Prinsip-prinsip tata Ruang Kantor
anggota timnya yang lain, akan sangat berbeda dengan ruang kerja yang guru yang kurang membutuhkan interaksi sosial.
2 Arus kerja. Analisis arus kerja dengan mengacu pada pergerakan informasi dan tugas secara horizontal atau vertikal tentunya sangat
diperlukan dalam perencanaan tata ruang. Menurut Gie 2000, arus kerja yang efisien akan menempatkan guru dengan pola garis lurus
informasi, sehingga akan mengeliminasi backtracking maupun criss- crossing pekerjaan. Misalnya, divisi penagihan mempunyai dokumen
utama berupa formulir penagihan, divisi kredit berupa aplikasi kredit, dan departemen pembelian berupa order pembelian. Dengan melacak
pergerakan dokumen utama antardepartemenyang dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu persiapan dan penganalisaan arusbagan proses
serta mendiagramkan pergerakan dokumen melalui pola arus kerja; pola arus kerja dapat meminimalisir aktivitas kerja yang dapat
menimbulkan fenomena bottleneck. 3 Bagan organisasi. Ketika arus kerja secara vertikal, bagan organisasi
akan menggambarkan rentang wewenang masing-masing anggota organisasi. Hal ini juga akan mengidentifikasi hubungan kerja antar
guru pada level yang sama dan membantu dalam menjelaskan lokasi yang tepat bagi guru ataupun unit kerja.
4 Proyeksi hubungan kerja pada masa datang. Menjelaskan beberapa luas area yang dibutuhkan jika persahaan akan melakukan perluasan
atau pengurangan pada masa depan. Perluasan dilakukan karena beberapa hal berikut:
a Pengembangan produk baru yang akan membutuhkan guru baru yang mungkin diikuti dengan perluasan area kantor.
b Ekspektasi tingkat pertumbuhan sekolah per tahun, baik diukur melalui tingkat laba yang diperoleh maupun tingkat penjualan
yang didapat. c Kemungkinan perubahan dalam pengorganisasian kantor yang
mungkin membutuhkan penambahan atau pengurangan guru baru.
5 Jaringan komunikasi. Analisis bentuk interaksi ataupun media yang digunakan untuk berkomunikasi telepon, e-mail, surat, tatap muka,
dan lain-lain yang dilakukan oleh guru ataupun departemen sangat membantu dalam perencanaan tata ruang kantor. Semakin tinggi
frekuensi hubungan yang dilakukan, semakin dekat ruangannya. 6 Departemen dalam organisasi. Banyak sekolah mengelola kantornya
berdasarkan fungsi, terutama depertemen yang berpengaruh terhadap keputusan penempatan ruang kerja yang biasanya ditetapkan
berdasarkan arus kerja antarmereka. Misalnya, departemen akuntansi akan ditempatkan berdekatan dengan departemen pemrosesan data,
dan departemen yang biasa berhubungan dengan publik pembelian atau hubungan masyarakat akan ditempatkan berdekatan dengan
pintu masuk atau reception area. 7 Kantor publik dan privat. Pada masa lalu, penggunaan kantor privat
akan menunjukkan prestise dan status sekolah atau organisasi di mata masyarakat. Namun, pemanfaatan kantor masa sekarang lebih
mengarah pada
pemakaian kantor
bersama karena
biaya pengoperasian kantor privat yang mahal: sulitnya mengubah tata
ruang apabila diperlukan, penataan cahaya atau AC sulit dilakukan dibandingkan dengan di kantor terbuka yang tentunya akan
menghambat komunikasi yang efektif, dan yang paling berpengaruh adalah lingkungan kerja sekolah semakin luas. Tidak dapat
dibayangkan bagaimana sekolah yang melayani Bekasi hanya mempunyai satu kantor pusat di Kawasan Sudirman, Jakarta.
8 Kebutuhan ruang. Beberapa faktor yang dapat menjelaskan ruangan minimum yang dibutuhkan oleh guru adalah guru yang membutuhkan
peralatan dalam melaksanakan tugasnya akan membutuhkan ruang yang lebih besar dibandingkan dengan yang tidak. Yang kedua, jenis
peralatan ataupun tanggung jawab masing-masing guru akan memengaruhi kebutuhan ruang kerjanya.
9 Pertimbangan keamanan. Pada dasarnya, desain dan tata ruang kantor memfasilitasi pergerakan guru dari suatu area ke area yang lain.
Perencanaan tersebut harus dapat membuat guru bergerak secara mudah tanpa terhambat, dan sebaliknya lorong tempat guru bergerak
tidak diisi oleh furnitur atau peraalatan yang dapat menghalanginya. 10 Pembiayaan ruangan perkantoran. Dapat dikatakan bahwa investasi
sekolah dalam ruang kantor melebihi investasinya di bidang SDM, di mana hubungan positif dari keduanya sangat dibutuhkan. Beberapa
faktor yang perlu diperhatikan dalam hal ini, antara lain menghipotekkan pembayaran, pemanfaatan, pemeliharaan, biaya
pemeliharaan, pajak, asuransi, kebutuhan akan peralatan kontrol lingkungan kantor AC, kelembaban, perlakuan khusus, lisensi, dan
lain-lain.
23