3.2. Kerangka Konseptual
Kemitraan dicirikan dengan adanya aliran sumber daya antara kedua pihak. Usahatani adalah organisasi sumber daya yang ditujukan kepada produksi
di lapangan pertanian. Suatu produksi akan membutuhkan input, melalui suatu proses dan menghasilkan output. Karena itu kemitraan dapat meningkatkan
pendapatan usahatani melalui pengaruh aliran sumberdaya baik pada input produksi petani, proses, dan outputnya.
Kemitraan memberikan kemudahan bagi petani untuk mengakses kredit, pupuk, dan bibit unggul. Hal ini mempengaruhi input usahatani sehingga dengan
input yang lebih baik kuantitas dan kualitasnya ini petani berkesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Dengan kemitraan petani juga bisa
mendapatkan bimbingan teknis budidaya sehingga memperbaiki proses produksinya. Kemitraan juga akan memperbaiki manajemen tebang angkut
sehingga risiko kehilangan kadar gula dan risiko tebu tidak terpanen lebih kecil. Hal ini bersama faktor-faktor di atas akan mempengaruhi output tebu petani.
Dengan demikian diharapkan pendapatan petani meningkat. Jika kemitraan berpangaruh positif terhadap peningkatan pendapatan maka petani akan bersedia
untuk bermitra.
Gambar 7. Kerangka Konseptual
● Pinjaman modal ● Akses pupuk bersubsidi
KEMITRAAN USAHATANI
● Pinjaman bibit
● Bimbingan teknis
● Manajemen tebang angkut output
input
Proses produksi
Pengaruh Kemitraan terhadap Pendapatan Petani Tebu
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Di Kecamatan Trangkil terdapat sebuah pabrik gula yaitu PG Trangkil
milik PT Kebon Agung. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa PG Trangkil merupakan pabrik gula
tertua yang berdiri sejak 1835 yang masih beroperasi. Dalam pemenuhan bahan baku produksi PG Trangkil mendapatkannya dari petani tebu sekitar serta dari
lahan sendiri. Sumbangan tebu dari lahan sendiri tersebut relatif kecil karena tidak mencapai 25 persen dari total tebu yang digiling. Karena itu keberlangsungan
hidup PG Trangkil salah satunya ditentukan oleh keberadaan petani tebu di Kecamatan Trangkil. Petani tebu akan bersedia menjadi mitra jikan kemitraan
tersebut menguntungkan. Penelitian dilakukan pada bulan November hingga Desember 2009.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari petani tebu. Data
primer yang diambil meliputi karakteristik petani responden dan karakteristik usahatani. Data karakteristik petani responden meliputi usia, jumlah anggota
keluarga, pendidikan, pengalaman dalam bertani tebu, dan pendapatan rumah tangga. Sedangkan data karakteristik usahatani meliputi jenis bibit, pemupukan,
luas lahan, komponen biaya usahatani dan komponen pendapatan. Alat yang digunakan untuk memperoleh data primer yaitu kuesioner,
perekam elektronik, alat pencatat dan penyimpan elektronik. Data yang hendak digali untuk keperluan penelitian ini antara lain karakteristik usahatani tebu yang
dilakukan responden, karakteristik pribadi dan keluarganya, serta pelaksanaan usahatani terkait dengan kemitraan petani dan PG Trangkil. Data primer yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan data cross section. Data sekunder merupakan data yang digunakan untuk melengkapi data
primer. Data sekunder meliputi data statistik daerah maupun nasional dan data tentang kondisi lokasi penelitian. Data sekunder diperoleh dari lembaga