Deskripsi Data ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

- 58 -

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1-29 November 2006. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX 3 pada 3 SMP Negeri dan 4 SMP swasta di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jumlah responden penelitian adalah 373 siswa. Semua butir pertanyaanpernyataan dalam penelitian ini telah diisi secara lengkap oleh seluruh responden penelitian sehingga dapat menjadi sumber data penelitian. Berikut ini disajikan deskripsi data variabel-variabel penelitian ini. 1. Deskripsi Responden Penelitian a. Jenis Kelamin lampiran 4 hal.178 Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan No Nama SMP F fr f fr 1 2 3 4 5 6 7 SMP Karitas Ngaglik SMP Muh. 2 Godean SMP St. Aloysius Turi SMP Budi Mulia Minggir SMP N. 1 Mlati SMP N. 2 Pakem SMP N. 4 Kalasan 13 35 9 12 38 30 37 8 20 5 7 22 17 21 10 43 9 13 38 45 41 5 22 4 7 19 23 20 Jumlah 174 100 199 100 Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 174 siswa atau 46,65 dan perempuan sebanyak 199 siswa atau 53,35. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini adalah perempuan. - 58 - - 59 - b. Jenis Pekerjaan Orang Tua lampiran 4 hal.178-180 Tabel 4.2 Jenis Pekerjaan Orang Tua Ayah Jenis Pekerjaan Gol. 1 Gol. 2 Gol. 3 No Nama Sekolah f fr F fr f fr 1 2 3 4 5 6 7 SMP Karitas Ngaglik SMP Muh. 2 Godean SMP St. Aloysius Turi SMP Budi Mulia Minggir SMP N. 1 Mlati SMP N. 2 Pakem SMP N. 4 Kalasan 11 50 9 14 51 57 49 4 21 4 6 21 24 20 11 21 8 9 16 10 11 13 24 9 10 19 12 13 1 7 1 2 9 8 18 2 15 2 4 20 18 39 Julmah 241 100 86 100 46 Keterangan: Gol. 1 = Petani, buruh, pedagang dan sejenisnya Gol. 2 = Peg. swasta, guru swasta, karyawan swasta dan sejenisnya Gol. 3 = PNS, guru negeri, ABRIPOLRI dan sejenisnya f = Frekuensi Absolut fr = Frekuensi Relatif Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa pekerjaan orang tua ayah dari siswa yang termasuk golongan 1 sebanyak 241 siswa 65, golongan 2 sebanyak 86 siswa 23, dan golongan 3 sebanyak 46 siswa 12. Tabel 4.3 Jenis Pekerjaan Orang Tua Ibu Pekerjaan orang tua Gol. I Gol 2 Gol. 3 Gol 4 No Nama Sekolah f fr f fr f fr f fr 1 2 3 4 5 6 7 SMP Karitas Ngaglik SMP Muh. 2 Godean SMP St. Aloysius Turi SMP Budi Mulia Minggir SMP N. 1 Mlati SMP N. 2 Pakem SMP N. 4 Kalasan 6 40 10 9 36 41 37 3 22 6 5 20 23 21 6 10 3 6 8 8 3 14 22 7 14 18 18 7 1 2 - - 2 3 8 7 12 12 19 50 10 26 5 10 30 23 30 8 19 4 8 22 17 22 Jumlah 179 100 44 100 16 100 134 100 Keterangan: Gol. 1 = Petani, buruh, pedagang dan sejenisnya Gol. 2 = Peg. swasta, guru swasta, karyawan swasta dan sejenisnya Gol. 3 = PNS, guru negeri, ABRIPOLRI dan sejenisnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - 60 - Gol. 4 = Ibu Rumah Tangga f = Frekuensi Absolut fr = Frekuensi Relatif Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pekerjaan orang tua ibu dari siswa yang termasuk golongan 1 sebanyak 179 siswa 48, golongan 2 sebanyak 44 siswa 12, golongan 3 sebanyak 16 siswa 4 dan golongan 4 sebanyak 134 siswa 36. Dari kedua tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pekerjaan orang tua ayah dan ibu siswa adalah petani buruh pedagang dan sejenisnya. c. Asal sekolah Tabel 4. 