Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

48

G. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini akan digunakan dua instrumen, yaitu 1. Instrumen Pembelajaran Dalam penelitian ini, instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan bahan ajar guru berupa LKS dan power point . Penyusunan LKS mengacu pada indikator dan tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP. 2. Instrumen Penelitian a. Kuisioner motivasi belajar siswa Pada penyusunan kuisioner, merumuskan pertanyaan merupakan aspek yang terpenting karena dapat mempengaruhi nilai yang dihasilkan. Pembuatan pertanyaan yang tepat dapat menghasilkan pandangan persepsi yang sama pada masing-masing responden. Menurut Noor 2012:141, pendapat responden kemungkinan bukan gambaran dari sikap responden, tetapi hanya jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Berikut merupakan prinsip penyusunan pertanyaan dalam kuisioner : 1 Pertanyaan harus tepat untuk menangkap variabel yang diteliti 2 Bahasa dan kata-kata dalam kuisioner seharusnya disesuaikan dengan tingkat pemahaman responden 3 Bentuk dan jenis pertanyaan seharusnya dipilih yang dapat meminimumkan bias responden 49 4 Pengurutan pertanyaan seharusnya mengalirkan tahapan respon secara lembut 5 Data pribadi seharusnya dikumpulkan dengan memerhatikan privasi responden Pada penelitian ini kuisioner dibuat untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa mengenai metode pembelajaran yang digunakan, terutama untuk mengetahui pengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Penyusunan kuisioner mengacu pada minat, motivasi, perhatian siswa di kelas, konsentrasi, rasa ingin tahu, keaktifan siswa, keterlibatan siswa dalam pembelajaran, ketekunan siswa, sikap pantang menyerah dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru, dan semangat siswa dalam pembelajaran Kuisioner ini terdiri dari 25 pernyataan yaitu 13 pertanyaan positif dan 12 pertanyaan negatif dengan lima pilihan jawaban yaitu Selalu S, Sering SR,Jarang J, Tidak Pernah TP. Pilihan jawaban Selalu jika siswa pasti melakukan kegiatan yang bersangkutan saat pembelajaran, Sering jika siswa pernah tidak melakukan kegiatan yang bersangkutan saat pembelajaran, Jarang jika siswa beberapa kali melakukan kegiatan yang bersangkutan saat pembelajaran, dan Tidak pernah jika siswa sama sekali belum pernah melakukan kegiatan yang bersangkutan saat pembelajaran. 50 Berikut adalah kisi-kisi kuisioner: Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner No Karakteristik Nomer Item Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 1. Minat 5 6, 7, 10 Minat siswa pada pembelajaran yang menggunakan metode problem posing sehingga materi lebih mudah dipahami 5 Minat siswa pada pembelajaran yang menggunakan metode problem posing sehingga siswa dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran 6 Minat siswa pada pembelajaran yang menggunakan metode problem posing dibandingkan dengan metode ceramah 7 Pengaruh metode problem posing terhadap minat belajar siswa pada pelajaran matematika 10 2. Motivasi 4,13, 24 8 Pengaruh metode problem posing terhadap motivasi siswa dalam mempelajari materi 4 Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode problem posing 13 Pengaruh metode problem posing dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memecahkan masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari 24 Pengaruh metode problem posing terhadap motivasi siswa dalam mempelajari materi 8 3. Perhatian 1, 16 9 Mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode problem posing dengan baik 1 Memusatkan perhatian pada guru 16 Mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode problem posing dengan baik 9 4. Konsentrasi 3 2 51 Konsentrasi siswa saat guru memberikan penjelasan 3 Metode problem posing mempengaruhi konsentrasi siswa dalam belajar 2 5. Rasa Ingin Tahu 19 15 Penggunaan buku referensi dalam menunjang keingintahuan siswa dalam membuat soal 19 Tingkat keingintahuan siswa ditinjau dari keaktifan siswa bertanya jika ada materi yang belum dipahamisaat mengerjakan soal 15 6. Keaktifan 14, 25 17, 12 Keaktifan siswa dalam bertanya jika ada materi yang belum dipahami 14 Pengaruh metode problem posing pada pembelajaran dalam meningkatkan keaktifan siswa 15 Keaktifan siswa dalam bertanya jika ada materi yang belum dipahami 17 Usaha siswa dalam mengerjakan tugas 12 7. Ketekunan 11 21 Pengaruh metode problem posing dilihat dari ketekunan siswa mengerjakan tugas 11 Keruntutan siswa membuat kunci jawaban 21 8. Pantang Menyerah 18, 22 20, 23 Berlatih mengerjakan soal untuk mendukung pemahaman siswa terhadap materi 18 Membuat soal dengan sungguh-sungguh 22 Sikap pantang menyerah dalam membuat soal 20 Pengaruh metode problem posing terhadap sikap pantang menyerah 23 b. Tes prestasi belajar siswa Tes belajar siswa dibuat untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran problem posing. Peneliti membuat tes hasil belajar berupa tes tertulis berbentuk uraian 52 dan mengacu pada indikator pembelajaran. Berikut adalah kisi-kisi soal