Nilai Buku Ekuitas Book Value of Equity Keunggulan dan Kelemahan MVA

43 Atau Sartono, 2010:103, MVA = Nilai Pasar Ekuitas – Modal yang disetor Pemegang Saham MVA = Jumlah Saham yang BeredarHarga Saham – Total Nilai Ekuitas Interprestasi dari hasil pengukuran Market Value Added MVA menurut Rudianto 2006:349 dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Jika MVA 0, hal ini menunjukkan terjadi nilai tambah finansial bagi perusahaan. b. Jika MVA = 0, hal ini menunjukkan posisi impas bagi perusahaan. c. Jika MVA 0, hal ini menunjukkan tidak terjadi nilai tambah finansial bagi perusahaan.

2.1.6.2 Nilai Pasar Ekuitas Market Value of Equity

Menurut Young dan O’ Byrne 2001:26, “nilai pasar merupakan nilai perusahaan, yakni, jumlah nilai pasar dari semua tuntutan modal terhadap perusahaan oleh pasar modal pada tanggal tertentu”. Lebih sederhana, itu adalah jumlah nilai pasar dari utang dan ekuitas. Nilai pasar yang dimaksud mencerminkan keputusan pasar mengenai bagaimana manajer yang sukses telah menginvestasikan modal yang sudah dipercayakan kepadanya, dalam mengubahnya menjadi lebih besar. Rumus nilai pasar dapat digambarkan sebagai berikut Sartono, 2010:103 : Nilai Pasar Ekuitas = Jumlah Saham Beredar x Harga Saham

2.6.3 Nilai Buku Ekuitas Book Value of Equity

Menurut Helfert 2003:392, “book value is the started value as reflected on the balance sheet, which has been recorded and at times modified according to Universitas Sumatera Utara 44 generally accepted accounting principles”. Nilai buku ekuitas perusahaan sama dengan jumlah total yang dikumpulkan perusahaan dari para pemegang sahamnya atau dari jumlah yang ditahan dan diinvestasikan kembali untuk kepentingan mereka Brealey et al, 2008:91.

