Pendidikan Luas Lahan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani 1. Usia

33 5.2. Karakteristik Sosial Ekonomi Petani 5.2.1. Usia Mengacu pada pendapat Hurlock 2004, petani responden dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok usia dewasa yaitu usia dewasa awal usia 18- 40 tahun, usia dewasa madya usia 40-60 tahun, dan usia dewasa lanjut diatas 60 tahun. Jika usia tepat 40 tahun maka tergolong dewasa madya berdasarkan pendapat Siegler et al. 2003, demikian pula usia tepat 60 tahun dimasukkan dalam kelompok dewasa lanjut. Pengelompokan usia petani responden berdasarkan pendapat Hurlock tersebut disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Sebaran Responden Berdasarkan Usia No Kelompok usia Mitra orang Non-Mitra orang Total orang 1 Dewasa Awal 18-40 tahun 9 4 13 2 Dewasa Madya 40-60 tahun 9 3 12 3 Dewasa Lanjut diatas 60 tahun 4 5 9 Jumlah 22 12 34 Komposisi usia petani responden terdiri dari 38,2 persen dewasa awal, 35,3 persen dewasa madya, dan 37,5 persen dewasa lanjut. Petani mitra responden terdiri dari dewasa awal 40,9 persen, dewasa madya 40,9 persen, dewasa lanjut 18,2 persen. Petani non-mitra terdiri dari dewasa awal 33,4 persen, dewasa madya 25 persen, dewasa lanjut 41,6 persen.

5.2.2. Pendidikan

Petani responden rata-rata mengikuti pendidikan formal selama 10,7 tahun dengan rentang nilai 1 hingga 19. Nilai 1 artinya pernah mengenyam pendidikan hingga kelas 1 SD. Nilai 19 artinya lulusan pasca-sarjana. Nilai 10,7 artinya rata-rata pendidikan petani responden sampai dengan kelas 2 SMASederajat. Sebaran petani responden berdasarkan pendidikan formal disajikan dalam Tabel 3. 34 Tabel 3. Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Formal Rata-rata pendidikan petani mitra responden 10,2 tahun sedangkan petani non- mitra responden 11,7 tahun. Pendidikan terbanyak SMA, masing-masing 36,4 persen untuk petani mitra responden dan 66,7 persen untuk petani non-mitra responden. Rentang nilai pendidikan petani mitra responden 1 hingga 19, sedangkan petani non- mitra responden 6 hingga 16 tahun.

5.2.3. Luas Lahan

Petani responden menguasai lahan tebu rata-rata 17,943 ha dengan rentang nilai 0,260 hingga 130,249 ha. Petani mitra responden menguasai rata-rata 25,343 ha dengan rentang nilai 1,5 hingga 130,249 ha. Rata-rata penguasaan lahan petani non- mitra 2,903 ha dengan rentang nilai 0,260 hingga 12 ha. Sebaran responden berdasarkan luas penguasaan lahan tebu disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4. Sebaran Responden Berdasarkan Luas Lahan yang Dikuasai. No Luah Lahan ha Mitra Orang Non-Mitra Orang Total orang 1 0,26 - 0,9 5 5 2 1 - 9,9 7 6 13 3 10 - 29,9 9 1 10 5 Diatas 30 6 6 Jumlah 22 12 34 No Pendidikan Mitra Orang Non-Mitra Orang Total orang 1 Tidak Lulus SD 6 tahun 4 4 2 SD 6 tahun 3 2 5 3 Tidak Lulus SMP 4 SMP 9 Tahun 1 1 5 Tidak Lulus SMA 1 1 6 SMA atau sederajat 12 tahun 8 8 16 7 Tidak Lulus Sarjana 1 1 8 Sarjana 16 tahun 3 2 5 9 Pasca-sarjana 19 tahun 1 1 Jumlah 22 12 34 35 Penguasaan lahan tersebut diperoleh melalui kepemilikan lahan dan penyewaan. Kepemilikan lahan petani responden rata-rata 4,803 ha dengan rentang nilai 0,26 hingga 20 ha, sehingga dapat dipastikan bahwa petani responden yang menguasai lebih dari 20 ha pasti menyewa lahan. Berikut sebaran responden berdasarkan jenis penguasaan lahan tersaji pada Tabel 5. Tabel 5. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Penguasaan Lahan No Luah Lahan ha Mitra Orang Non-Mitra Orang Total orang 1 Milik Saja 4 6 12 2 Sewa Saja 2 3 5 3 Milik dan Sewa 16 3 19 Jumlah 22 12 34

5.2.4. Pengalaman