tes akhir : Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Akhir Kompetensi Dasar Materi Indikator Pencapaian No.Soal 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas Luas Permukaan Prisma dan Limas 1. Menghitung luas permukaan prisma 2. Menghitung luas permukaan limas 1,3 Volume Prisma dan Limas 1. Menghitung volume prisma 2. Menghitung volume limas 2,4,5 Tes hasil belajar yang akan diberikan kepada siswa terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen dengan tujuan agar tes ini dapat menjadi alat pengukur yang baik. Syarat suatu instrumen merupakan alat ukur yang baik adalah validitas atau kesahihan dan reliabilitas atau kekonsistenan. Peneliti melakukan uji coba instrumen dan menaganalisis sebelum digunakan di kelas VIII A. 1 Validitas Tes Peneliti menggunakan validitas isi berupa uji pakar dan uji coba tes tertulis. Teknik penilaian pakar dilakukan dengan meminta bantuan kepada salah satu dosen dan dua orang guru mata pelajaran matematika untuk menelaah materi tes hasil belajar siswa lembar penilaian validitas soal oleh guru dan dosen dapat dilihat 53 pada lampiran B.1. Selain menggunakan teknik penilaian pakar, peneliti juga menggunakan teknik validitas butir soal dari soal yang telah diujicobakan dengan menggunakan rumus korelasi product moment Pearson Jihad, 2013:179 dengan mengkorelasikan antara skor yang didapat siswa pada suatu butir soal dengan skor total yang didapat. Rumus yang digunakan adalah = � − � 2 − 2 � 2 − 2 Keterangan : : Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y � ∶ Banyaknya peserta tes : Nilai hasil uji coba : Nilai rata-rata harian Intrepretasi terhadap niali koefisien korelasi digunakan criteria Nurgana berikut ini : 0,80 ≤ 1,00 : sangat tinggi 0,60 ≤ 0,80 : tinggi 0,40 ≤ 0,60 : cukup 0,20 ≤ 0,40 : rendah ≤ 0,20 : sangat rendah 54 Menurut Noor 2012:169 setelah mendapatkan r hitung, maka dapat dicek kevalidan butir soal dengan cara : a. Uji validitas dilakukan setiap butir soal. hasilnya dibandingkan dengan � dengan tingkat kesalahan 5 b. Jika ℎ � � maka butir soal tersebut valid. � dapat dilihat dalam tabel 2 Reliabilitas Pengukuran tingkat kekonsistenan soal dengan menggunakan perhitungan Alpha Cronbach Jihad, 2013:180. Rumus yang digunakan adalah : �� = − 1 1 − 2 2 Keterangan : n : banyaknya butir soal 2 : jumlah varians skor tiap item 2 : varians skor total Rumus untuk mencari varians adalah : 2 = 2 − 2 Intrepretasi nilai �� mengacu pada pendapat Guilford, yaitu �� ≤ 0,20 reliabilitas : sangat rendah 0,20 �� 0,40 reliabilitas : rendah 55 0,40 �� 0,70 reliabilitas : sedang 0,70 �� 0,90 reliabilitas : tinggi 0,90 �� 1,00 reliabilitas : sangat tinggi Nilai siswa didapat dari penghitungan sebagai berikut : � = � � × 100 c. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain Noor, 2012:138. Peneliti melakukan wawancara sebagai alat untuk membuktikan pernyataan yang diberikan siswa sebelumnya yaitu pada kuisioner yang telah diberikan. Pada tahap ini, peneliti akan menggali informasi lebih mendalam kepada siswa untuk mengetahui tanggapan siswa yang lebih mendalam mengenai pembelajaran yang telah dilakukan. Karakteristik pertanyaan yang akan diberikan sama seperti yang ada dalam kuisioner karena pada dasarnya penelitiingin menggali lebih banyak informasi berdasarkan data yang ada pada kuisioner yang telah diisi oleh siswa. 56 d. Observasi dan Dokumentasi Pada kegiatan observasi, peneliti dituntut untuk melakukan pengamatan terhadap objek penelitian. Instrumen yang dapat digunakan adalah lembar pengamatan dan panduan pengamatan. Beberapa informasi yang dapat diperoleh dari hasil observasi adalah tempat, pelaku kegiatan, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan Noor, 2012:140. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti tentang keadaan tempat, perilaku subjek penelitian,dan sebagainya. Observasi dilakukan oleh rekan peneliti dan peneliti sebagai observer karena pembelajaran akan dilaksanakan oleh guru mata pelajaran matematika di sekolah tersebut. Observer akan mengamati kegiatan pembelajaran dan mencatat hal-hal yang diperlukan. Observer mencatat segala hal yang diperlukan bagi kepentingan penelitian, hal-hal yang perlu diamati dan dicatat oleh observer adalah 1 Keadaan kelas saat guru membuka kegiatan pembelajaran 2 Keadaan kelas saat pembelajaran sedang berlangsung, terdiri dari siswa dan guru yang sedang melaksanakan kegiatan inti pembelajaran 3 Keadaan siswa ketika berdiskusi dengan teman sebangku sekelompok saat melakukan pembuatan soal, menukar soal dan 57 mengerjakannya, dan mengoreksi jawaban berdasarkan kunci jawaban yang telah dibuat 4 Keadaan siswa ketika siswa menarik kesimpulan setelah pembelajaran berlangsung. Dokumentasi dapat digunakan untuk memperoleh data. Data yang diperoleh berupa foto saat pembelajaran berlangsung. Dokumentasi diperlukan untuk memperkuat data observasi yang telah dicatat oleh observer. Diharapkan dengan data dokumentasi, dapat melengkapi data penelitian yang diperlukan terutama pada data observasi yang kurang lengkap.

H. Metode Analisis Data