4 Asal Sekolah Siswa No SMP Siswa Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 1 Negeri 229 61,39 2 Swasta 144 38,61 Jumlah 373 100 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berasal dari sekolah negeri sebanyak 229 siswa atau 61,39 dan siswa yang berasal dari sekolah swasta sebanyak 144 siswa atau 38,61. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini berasal dari sekolah negeri. - 61 - 2. Deskripsi Variabel Penelitian a. Locus of Control lampiran 4 hal.197-209 Tabel 4.5 Locus of Control Siswa SMP I II III IV No Interval f fr f fr f fr f fr 1 14 – 29 23 100 75 96 17 94 24 96 2 1 – 13 - 3 4 1 6 1 4 Jumlah 23 100 78 100 18 100 25 100 SMP V VI VII Total No Interval f fr f fr f fr f fr Kategori 1 14 – 29 74 97 73 97 75 96 361 96,78 Internal 2 1 - 13 2 3 2 3 3 4 12 3,22 Eksternal Jumlah 76 100 75 100 78 100 373 100 Keterangan SMP: I = SMP Karitas Ngaglik II = SMP Muh. 2 Godean III = SMP St. Aloysius Turi IV = SMP Budi Mulia Minggir V = SMP N. 1 Mlati VI = SMP N. 2 Pakem VII = SMP N. 4 Kalasan f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi Relati Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa tingkat locus of control dari 361 siswa atau 96,78 terkategorikan internal dan 12 siswa atau 3,22 terkategorikan eksternal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden terkategorikan siswa dengan locus of control internal. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 19; median = 19; modus = 21; dan standar deviasi = 2,8. - 62 - b. Kultur Keluarga 1 Power Distance lampiran 4 hal.181-187 Tabel 4.6 Kultur Keluarga Siswa Pada Dimensi Power Distance SMP I II III IV No Interval f fr f fr f fr f fr 1 13 – 16 19 83 63 81 7 39 18 72 2 11 – 12 4 17 14 18 8 44 6 24 3 9 – 10 - 1 1 3 17 1 4 4 7 – 8 - - - - 5 … 6 - - - - Jumlah 23 100 78 100 18 100 25 100 SMP V VI VII Total No Interval f fr f fr f fr f fr Kategori 1 13 – 16 60 79 61 82 55 70 283 76,87 Sangat Kecil 2 11 – 12 15 20 13 17 21 27 81 21,72 Kecil 3 9 – 10 1 1 1 1 2 3 9 2,41 Sedang 4 7 – 8 - - - 0 0 Besar 5 …. 6 - - - 0 0 Sangat Besar Jumlah 76 100 75 100 78 100 373 100 Keterangan SMP: I = SMP Karitas Ngaglik II = SMP Muh. 2 Godean III = SMP St. Aloysius Turi IV = SMP Budi Mulia Minggir V = SMP N. 1 Mlati VI = SMP N. 2 Pakem VII = SMP N. 4 Kalasan f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi Relati Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa 283 siswa atau 75,87 berasal dari keluarga dengan power distance sangat kecil, 81 siswa atau 21,72 berasal dari keluarga dengan power distance kecil, 9 siswa atau 2,41 berasal dari keluarga dengan power distance sedang dan tidak ada siswa yang berasal dari keluarga dengan power distance besar atau sangat besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari keluarga dengan power PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - 63 - distance sangat kecil. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 13; median = 14; modus = 14; dan standar deviasi = 1. 