102
terus berupaya melakukan strategi dan inovasi untuk menciptakan diferensiasi terhadap produknya. Strategi promosi produk secara agresif ini tepat untuk
dilaksanakan dalam mengatasi kelemahan dan mengurangi ancaman tersebut. Sampai saat ini, perusahaan masih mengandalkan promosi produk melalui words of
mouth dan hubungan komunikasi yang baik dengan mitranya dalam jaringan pemasaran sehingga hal ini dinilai kurang efektif mengingat perkembangan usaha
peternakan yang cukup pesat. Promosi secara agresif dapat dilakukan melalui media internet karena upaya promosi ini dinilai lebih efektif dan berdampak luas
karena berbagai pihak manapun dapat mengaksesnya, seperti dengan cara membuat iklan, website, blog, facebook, dan account lainnya. Promosi yang dilakukan
melalui media internet ini tidak hanya menjelaskan mengenai karakteristik produk, tetapi juga manfaat positif mengonsumsi protein hewani, terutama daging domba
dan keunggulan kandungan daging domba dibandingkan produk substitusinya seperti dengan menyertai sumber-sumber penelitian dan riset ahli mengenai
kandungan gizi daging domba yang tidak membahayakan kesehatan bila dikonsumsi secara seimbangproporsional. Selain itu, pemahaman positif mengenai
daging domba juga dapat disosialisasikan melalui seminar-seminar dan penyuluhan yang kerapkali dilakukan oleh pemilikmanajer perusahaan TF kepada masyarakat
luas.
6.7 Analisis QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix
QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix merupakan alat yang memungkinkan penyusun strategi mengevaluasi alternatif strategi yang telah
dirumuskan secara obyektif berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya David, 2006. Strategi-strategi yang tercipta
berdasarkan posisi perusahaan pada matriks IE dan dirumuskan secara lebih mendalam pada matriks SWOT dievaluasi apakah strategi-strategi tersebut menarik
untuk menghadapi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Hasil akhir dari analisis QSPM
berupa Total Attractiveness Score TAS atau total skor daya tarik yang merupakan penjumlahan hasil perkalian rata-rata nilai daya tarik Attractiveness Score suatu
strategi terhadap faktor internal atau eksternal tertentu dengan rata-rata bobot faktor internal dan eksternal yang telah dirumuskan dalam matriks IFE dan EFE. Nilai
103
TAS yang dihasilkan lalu diurutkan berdasarkan besar nilainya. Urutan nilai TAS menggambarkan urutan prioritas strategi yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan.
Strategi dengan nilai TAS tertinggi adalah strategi yang paling diprioritaskan oleh perusahaan untuk mengembangkan pemasarannya. Urutan prioritas strategi
berdasarkan matriks QSPM Perusahaan TF diperlihatkan dalam Tabel 29.
Tabel 29. Hasil QSPM Perusahaan Tawakkal Farm
Strategi TAS
Prioritas
1. Membangun dan memperkuat jaringan usaha dengan lembaga kurban aqiqah
6,7736 I
2. Meningkatkan citra produk kepada masyarakat dan memperkuat corporate image
6,6940 II
3. Promosi secara agresif dengan adanya pemahaman positif tentang manfaat produk
6,5888 III
4. Memperbaiki perencanaan perusahaan dengan menyusun target, rencana pemasaran, dan kontrak jual-beli
6,5262 IV
5. Memanfaatkan teknologi informasi khususnya media internet untuk menggencarkan promosi produk
6,3199 V
6. Meningkatkan penjualan dengan mempertahankan atau meningkatkan kualitas produk dan harga jual yang kompetitif
6,3040 VI
Sumber : Data Primer, diolah
Analisis QSPM pada alternatif strategi yang dirumuskan dalam matriks SWOT Perusahaan TF menghasilkan nilai TAS tertinggi untuk strategi membangun dan
memperkuat jaringan usaha dengan lembaga kurban dan aqiqah dengan nilai TAS yaitu 6,7736. Perusahaan dapat menawarkan kerjasama dengan lembaga-lembaga
kurban dan aqiqah yang sudah ada dan lembaga-lembaga yang potensial untuk diajak menjalin kerjasama khususnya dalam hal pemasaran dalam rangka
penguatan sinergi pasar antar lembaga. Urutan prioritas strategi selanjutnya yaitu meningkatkan citra produk kepada masyarakat dan memperkuat corporate image
6,6940, meningkatkan penelitian dan pengembangan guna menghadapi tingkat persaingan yang tinggi 6,5888, memperbaiki perencanaan perusahaan dengan
menyusun target, rencana pemasaran, dan kontrak jual beli 6,5262, memanfaatkan teknologi informasi khususnya media internet untuk menggencarkan promosi
produk 6,3199, dan prioritas terakhir yaitu meningkatkan penjualan dengan meningkatkan kualitas produk dan harga jual yang kompetitif 6,3040.
104
VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut :
1 Domba lokal merupakan produk yang paling prospektif untuk dikembangkan oleh perusahaan dibandingkan domba garut dengan pertimbangan beberapa
kriteria yaitu: nilai ekonomis, permintaan, kuantitas produksi, peluang pasar, kualitas, dan kontinuitas, dimana kontinuitas merupakan kriteria yang memiliki
nilai bobot tertinggi. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis segmen pasar potensial untuk produk prospektif perusahaan, dihasilkan bahwa segmen aqiqah
dan kurban menempati urutan pertama dibandingkan segmen restoran-warung sate dan pasar daging, dimana kriteria permintaan merupakan kriteria yang memiliki
nilai bobot tertinggi dibandingkan kriteria peluang pasar, risiko, dan profit. 2 Berdasarkan hasil analisis faktor lingkungan internal, dapat diidentifikasikan
kekuatan utama perusahaan adalah performa ternak yang bagus dan berkualitas. Sedangkan kelemahan utama perusahaan adalah kurangnya promosi produk.
Berdasarkan hasil analisis faktor eksternal, dapat diidentifikasi peluang utama perusahaan adalah adanya pertumbuhan penduduk. Sedangkan ancaman utama
perusahaan adalah persaingan antara perusahaan sejenis. 3 Hasil analisis menunjukkan bahwa saat ini perusahaan berada pada sel V yaitu
pada kondisi hold and maintain dengan strategi yang tepat untuk dilakukan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Perumusan alternatif strategi yang
dapat dilakukan oleh perusahaan diantaranya: 1 meningkatkan penjualan dengan mempertahankan atau meningkatkan kualitas produk, 2 memperbaiki
perencanaan perusahaan dengan menyusun target, rencana pemasaran, dan kontrak jual-beli, 3 memanfaatkan teknologi informasi khususnya media internet
untuk menggencarkan promosi produk, 4 membangun dan memperkuat jaringan usaha dengan lembaga kurban aqiqah, 5 meningkatkan citra produk kepada
masyarakat dan memperkuat corporate image, dan 6 promosi secara agresif dengan adanya pemahaman positif tentang manfaat produk. Dari alternatif strategi
yang ada, strategi membangun dan memperkuat jaringan usaha dengan lembaga