2.6.4 Keunggulan dan Kelemahan MVA

Kelebihan Market Value Added MVA adalah merupakan ukuran tunggal dan dapat berdiri sendiri yang tidak membutuhkan analisis trend sehingga bagi pihak menajemen dan penyedia dana akan lebih mudah dalam menilai kinerja perusahaan Baridwan dan Legowo, 2002: 139. Sedangkan kelemahan Market Value Added MVA menurut Brealey et al 2008:91 adalah: a. Nilai pasar saham perusahaan mencerminkan ekspektasi investor dan investor menempatkan nilai tinggi pada saham. b. Nilai pasar tidak dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan yang dimiliki secara pribadi atau kinerja divisi atau pabrik yang menjadi bagian perusahaan yang lebih besar serta hanya dapat diaplikasikan pada perusahaan yang sudah go public. 2.7 Penelitian Terdahulu Haryuningputri dan Widyarti 2012 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio Profitabilias dan EVA Terhadap Harga Saham pada Sektor Industri Manufaktur di BEI Tahun 2007-2010”. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Return On Asset ROA X1, Return On Equity ROE X2, Return On Sales ROS X3, Earning Per Share EPS X4, dan Economic Value Added EVA X5. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini Universitas Sumatera Utara 45 adalah Harga Saham Y. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis statistik dengan regresi linier berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa koefisien determinasi Adjusted R Square diperoleh nilai sebesar 0,153 atau kemampuan ROA, ROE, ROS, EPS dan EVA dalam menjelaskan harga saham hanya sebesar 15,3. Sedangkan 84,7 dipengaruhi faktor-faktor eksternal antara lain : inflasi, suku bunga, kebijakan moneter dan kebijakan politik. Dari hasil analisis regresi dapat dilihat bahwa kelima variabel independen hanya 3 tiga variabel yang tidak berpengaruh signifikan yaitu return on asset, return on sales, dan economic value added dengan tingkat signifikasi sebesar 0,118, 0,188 ,dan 0,392 sedangkan dua variabel lainnya yaitu return on equity dan earning per share sebesar 0,006 dan 0,001. Kartawinata 2008 melakukan penelitian berjudul “Analisis Pengaruh Economic Value Added EVA, Cash Value Added CVA, dan Market Value Added MVA terhadap Harga Saham pada Perusahaan-Perusahaan Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2006”. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Economic Value Added EVA X1, Cash Value Added CVA X2, dan Market Value Added MVA X3. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah Harga Saham Y. Metode analisis data yang digunakan adalah model regresi data panel. Hasil Penelitiannya adalah seluruh variabel bebas EVA, CVA, dan MVA secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel terikat harga saham sebesar 38,6089, dan sisanya sebesar 61,3911 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Sedangkan pengujian statistik untuk mengetahui pengaruh EVA, CVA, dan MVA secara parsial Universitas Sumatera Utara 46 terhadap harga saham, diperoleh hasil EVA dan CVA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham sedangkan MVA walaupun bersama EVA dan CVA berpengaruh secara bersama-sama, akan tetapi pengaruhnya terhadap harga saham tidak signifikan. Ahmad dan Oetomo 2007 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVA pada Perusahaan Rokok”. Variabel dalam penelitian ini adalah Harga saham sebagai variabel dependen serta Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVA sebagai variabel independen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dan analisis korelasi melalui pearson product moment correlation. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hasil perhitungan Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVAyang positif. Hasil analisa regresi untuk ketiga perusahaan menunjukkan sumbangan Economic Value Added EVA terhadap perubahan harga saham tidak signifikan. Hasil perhitungan koefisien korelasi dan signifikansi antara Market Value Added MVA dengan harga saham dari ketiga perusahaan terlihat variasi arah hubungan negatif dan signifikansi yang lemah. Panggabean 2005 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perbandingan Korelasi EVA dan ROE terhadap Harga Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta 2001-2003. Variabel independen yang digunakan dalam penelitiannya ialah EVA dan ROE sedangkan variabel dependennya adalah harga saham. Teknik analisis yang digunakan ialah menggunakan metode analisis korelasi Universitas Sumatera Utara 47 pearson. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa EVA perusahaan dalam LQ45 mempunyai korelasi yang signifikan terhadap harga sahamnya, sedangkan ROE perusahaan dalam LQ45 tidak mempunyai korelasi yang signifikan dengan harga saham. Thenmozhi 2000 melakukan penelitian berjudul “Market Value Added and Share Price Behaviour An Empirical Study of BSE Sensex Companies 1997- 1999”. Variabel dalam penelitiannya ialah variabel independen yang merupakan Market Value Added MVA, Earning per Share EPS, ROCE, RONW, sedangkan variabel dependen adalah harga saham. Teknik analisis data yang digunakan analisis koefisien korelasi rank spearman dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa korelasi MVA dengan alat ukur kinerja tradisional berhubungan positif tapi lemah dengan nilai masing- masing MVA dan EPS sebesar 0,306, terhadap RONW sebesar 0,4823, terhadap ROCE sebesar 0,4335. Sedangkan MVA terhadap harga saham menunjukkan korelasi sebesar 0,4991. Dengan analisis regresi hanya terdapat tiga variabel yang terdiri dari EPS, MVA, dan ROCE yang berpengaruh terhadap harga saham dengan menjelaskan sebesar 71,9. Secara parsial, ROCE b=0,555, EPS b=0,372 dan MVA b=0,213. Lebih jelasnya, penelitian-penelitian terdahulu tersebut disajikan dalam Tabel 2.1 berikut : Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Variabel Metode Analisis Hasil Penelitian 1. Haryu- ningputri dan Widyarti 2012 “Pengaruh Rasio Profitabilias dan EVA terhadap Harga Saham pada Sektor Industri Manufaktur di BEI Tahun 2007-2010”. Variabel independen = 1.Return On Asset ROA X1 2. Return On Equity ROE X2 3. Return On Sales ROS X3 4. Earning Per Share EPS X4 5. Economic Value Added EVA X5. Variabel dependen = Harga Saham Y. Analisis statistik regresi linier berganda. 1.Koefisien determinasi Adjusted R Square diperoleh nilai sebesar 0,153 atau kemampuan ROA, ROE, ROS, EPS dan EVA dalam menjelaskan harga saham hanya sebesar 15,3. 2. Kelima variabel independen hanya 3 tiga variabel yang tidak berpengaruh signifikan yaitu return on asset, return on sales dan economic value added dengan tingkat signifikasi sebesar 0,118, 0,188 dan 0,392 sedangkan dua variabel lainnya yaitu return on equity dan earning per share sebesar 0,006 dan 0,001. Universitas Sumatera Utara 49 2. Kartawi- nata 2008 “Analisis Pengaruh Economic Value Added EVA, Cash Value Added CVA, dan Market Value Added MVA terhadap Harga Saham pada Perusahaan- Perusahaan Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2003- 2006”. Variabel independen = 1. Economic Value Added EVA X1 2. Cash Value Added CVA X2 3. Market Value Added MVA X3. Variabel Dependen = Harga Saham Y. Teknik analisis regresi data panel. 1. Seluruh variabel bebas EVA, CVA, dan MVA secara bersama- sama memiliki pengaruh terhadap variabel terikat harga saham sebesar 38,6089, dan sisanya sebesar 61,3911 dipengaruhi oleh faktor- faktor lain. 2. Pengaruh EVA, CVA, dan MVA secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham sedangkan MVA walaupun bersama EVA dan CVA berpengaruh secara bersama- sama, akan tetapi pengaruhnya terhadap harga saham tidak signifikan. 3 Ahmad dan Oetomo 2007 Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA Dan Market Variabel independen = 1.Economic Value Added EVA 2.Market Analisis regresi sederhana dan analisis korelasi melalui Pearson 1. Hasil perhitungan EVA dan MVA yang positif. 2. Hasil analisa regresi untuk ketiga perusahaan Universitas Sumatera Utara 50 Value Added MVA Pada Perusahaan rokok Value Added MVA. Variabel dependen = Harga saham Y product moment corre- lation menunjukkan sumbangan EVA terhadap perubahan harga saham tidak signifikan. 3. Hasil perhitungan koefisien korelasi dan signifikansi antara MVA dengan harga saham dari ketiga perusahaan terlihat variasi arah hubungan negatif dan signifikansi yang lemah. 4 Pangga- bean 2005 “Analisis Perbandingan Korelasi EVA dan ROE terhadap Harga Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta 2001- 2003”. Variabel independen = 1. EVA 2. ROE variabel dependen= harga saham. Analisis korelasi pearson. 1. EVA perusahaan dalam LQ45 mempunyai korelasi yang signifikan terhadap harga sahamnya 2.ROE perusahaan dalam LQ45 tidak mempunyai korelasi yang signifikan dengan harga saham. 5 Thenmo- zhi 2000. “Market Value Added and Share Price Behaviour An Empirical Study Of BSE Sensex Companies Variabel independen = 1.Market Value Added MVA Analisis koefisien korelasi Rank Spearman dan analisis 1. Korelasi MVA dengan alat ukur kinerja tradisional berhubungan positif tapi lemah. Universitas Sumatera Utara 51 1997-1999”. 2.Earning per Share EPS 3.ROCE 4.RONW Variabel dependen = Harga Saham Y regresi linier berganda. 2.MVA terhadap harga saham menunjukkan korelasi sebesar 0,4991. 