2 Collectivism vs Individualism lampiran 4 hal. 181-187 Tabel 4.7 Kultur Keluarga Siswa Pada Dimensi Collectivism vs Individualism SMP I II III IV No Interval f Fr f fr f fr f fr 1 23 – 28 11 48 20 25 2 11 3 12 2 18 – 22 9 39 56 72 14 77 17 68 3 16 – 17 2 9 2 3 1 6 4 16 4 13 – 15 1 4 - 1 6 1 4 5 … 12 - 0 - 0 - 0 - 0 Jumlah 23 100 78 100 18 25 10 SMP V VI VII Total No Interval f fr f fr f fr f fr Kategori 1 23 – 28 23 30 18 24 21 27 98 26,27 Sangat Kolektif 2 18 – 22 47 62 47 63 51 65 241 64,61 Kolektif 3 16 – 17 3 4 10 130 5 7 27 7,24 Sedang 4 13 – 15 3 4 - 1 1 7 1,88 Individualis 5 … 12 - 0 - 0 - 0 0 Sangat Individualis Jumlah 76 100 75 100 78 100 373 100 Keterangan SMP: I = SMP Karitas Ngaglik II = SMP Muh. 2 Godean III = SMP St. Aloysius Turi IV = SMP Budi Mulia Minggir V = SMP N. 1 Mlati VI = SMP N. 2 Pakem VII = SMP N. 4 Kalasan f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi Relatif Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa 98 siswa atau 26,27 berasal dari keluarga dengan dimensi sangat kolektif, 241 siswa atau 64,61 berasal dari keluarga dengan dimensi kolektif, 27 siswa atau 7,24 berasal dari keluarga dengan dimensi sedang, 7 siswa atau 1,88 - 64 - berasal dari keluarga dengan dimensi individualis dan tidak ada siswa yang berasal dari keluarga dengan dimensi sangat individualis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari keluarga dengan dimensi kolektif. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 21; median = 21; modus = 20; dan standar deviasi = 3. 3 Femininity vs Masculinity lampiran 4 hal. 181-187 Tabel 4.8 Kultur Keluarga Siswa Pada Dimensi Femininity vs Masculinity SMP I II III IV No Interval f Fr f fr f fr f fr 1 13 – 16 8 35 28 36 - 4 16 2 11 – 12 7 30 31 40 5 28 11 44 3 9 – 10 7 30 18 23 9 50 10 40 4 7 – 8 - 1 1 4 22 - 5 … 7 1 5 - - - Jumlah 23 100 78 100 18 100 25 100 SMP V VI VII Total No Interval F fr f fr f fr f fr Kategori 1 13 – 16 20 26 16 21 26 33 102 27,35 Sangat Maskulin 2 11 – 12 30 40 29 39 35 45 148 39,95 Maskulin 3 9 – 10 21 28 24 32 15 19 104 27,61 Sedang 4 7 – 8 4 5 5 7 2 3 16 4,29 Feminin 5 … 7 1 1 1 1 - 0 3 0,80 Sangat Feminin Jumlah 76 100 75 100 78 100 373 100 Keterangan SMP: I = SMP Karitas Ngaglik II = SMP Muh. 2 Godean III = SMP St. Aloysius Turi IV = SMP Budi Mulia Minggir V = SMP N. 1 Mlati VI = SMP N. 2 Pakem VII = SMP N. 4 Kalasan f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi Relatif - 65 - Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa 102 siswa atau 27,35 berasal dari keluarga dengan dimensi sangat maskulin, 148 siswa atau 39,95 berasal dari keluarga dengan dimensi maskulin, 104 siswa atau 27,61 berasal dari keluarga dengan dimensi sedang, 16 siswa atau 4,29 berasal dari keluarga dengan dimensi feminin dan 3 siswa atau 0,80 berasal dari keluarga dengan dimensi sangat feminin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari keluarga dengan dimensi maskulin. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 11; median = 11; modus = 11; dan standar deviasi = 2. 