Implikasi Perencanaan Pariwisata Kota Perkotaan Dalam Kegiatan

11

C. Implikasi Perencanaan Pariwisata Kota Perkotaan Dalam Kegiatan

Pariwisata di Perkotaan Mill dan Morrison 1985 : 363-364 mengatakan sedikitnya ada 5 alasan utama bagi dilakukannya perencanaan pariwisata. Myra P. Gunawan., 1997., hal. 43 1. Mendefinisikan alternatif pendekatan untuk pemasaran, pengembangan, organisasi industri, kepedulian wisata, layanan dan aktivitas pendukung. 2. Mengikuti perubahan-perubahan yang tidak dapat diperkirakan seperti kondisi perekonomian umum, situasi permintaan dan penyediaan energi. 3. Mempertahankan keunikan sumberdaya alam, budaya lokal, arsitektur lokal, monumen sejarah dan landmarks events, aktivitas lokal, taman- taman dan kawasan olahraga, dan lain-lainnya di daerah tujuan wisata. 4. Menciptakan hal-hal yang diinginkan, seperti : tingkat pembayaran yang tinggi akan manfaat-manfaat pariwisata, kesan yang jelas dan positif atas suatu kawasan sebagai tujuan wisata. 5. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti : gesekan-gesekan dan kompetisi yang tidak perlu antar operator pariwisata perseorangan, tingkah laku yang tidak bersahabat dari masyarakat lokal terhadap wisatawan, kerusakan alam dan aset sejarah, hilangnya identitas budaya, hilangnya pangsa pasar, kepadatan yang terlalu tinggi, kemacetan dan masalah lalu lintas, polusi dan lain-lainnya. Perlu pula dipahami bahwa alasan-alasan tersebut tidak hanya dikemukakan oleh sektor publikpemerintah saja, tetapi juga pihak-pihak yang 12 berkepentingan dan pelaku bisnis stakeholders pengembangan pariwisata secara keseluruhan. Mereka bersama-sama mengembangkan dan membangun elemen-elemen kepariwisataan dengan peran dan motivasi masing-masing sehingga dalam hal ini suatu rencana kepariwisataan haruslah menjadi acuan atau tolak ukur bersama. Elemen-elemen suatu kepariwisataan di perkotaan yang dimaksud di sini adalah : 1. Lingkungan alam dan sosial ekonomi. 2. Daya tarik dan kegiatan-kegiatan wisata. 3. Akomodasi. 4. Transportasi. 5. Elemen-elemen kelembagaan. 6. Prasarana lainnya. 7. Fasilitas, utilitas, dan pelayanan wisata lainnya. 8. Pasar wisata domestik dan internasional 9. Penggunaan prasarana wisata oleh penduduk setempat. Sektor swasta hingga saat ini merupakan pihak yang sangat berperan aktif dalam pengembangan sektor pariwisata. Sektor ini mempunyai motivasi yang lebih pada penggalangan keuntungan finansial dari bisnis pariwisata. Karena motivasi inilah dalam kondisi tertentu di mana pemerintah tidak ikut campur di dalam perencanaan dan manajemennya, para operator swasta justru akan saling bersaing dan saling mematikan. Demikian pula dari sektor pemerintah juga mempunyai peran, motivasi dan atau alasan yang sangat bervariasi mulai dari ekonomi, sosial budaya, lingkungan maupun politis yang kesemuanya 13 lebih ditujukan pada kepentingan umum. Alasan ekonomi misalnya adalah untuk memperbaiki keseimbangan neraca pembayaran suatu negara, untuk membantu pembangunan ekonomi lokal dan regional, untuk penganekaragaman sektor ekonomi, untuk meningkatkan tingkat pendapatan pemerintah dan sektor pajak.

D. Lima Pendekatan Perencanaan Pariwisata