3. Dengan analisis regresi hanya terdapat tiga variabel yang terdiri dari EPS, MVA, dan ROCE yang berpengaruh terhadap harga saham 2.8 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual menurut Sugiyono 2010:60 adalah, “sintesa tentang hubungan variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan untuk selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti”. Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disusun suatu kerangka konseptual tentang bagaimana hubungan antara variabel bebas, yaitu Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVA dengan variabel terikat berupa harga saham, sebagaimana dijelaskan berikut ini. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return atas investasi, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Oleh karena itu, sebelum memilih keputusan investasi, para investor cenderung memilih saham perusahaan yang mampu memberikan nilai tambah value added Universitas Sumatera Utara 52 bagi perusahaan, sehingga dapat meningkatkan capital gain di masa mendatang melalui adanya peningkatan harga saham perusahaan. Pengukuran kinerja dalam Value Based Management yang dikembangkan oleh Stern Stewart Co. berdasarkan pada Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVA. Economic Value Added EVA yang merupakan pengukuran kinerja didasarkan pada gagasan keuntungan ekonomis, yang menyatakan, bahwa kekayaan hanya dapat diciptakan ketika sebuah perusahaan meliputi biaya operasi dan biaya modal Young dan O’Byrne, 2001:17. Dengan adanya metode Economic Value Added EVA diharapkan manajer perusahaan dapat menyusun strategi yang dapat memaksimalkan aliran Economic Value Added EVA perusahaan untuk masa yang akan datang. Economic Value Added EVA yang positif EVA 0 menunjukkan bahwa manajemen perusahaan telah berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis sehingga mampu memberikan dividen yang tinggi dan harga saham perusahaan pun meningkat. Jika Economic Value Added EVA = 0, hal ini menunjukkan bahwa pada posisi ini berarti manajemen perusahaan berada dalam titik impas. Perusahaan tidak mengalami kemunduran tetapi sekaligus tidak mengalami kemajuan secara ekonomi. Sedangkan jika Economic Value Added EVA negatif EVA 0, hal ini menunjukkan bahwa pada posisi ini berarti tidak terjadi proses penambahan nilai ekonomis bagi perusahaan, dalam arti laba yang dihasilkan tidak dapat memenuhi harapan para kreditor dan pemegang saham, sehingga harga saham perusahaan bisa menurun. Universitas Sumatera Utara 53 Market Value Added MVA merupakan perbedaan antara nilai pasar perusahaan termasuk ekuitas dan utang dan modal keseluruhan yang diinvestasikan dalam perusahaan Young dan O’Byrne, 2001: 26. Nilai pasar merupakan fungsi dari harapan pasar modal terhadap arus kas bebas masa mendatang, didiskontokan pada biaya modal, melebihi modal yang diinvestasikan. Para investor yang menyerahkan modal ke dalam perusahaan berharap manajer akan menginvestasikannya dengan produktif. Nilai pasar mencerminkan keputusan pasar mengenai bagaimana manajer yang sukses telah menginvestasikan modal yang sudah dipercayakan kepadanya, dalam mengubahnya menjadi lebih besar Young dan O’Byrne, 2001:27. Market Value Added MVA yang positif MVA 0 menunjukkan terjadi nilai tambah finansial bagi perusahaan yang akan meningkatkan harga saham. Jika Market Value Added MVA = 0, hal ini menunjukkan posisi impas bagi perusahaan. Sedangkan jika Market Value Added MVA negatif MVA 0 menunjukkan tidak terjadi nilai tambah finansial bagi perusahaan. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat disusun kerangka konseptual yang menggambarkan pengukuran kinerja keuangan denga metode Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVA seperti pada Gambar 2.1. berikut ini. Universitas Sumatera Utara 54 Sumber: Young dan O’Byrne 2001 Kerangka Konseptual Gambar 2.1

2.9 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono 2010:64, “hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi. Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVA berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2009-2012. Economic Value Added EVA Market Value Added MVA Kinerja Keuangan Perusahaan Harga Saham Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Refined Economic Value Added dan Financial Value Added Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

27 186 111

Pengaruh Profitability Ratio dan Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007 – 2012

2 97 96

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 34 88

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92

Analisin Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012

0 0 11