4 Uncertainty Avoidance lampiran 4 hal. 181-187 Tabel 4.9 Kultur Keluarga Siswa Pada Dimensi Uncertainty Avoidance SMP I II III IV No Interval f Fr f fr f fr f fr 1 10 – 12 15 65 31 40 4 22 12 48 2 8 – 9 5 22 36 46 12 66 11 44 3 7 3 13 8 10 1 6 2 8 4 6 - 3 4 1 6 - 5 … 6 - - - - Jumlah 23 100 78 100 18 100 25 100 SMP V VI VII Total No Interval f fr f fr f fr f fr Kategori 1 10 – 12 27 36 35 47 35 45 159 42,63 Sangat Lemah 2 8 – 9 42 55 30 40 37 47 173 46,38 Lemah 3 7 6 8 7 9 2 3 29 7,77 Sedang 4 6 1 1 3 4 4 5 12 3,2 Kuat 5 … 6 - 0 - 0 - 0 - 0 Sangat Kuat Jumlah 76 100 75 100 78 100 373 100 Keterangan SMP: I = SMP Karitas Ngaglik II = SMP Muh. 2 Godean III = SMP St. Aloysius Turi - 66 - IV = SMP Budi Mulia Minggir V = SMP N. 1 Mlati VI = SMP N. 2 Pakem VII = SMP N. 4 Kalasan f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi Relatif Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa 159 siswa atau 42,63 berasal dari keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance sangat lemah, 173 siswa atau 46,38 berasal dari keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance lemah, 29 siswa atau 7,77 berasal dari keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance sedang dan 12 siswa atau 3,2 berasal dari keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance kuat dan tidak ada siswa yang berasal dari keluarga dengan uncertainty avoidance sangat kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance yang lemah. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 9; median = 9; modus = 10; dan standar deviasi = 1. Berikut ini disajikan tabel deskripsi kultur keluarga secara keseluruhan lampiran 4 hal.188: Tabel 4.10 Deskripsi Kultur Keluarga Total No Interval f fr Kategori 1 58 – 72 104 27,88 Sangat Kondusif 2 47 – 57 252 67,56 Kondusif 3 40 – 46 16 4,28 Sedang 4 33 – 39 1 0,28 Tidak Kondusif 5 … 33 - Sangat Tidak Kondusif Jumlah 373 100 - 67 - Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang berasal dari keluarga dengan kultur yang sangat kondusif sebanyak 104 siswa 27,88, dari keluarga dengan kultur yang kondusif sebanyak 252 siswa 67,56; dari keluarga dengan kultur yang sedang sebanyak 16 siswa 4,28; dari keluarga dengan kultur yang tidak kondusif sebanyak 1 siswa 0,28 dan tidak ada siswa yang menyatakan berasal dari keluarga dengan kultur yang sangat tidak kondusif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa berasal dari keluarga dengan kultur yang kondusif. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 55; median = 57; modus = 57; dan standar deviasi = 4,9. c. Kultur Sekolah 1 Power Distance lampiran 4 hal.189-195 Tabel 4.11 Kultur Sekolah Siswa Pada Dimensi Power Distance SMP I II III IV No Interval f fr f fr f fr f fr 1 29 – 36 3 13 14 18 - 1 4 2 24 – 28 12 52 50 64 12 67 21 84 3 20 – 23 8 35 14 18 6 33 3 12 4 17– 19 - - - - 5 …17 - - - - Jumlah 23 100 78 100 18 100 25 100 SMP V VI VII Total No Interval f fr f fr f fr f fr Kategori 1 29 – 36 11 15 6 8 10 13 45 12,06 Sangat Kecil 2 24 – 28 39 51 47 63 55 70 236 63,27 Kecil 3 20 – 23 25 33 20 27 13 17 89 23,86 Sedang 4 17– 19 1 1 1 1 - 0 2 0,54 Besar 5 …17 - 0 1 1 - 0 1 0,27 Sangat Besar Jumlah 76 100 75 100 78 100 373 100 - 68 - Keterangan SMP: I = SMP Karitas Ngaglik II = SMP Muh. 2 Godean III = SMP St. Aloysius Turi IV = SMP Budi Mulia Minggir V = SMP N. 1 Mlati VI = SMP N. 2 Pakem VII = SMP N. 4 Kalasan f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi