77 September 1992 dengan izin dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia nama
Bank Bumi Arta Indonesia diganti menjadi Bank Bumi Arta. Untuk memperkuat struktur permodalan, operasional bank, dan pengelolan bank yang lebih
profesional dan transparan, berprinsip pada Good Governence dan Risk Management, maka pada tanggal 1 Juni 2006 Bank Bumi Arta melaksanakan
Penawaran Umum Perdana IPOInitial Public Offering dengan mencatatkan sahamnya sebanyak 210.000.000 saham atau sebesar 9,10 dari saham yang
ditempatkan. Struktur kepemilikan modal Bank Bumi Arta ialah PT Surya Husada Investment 45,54, PT Dana Graha Agung 27,27, PT Budiman Kencana
Lestari 18,18, dan sisanya masyarakat 9,09.
4.1.12 PT Bank CIMB Niaga, Tbk
Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama PT Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada
pembangunan nilai-nilai utama dan profesionalisme di bidang perbankan. Bank CIMB Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya kini Bursa Efek IndonesiaBEI pada tahun 1989. Keputusan untuk menjadi perusahaan terbuka merupakan tonggak bersejarah bagi Bank Niaga
dengan meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas. Pada Bulan Mei 2008, nama Bank Niaga berubah menjadi Bank CIMB Niaga. Bergabungnya Lippobank
ke dalam Bank CIMB Niaga merupakan lompatan besar di sektor perbankan Asia Tenggara. Penggabungan ini juga menjadikan Bank CIMB Niaga menjadi bank
terbesar ke-5 dalam hal aktiva, pendanaan, kredit dan luasnya jaringan cabang. Per 31 Desember 2012, CIMB Niaga memiliki total 974 jaringan kantor dan 2.257
Universitas Sumatera Utara
78 ATM, 231 CDM, dan 225 SST. Struktur kepemilikan Bank CIMB Niaga ialah
CIMB Group 95,92, PT Commerce Capital 1,02, dan masyarakat 2,06
4.1.13 PT Bank Permata, Tbk
Bank Permata didirikan melalui merger dari lima bank di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN, yaitu PT Bank Bali,
Tbk, PT Bank Universal, Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot pada tahun 2002. Kemudian pada tahun 2004, Bank Standard
Chartered dan PT Astra International, Tbk mengambil alih Bank Permata dan memulai proses transformasi secara besar-besaran di dalam organisasi.
Selanjutnya, sebagai wujud komitmennya terhadap Bank Permata, kepemilikan gabungan pemegang saham utama ini meningkat menjadi 44,56 untuk masing-
masing kepemilkan saham. Bank Permata memiliki aspirasi untuk menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia, dengan fokus di segmen
konsumer dan komersial. Bank Permata sampai saat ini telah memiliki 300 cabang termasuk 10 cabang Syariah dan 811 ATM dengan akses tambahan di lebih
50.000 ATM VisaPlus, VisaElectron, MC, Alto, ATM Bersama dan ATM Prima.
4.1.14 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk