tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Keberhasilan dirinya tergantung dari diri sendiri. Sedang individu dengan locus of control eksternal, keberhasilan dirinya tergantung dari luar dirinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - 11 - 2. Perbedaan Orientasi Locus of Control Internal dan Eksternal Adanya perbedaan individu dengan locus of control internal dan individu dengan locus of control eksternal ternyata berdampak pada adanya perbedaan sikap, sifat perilaku dan cara hidupnya. Dalam hubungan dengan orang lain, individu dengan locus of control internal cenderung untuk tidak mudah terpengaruh, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, mempunyai motif berprestasi yang tinggi. Orang yang mempunyai locus of control internal kurang konformis karena rasa percaya diri yang dimilikinya begitu tinggi dan dapat melakukan kontrol dengan kemampuannya sendiri, mengandalkan kemampuan dan keterampilan dirinya serta usaha-usaha yang dilakukannya. Di sisi lain, orang dengan locus of control eksternal cenderung menarik diri, penyesuaian diri kurang baik dan konformis terhadap otoritas Lefcourt, 1969 dalam London dan Exner, 1978:278. Individu dengan locus of control eksternal cenderung konform terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, memiliki anggapan bahwa kegagalan yang terjadi disebabkan oleh faktor dari luar dirinya. Individu juga cenderung mempunyai sikap menyerah, pesimis, pasrah, merasa tak berdaya dan memiliki kecemasan yang tinggi. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan individu mempunyai kecenderungan locus of control internal apabila individu merasakan adanya hubungan antara usaha yang dilakukan dengan akibat- akibat yang diterimanya, sedang individu dengan kecenderungan locus of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - 12 - control eksternal merasa bahwa akibat-akibat yang diterimanya adalah berasal dari kesempatan, nasib, campur tangan orang lain dan keberuntungan. 3. Faktor-Faktor Pembentuk Locus of Control Locus of control bukan merupakan suatu konsep yang ada dalam diri individu yang bersifat bawaan, namun terbentuk dan berkembang dikarenakan berbagai faktor. Karena bukan bersifat bawaan, maka locus of control dapat berubah dan berkembang tergantung dari kemauan dan kemampuan setiap individu. Faktor-faktor yang bisa membentuk dan mengembangkan locus of control adalah sebagai berikut J.Phares dalam London dan Exner, 1978:291. a. Faktor Usia Seiring anak berkembang, ia menjadi seorang manusia yang lebih efektif, sehingga ia meningkatkan kepercayaan bahwa dirinya mampu mengendalikan bermacam-macam hal dan kejadian dalam hidupnya. Dengan kata lain, locus of control bergerak dari kecenderungan eksternal ke arah internal sejalan dengan bertambahnya usia. b. Pengalaman akan suatu perubahan Penelitian Kiehlbauch London dan Exner, 1978:292 menemukan bahwa teman serumah yang masih baru menunjukkan locus of control yang relatif lebih eksternal daripada teman serumah yang telah lama. Locus of control teman serumah yang akan berpisah juga cenderung bergeser ke arah eksternal. Keadaan yang cenderung labil dan tak pasti - 13 - selama masa transisi mendorong locus of control individu ke arah eksternal. c. Generalitas dan Stabilitas perubahan Adanya berbagai perubahan di tempat tinggal sekitar akan mempengaruhi locus of control. Misalnya adanya bom nuklir, perang, skandal politik. Pengalaman perubahan peristiwa tersebut menyebab- kan kecenderungan ke arah locus of control eksternal. Perilaku individu mengalami pergeseran dari rasa aman menjadi rasa takut dan kehilangan kemampuan untuk menganalisa dan mempersiapkan diri terhadap jalannya peristiwa dalam hidup mereka. d. Pelatihan dan Pengalaman De Charms London dan Exner, 1978:293 berhasil membuktikan efektifitas program pelatihan untuk meningkatkan locus of control internal. Selain itu, penelitian Barnes London dan Exner, 1978:293 menemukan bahwa pengalaman berkemah yang terstruktur dapat meningkatkan locus of control internal. Demikian pula dengan penelitian Levens serta Gottesfeld dan Dozier London dan Exner, 1978:293 mengenai pengalaman berorganisasi dalam masyarakat. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa locus of control dapat berubah karena pengalaman-pengalaman yang bisa meningkatkan kepercayaan diri, keberanian dan kemandirian pribadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - 14 - e. Efek Terapi Beberapa peneliti; Lefcourt, Dua, Gillis dan Jessor, Smith London dan Exner, 1978:293 menunjukkan bahwa psikoterapi berpengaruh positif terhadap perubahan locus of control internal. Psikoterapi bertujuan meningkatkan kemampuan individu dalam mengatasi masalah- masalahnya. 4. Prosedur Penaksiran Setiap individu memiliki locus of control yang berbeda. Rotter membedakannya menjadi dua yaitu individu dengan locus of control internal dan locus of control eksternal. Untuk melihat perbedaan ini, Rotter menyusun skala pengukuran dan menginventarisasikan menjadi 29 item. Tes ini dinamakan skala control internal-eksternal I–E scale. Rotter, 1964:58 mengklasifikasikan menjadi enam kebutuhan yaitu status recognition pengakuan status merupakan kebutuhan untuk mengungguli, ingin dianggap dirinya kompeten di bidang akademik, baik di sekolah, jabatan, profesi, atletik; independence ketidaktergantungan merupakan kebutuhan untuk membuat keputusan sendiri, menggantungkan pada diri sendiri, mengembangkan keterampilan untuk dapat memperoleh kepuasan dan mencapai tujuan tanpa bantuan orang lain; protection dependency perlindungan-ketergantungan merupakan kebutuhan untuk melindungi orang lain agar terhindar dari frustasi, menyediakan perlindungan keamanan, dan membantu orang lain mencapai tujuannya; love and affection cinta dan kasih sayang merupakan kebutuhan untuk dicintai dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - 15 - disenangi orang lain, ingin mendapatkan kehangatan, ketertarikan, perhatian dan kasih sayang; dominance dominasi merupakan kebutuhan untuk mengontrol aktivitas orang lain, termasuk keluarga dan teman, ingin diposisikan untuk berkuasa agar orang lain mengikuti keinginan dan kesukaan dirinya; physical comfort kenyamanan fisik merupakan kebutuhan untuk kepuasan fisik yang berkaitan dengan keamanan untuk menghindari sakit dan kesukaan terhadap kesenangan jasmani. Sedangkan Weiner 1980:251 mengklasifikasikan menjadi enam kategori yaitu; academic recognition, social recognition, love and affection, dominance, social political belief, dan life philosophy.

B. Kultur Keluarga

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta.

0 0 320

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Sleman, DIY.

0 1 271

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

0 1 282

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo.

0 1 294

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta - USD Repository

0 0 263

PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 2 203

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo - USD Repository

0 0 292

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 1 280

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Sleman, DIY - USD Repository

0 0 269

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta - USD Repository

0 0 318