Relatif Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa 45 siswa atau 12,06 berasal dari sekolah dengan power distance sangat kecil, 236 siswa atau 63,27 berasal dari sekolah dengan power distance kecil, 89 siswa atau 23,86 berasal dari sekolah dengan power distance sedang, 2 siswa atau 0,54 berasal dari sekolah dengan power distance besar dan 1 siswa atau 0,27 berasal dari sekolah dengan power distance sangat besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari sekolah dengan power distance kecil. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 25; median = 25; modus = 26; dan standar deviasi = 2. 2 Collectivism vs Individualism lampiran 4 hal. 189-195 Tabel 4.12 Kultur Sekolah Siswa Pada Dimensi Collectivism vs Individualism SMP I II III IV No Interval f fr f Fr f fr f fr 1 20 – 24 5 22 23 30 - 1 4 2 16 – 19 14 61 47 60 12 67 21 84 3 14 – 15 3 13 5 6 5 28 3 12 4 11– 13 1 4 3 4 1 5 - 5 … 11 - - - - Jumlah 23 100 78 100 18 100 25 100 - 69 - SMP V VI VII Total No Interval F fr f fr f fr f fr Kategori 1 20– 24 6 8 4 5 8 10 47 12,60 Sangat Kolektif 2 16– 19 59 78 56 75 58 74 267 71,58 Kolektif 3 14– 15 10 13 14 19 8 10 48 12,87 Sedang 4 11– 13 1 1 1 1 4 5 11 2,95 Individualis 5 … 11 - 0 - 0 - 0 - Sangat Individualis Jumlah 76 100 75 100 78 100 3733 100 Keterangan SMP: I = SMP Karitas Ngaglik II = SMP Muh. 2 Godean III = SMP St. Aloysius Turi IV = SMP Budi Mulia Minggir V = SMP N. 1 Mlati VI = SMP N. 2 Pakem VII = SMP N. 4 Kalasan f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi Relatif Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa 47 siswa atau 12,60 berasal dari sekolah dengan dimensi sangat kolektif, 267 siswa atau 71,58 berasal dari sekolah dengan dimensi kolektif, 48 siswa atau 12,87 berasal dari sekolah dengan dimensi sedang, 11 siswa atau 2,95 berasal dari sekolah dengan dimensi individualis dan tidak ada siswa yang berasal dari sekolah dengan dimensi sangat individualis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari sekolah dengan dimensi kolektif. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 17; median = 17; modus = 17; dan standar deviasi = 2. - 70 - 3 Femininity vs Masculinity lampiran 4 hal. 189-195 Tabel 4.13 Kultur Sekolah Siswa Pada Dimensi Femininity vs Masculnity SMP I II III IV No Interval f fr f fr f fr f fr 1 10 – 12 15 65 46 59 8 44 15 60 2 8 – 9 8 35 30 38 9 50 8 32 3 7 - 2 3 1 6 2 8 4 6 - - - - 5 … 6 - - - - Jumlah 23 100 78 100 18 100 25 100 SMP V VI VII Total No Interval F fr f fr f fr f fr Kategori 1 10 – 12 44 58 39 52 45 58 212 56,84 Sangat Maskulin 2 8 – 9 29 38 34 45 32 41 150 40,21 Maskulin 3 7 2 3 2 3 - 0 9 2,41 Sedang 4 6 1 1 - 0 1 1 2 0,54 Feminin 5 … 6 - - - 0 0 Sangat Feminin Jumlah 76 100 75 100 78 100 373 100 Keterangan SMP: I = SMP Karitas Ngaglik II = SMP Muh. 2 Godean III = SMP St. Aloysius Turi IV = SMP Budi Mulia Minggir V = SMP N. 1 Mlati VI = SMP N. 2 Pakem VII = SMP N. 4 Kalasan f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi Relatif Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa 212 siswa atau 56,84 berasal dari sekolah dengan dimensi sangat maskulin, 150 siswa atau 40,21 berasal dari sekolah dengan dimensi maskulin, 9 siswa atau 2,41 berasal dari sekolah dengan dimensi sedang, 2 siswa atau 0,54 berasal dari sekolah dengan dimensi feminin dan tidak ada siswa yang berasal dari sekolah dengan dimensi sangat feminin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - 71 - sekolah dengan dimensi sangat maskulin. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 10; median = 10; modus = 10; dan standar deviasi = 1. 4 Uncertainty Avoidance lampiran 4 hal. 189-195 Tabel 4.14 Kultur Sekolah Siswa Pada Dimensi Uncertainty Avoidance SMP I II III IV No Interval f fr f fr f fr f fr 1 10 – 12 2 9 13 17 5 28 6 24 2 8 – 9 9 39 41 52 9 50 12 48 3 7 4 17 17 22 3 17 5 20 4 6 5 22 7 9 - 1 4 5 … 6 3 13 - 1 5 1 4 Jumlah 23 100 78 100 18 100 25 100 SMP V VI VII Total No Interval f fr F fr f fr f fr Kategori 1 10 – 12 13 17 8 10 18 23 65 17,43 Sangat Lemah 2 8 – 9 38 50 30 40 27 35 166 44,50 Lemah 3 7 18 24 29 39 21 27 97 26,00 Sedang 4 6 6 8 6 8 7 9 32 8,58 Kuat 5 … 6 1 1 2 3 5 6 13 3,49 Sangat Kuat Jumlah 76 100 75 100 78 100 373 100 Keterangan SMP: I = SMP Karitas Ngaglik II = SMP Muh. 2 Godean III = SMP St. Aloysius Turi IV = SMP Budi Mulia Minggir V = SMP N. 1 Mlati VI = SMP N. 2 Pakem VII = SMP N. 4 Kalasan f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi Relatif Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa 65 siswa atau 17,43 berasal dari sekolah dengan dimensi uncertainty avoidance sangat lemah, 166 siswa atau 44,50 berasal dari sekolah dengan dimensi uncertainty avoidance lemah, 97 siswa atau 26,00 berasal dari sekolah dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - 72 - dimensi uncertainty avoidance sedang, 32 siswa atau 8,58 berasal dari sekolah dengan dimensi uncertainty avoidance kuat dan 13 siswa atau 3,49 berasal dari sekolah dengan dimensi uncertainty avoidance terkategorikan sangat kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari sekolah dengan dimensi uncertainty avoidance yang lemah. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 8; median = 8; modus = 7; dan standar deviasi = 2 Berikut ini disajikan tabel deskripsi kultur sekolah secara keseluruhan lampiran 4 hal.196: Tabel 4.15 Deskripsi Kultur Sekolah Total No Interval f fr Kategori 1 68 – 84 28 7,51 Sangat Kondusif 2 55 – 67 305 81,77 Kondusif 3 47 – 54 39 10,46 Sedang 4 39 – 46 1 0,26 Tidak Kondusif 5 … 39 - Sangat Tidak Kondusif Jumlah 373 100 Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menyatakan berasal dari sekolah dengan kultur yang sangat kondusif sebanyak 28 siswa 7,51, kultur sekolah yang kondusif sebanyak 305 siswa 81,77; kultur sekolah yang sedang sebanyak 39 siswa 10,46; dari sekolah yang tidak kondusif 1 siswa 0,26, dan tidak ada siswa 0 yang menyatakan berasal dari kultur sekolah yang sangat tidak kondusif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka berasal dari kultur sekolah yang kondusif. Hal - 73 - ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 60; median = 60; modus = 59; dan standar deviasi = 5. d. Kecerdasan Emosional lampiran 4 hal.197-209 Tabel 4.16 Kecerdasan Emosional SMP I II III IV No Interval f fr f fr f fr f fr 1 97 – 120 6 26 17 22 - - 2 79 – 