Teori Biaya Produksi Konsep Pendapatan

ketika MPP lebih besar dari APP. Daerah I ini disebut juga sebagai daerah irasional atau inefisien. Daerah II terletak antara X 2 dan X 3 • Biaya Tetap Total Total Fixed Cost dengan nilai elastisitas produksi yang berkisar ant ara nol dan satu 0 ε 1. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan input sebesar satu satuan akan memberikan tambahan produksi paling besar satu satuan dan paling kecil nol satuan. Daerah ini merupakan daerah rasional atau efisien. Daerah III merupakan daerah yang dengan nilai elastisitas lebih kecil dari nol ε 0 yang terjadi ketika MPP bernilai negatif yang berarti bahwa setiap penambahan satu satuan input akan menyebabkan penurunan produksi tambahan. Daerah ini disebut daerah irasional. Hal itu disebut The Law of Deminishing Return, yaitu apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum kemudian menurun.

3.1.3. Teori Biaya Produksi

Murtiasih 2008 menyatakan bahwa biaya produksi merupakan semua pengeluaran yang digunakan untuk memperoleh faktor produksi dan bahan baku yang akan digunakan untuk produksi. Perioda analisis dimana input2 produksi dapat dirubah dengan mudah disebut perioda analisis jangka pendek. Perioda analisis dimana input2 produksi hanya dapat dirubah dgn biaya tinggi dan waktu lama disebut perioda analisis jangka panjang. Beberapa pengertian biaya produksi jangka pendek sebagai berikut: Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya. TFC = fkonstanta • Biaya Variabel Total Total Variable Cost Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. TVC = foutput, atau TVC = fQ Dimana Q = output • Biaya Total Total Cost Keseluruahan biaya produksi yang dikeluarkan. TC = TFC + TVC • Biaya Tetap rata-rata AFC = TFCQ • Biaya Variabel rata-rata AVC = TVCQ • Biaya Total rata-rata AC = TC Q • Biaya Marginal MC = ∆TC ∆Q Perilaku biaya produksi dalam jangka pendek jika biaya ditambah maka akan memberikan tambahan output yang meningkat, tetap, dan menurun. Penambahan biaya yang menyebabkan perubahan output yang meningkat increasing return to input variable terjadi pada saat: fungsi output; Q = bX + cX 2 fungsi biaya; TC = a +bQ – cQ 2 TVC = bQ – CQ 2 ; TFC = a AC AVC MC. Penambahan biaya yang menyebabkan perubahan output tetap constant return to input variable terjadi pada saat: fungsi output; Q = bX fungsi biaya; TC = a + bQ TVC = bQ ; TFC = a AC AVC = MC. Penambahan biaya yang menyebabkan perubahan output menurun decreasing return to input variable terjadi pada saat: fungsi output; Q = bX – cX 2 fungsi biaya; TC = a + bQ +cQ 2 TVC = bQ + cQ 2 Gambar 5. Kurva Biaya Produksi Sumber: Murtiasih, 2008 ; TFC = a MC AC AVC Gambar 5

3.1.3. Konsep Pendapatan

Yunanto 2006 menyatakan bahwa pendapatan atau keuntungan produsen selisih penerimaan terhadap pengeluaran biaya. Penerimaan merupakan hasil perkalian antara output dengan harga. Sedangkan biaya merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel. ∏ = TR – TC TR = P x Q Dimana: P = harga produk Q = output Karena itu pendapatan menjadi laba jika penerimaan total lebih besar dari biaya total. Dan menjadi rugi jika penerimaan total lebih kecil dari biaya total. Titik impas atau break even point BEP merupakan perpotongan antara penerimaan total dan biaya total Gambar 6. Gambar 6. Kurva Pendapatan Sumber: Yunanto, 2006

3.1.2. Konsep Usahatani