71
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan Perbankan
4.1.1 PT Bank ICB Bumiputera, Tbk
Bank ICB Bumiputera mulai beroperasi sejak 12 Januari 1990 dengan nama Bank Bumiputera, sebagai perusahaan yang dimiliki oleh AJB Bumiputera
1912, perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia. Bank Bumiputera telah menjadi perusahaan go public sejak tahun 2002, dengan struktur kepemilikan
pemegang saham pada saat itu adalah AJB Bumiputera 37,50, PT Cipta Usaha Citra Dana 37.50 dan Masyarakat 25,00. ICB Financial Group Holdings
AG melakukan perubahan nama dan logonya menjadi Bank ICB Bumiputera di tahun 2009. Di tahun 2012 komposisi kepemilikan saham sebesar ICB Financial
Group Holdings AG 69,90, AJB Bumiputera 5,45, SGBT 5,92, dan publik 18,73.
4.1.2 PT Bank Capital Indonesia, Tbk
Bank Capital Indonesia, Tbk didirikan pada tanggal 20 April 1989 dengan nama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia dan merupakan bank campuran joint
venture antara Credit Lyonnais SA, Prancis dengan PT Bank Internasional Indonesia, Tbk Jakarta. Sejak Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
RUPSLB pada tanggal 31 Agustus 2004, secara resmi saham Credit Lyonnais diakuisisi oleh Danny Nugroho yang hingga kini menjabat sebagai Presiden
Komisaris Bank Capital. Sejak 4 Oktober 2007 Bank Capital telah mendaftarkan
Universitas Sumatera Utara
72 sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan menjadi bank publik. Struktur kepemilikan
saham di tahun 2012 ialah Danny Nugroho 21,61, Inigo Investment Ltd. 15,38, Zen Gem Investment Ltd 14,28, Mount-8 Holding Offshore Ltd
9,89, dan masyarakat 38,83.
4.1.3 PT Bank Central Asia, Tbk
Bank Central Asia mulai beroperasi pada tanggal 21 Februari 1957 dan berkantor pusat di Jakarta. Bank Central Asia didirikan dengan nama NV
Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Kritting Factory sebagai cikal bakal Bank Central Asia. Setelah melakukan perubahan nama beberapa kali, perubahan
terakhir pada tanggal 21 Mei 1974, yaitu PT. Bank Central Asia. Tahun 1998, Bank Central Asia mengalami rush sehingga harus direkapitalisasi oleh BPPN
yang menguasai 92,8 saham bank. Tahun 2000 Bank Central Asia melakukan IPO dan sejak tahun 2002 FarIndo Investment Mauritius Limited mengambil
alih 51 total saham bank. Hingga tahun 2012, Bank Central Asia telah memiliki 1011 kantor cabang serta 12.026 gerai ATM.
4.1.4 PT Bank Bukopin, Tbk