96 15 65 57 73 9 50 21 84 3 67 – 78 2 9 4 5 9 50 4 16 4 55 – 66 - - - - 5 … 55 - - - - Jumlah 23 100 78 100 18 100 25 100 SMP V VI VII Total No Interval f fr F fr f fr f fr Kategori 1 97 – 120 13 17 14 19 13 17 63 16,89 Sangat tinggi 2 79 – 96 48 63 45 60 58 74 253 67,83 Tinggi 3 67 – 78 14 18 15 20 7 9 55 14,75 Cukup 4 55 – 66 1 2 1 1 - 0 2 0,53 Rendah 5 … 55 - - - - 0 Sangat rendah Jumlah 76 100 75 100 78 100 373 100 Keterangan SMP: I = SMP Karitas Ngaglik II = SMP Muh. 2 Godean III = SMP St. Aloysius Turi IV = SMP Budi Mulia Minggir V = SMP N. 1 Mlati VI = SMP N. 2 Pakem VII = SMP N. 4 Kalasan f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi Relatif Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa kecerdasan emosional siswa yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 63 siswa 16,89, dalam kategori tinggi sebanyak 253 siswa 67,83, dalam kategori cukup sebanyak 55 siswa 14,75, dalam kategori rendah sebanyak 2 siswa 0,53, dan tidak ada 0 siswa yang mempunyai kecerdasan - 74 - emosional sangat rendah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan mean = 87,49; median = 87; modus = 87,86; dan standar deviasi = 8,640. e. Prestasi Belajar lampiran 4 hal.198-211 Tabel 4.17 Prestasi Belajar SMP I II III IV No Interval f fr F fr f fr f fr 1 81 – 100 2 9 1 1 - 3 12 2 66 – 80 21 91 77 99 8 44 14 56 3 56 – 65 - - 10 56 8 32 4 46 – 55 - - - - 5 … 46 - - - - Jumlah 23 100 78 100 18 100 25 100 SMP V VI VII Total No Interval f fr F fr f fr f fr Kategori 1 81 – 100 8 11 14 19 - 28 7,50 Sangat baik 2 66 – 80 68 89 61 81 78 100 327 87,67 Baik 3 56 – 65 - 0 - 0 - 0 18 4,83 Cukup 4 46 – 55 - - - - Rendah 5 … 46 - - - - Sangat rendah Jumlah 76 100 75 100 78 100 373 100 Keterangan SMP: I = SMP Karitas Ngaglik II = SMP Muh. 2 Godean III = SMP St. Aloysius Turi IV = SMP Budi Mulia Minggir V = SMP N. 1 Mlati VI = SMP N. 2 Pakem VII = SMP N. 4 Kalasan f = Frekuensi absolut fr = Frekuensi Relatif Tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik sebanyak 28 siswa 7,50, termasuk dalam kategori baik sebanyak 327 siswa 87,67, termasuk - 75 - dalam kategori cukup sebanyak 18 siswa 4,83, dan tidak ada 0 siswa yang mempunyai prestasi belajar rendah dan sangat rendah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki prestasi belajar yang baik. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan mean = 75,13; median = 75,34; modus = 74,85; dan standar deviasi = 4,53.

B. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta.

0 0 320

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Sleman, DIY.

0 1 271

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

0 1 282

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo.

0 1 294

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta - USD Repository

0 0 263

PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 2 203

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo - USD Repository

0 0 292

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 1 280

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Sleman, DIY - USD Repository

0 0 269

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta - USD Repository

0 0 318