KD = r
2
x 100 = 0,425
2
x 100 = 0,1806 x 100
= 18,1 Hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh sebesar 18,1 , hal
ini menunjukkan bahwa variabel X tata ruang kantor memberikan kontribusi terhadap variabel Y kinerja guru sebesar 18,1 .
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Product Moment antara tata ruang kantor dengan kinerja guru di SMPIT Asy-Syukriyyah Tangerang, menyatakan
bahwa hipotesa penelitian Ha yang telah diajukan dapat diterima, dengan nilai yang diperoleh 0,425. Nilai 0,425 kemudian dikonsultasikan pada tabel
interpretasi korelasi product moment dengan hasil interpretasi sedang karena 0,425 berada di antara 0,40
– 0,599. Sehingga dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tata ruang kantor terhadap kinerja guru di SMPIT Asy-
Syukriyyah Tangerang Kemudian berdasarkan perhitungan uji t, didapat hasil t hitung = 2,74. Dan
dari hasil perhitungan degrees of freedom 36 - 2 = 34 pada taraf signifikan 5 sebesar 2,03, maka t hitung = 2,74 t tabel = 2,03. Sehingga dapat dikatakan
terdapat pengaruh antara tata ruang kantor dengan kinerja guru di SMPIT Asy- Syukriyyah Tangerang.
Dengan demikian dari hasil perhitungan data yang diperoleh dari lapangan, terlihat ada pengaruh yang signifikan antara tata ruang kantor dengan kinerja guru
di SMPIT Asy-Syukriyyah Tangerang.
66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitunga uji t antara tata ruang kantor terhadap kinerja guru di SMPIT Asy-Syukriyyah Tangerang dapat disimpulkan bahwa
hipotesis penelitian Ha yang diajukan diterima, dimana nilai hasil uji t lebih besar dari pada nilai distribusi t tabel. Kontribusi yang diberikan oleh variabel
tata ruang kantor X terhadap variabel kinerja guru Y adalah 18,1. Dari nilai tersebut dapat memberikan gambaran bahwa tata ruang kantor
memberikan kontribusi tidak cukup tinggi terhadap kinerja guru di samping faktor-faktor lain yang mmepengaruhinya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat membeikan saran sebagai berikut:
1. Siswa sebaiknya terus meningkatkan prestasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Dan manfaatkan ilmu yang sudah
didapat agar ilmu itu terus mengalir dan berguna. 2. Guru
perlu senantiasa
mempertahankan kinerjanya
dalam melaksanakan administrasi sekolah dan guru terus meningkatkan
kinerjanya dalam kegiatan belajar mengajar. 3. Sekolah harus lebih memperhatikan penataan dan luas ruang kantor
untuk keleluasaan para guru dalam bergerak. Dan memperhatikan hal- hal apa saja yang dibutuhkan oleh para guru. Tidak luput juga sekolah
harus memperhatikan penataan ruang guru supaya mereka lebih efektif dalam melaksanakan tugas-tugas yang harus dikerjakan di sekolah.
67
DAFTAR PUSTAKA
Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.
Fahmi, Irham. Manajemen. Bandung: IKAPI, 2012. Supardi. Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Ahmadi, Lif Khoiru. Strategi Pembelajaran Sekolah Berstandar Internasional dan Nasional. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2010.
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.
Prabu Mangkunegara, Anwar. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.
B. Uno, Hamzah. Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: pbumi Aksara, 2012.
Prabu Mangkunegara, Anwar. Manajemen Sumber Daya Manusia Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.
Sudarmanto. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
P. Robbins, Stephen. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Indeks, Kelompok Gramedia, 2006.
Fahmi, Irham. Manajemen Kinerja. Bandung: Alfabeta, 2010. Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama, 2014
Margono. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.