Sumberdaya Manusia SDM Perusahaan Strategi Bisnis Tawakkal Farm

59 4 Anak Kandang Pencari Rumput Bertanggung jawab mencari pakan domba mengarit rumput dan membantu kepala kandang dalam pemeliharaan domba. Saat ini TF memiliki sepuluh orang anak kandang dalam membantu kegiatan operasional perusahaan. 5 Pemikul Ampas Tahu Bertugas mengangkut ampas tahu konsentrat dari setiap pabrik tahu ke mobil operasional TF dan menurunkan kembali ampas tahu tersebut dari mobil sampai ke masing-masing kandang. Pemikul ampas tahu dan pencari rumput bekerja sama dengan supir yang bertugas mengantarkan dan membantu kelancaran tugas mencari rumput dan pengambilan ampas tahu dari pabrik. 6 Supir Bertugas mengantar jemput anak kandang mencari rumput, mengambil ampas tahu konsentrat dari pabrik untuk pakan domba di masing-masing kandang, melaporkan jumlah rumput dan ampas tahu yang masuk ke kandang setiap hari kepada administrasi untuk pencatatan keuangan, serta bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan transportasi dalam usaha peternakan perusahaan. 7 Satpam Bertugas menjamin keamanan peternakan TF, khususnya pada malam hari.

5.4 Sumberdaya Manusia SDM Perusahaan

Pemilik sekaligus manajer dari perusahaan peternakan domba TF adalah seorang sarjana pendidikan yang pernah menjabat sebagai kepala Rumah Sakit Ciawi Bogor. Perusahaan TF mempunyai karyawan sebanyak 17 orang. Tingkat pendidikan tenaga kerja yang menjadi karyawan di perusahaan TF umumnya masih rendah. Mayoritas tenaga kerja berpendidikan SD dan ada beberapa yang mengenyam pendidikan hingga tingkat SMA dan Sekolah Peternakan. Walau demikian, tingkat pendidikan bagi tenaga kerja untuk menjadi karyawan di peternakan domba TF tidak terlalu dipentingkan. Para karyawan tersebut bekerja berdasarkan pengalaman dan sosialisasi maupun penyuluhan yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Untuk menjadi karyawan di perusahaan TF hanya dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dan menguasai teknis, jujur, serta bertanggung jawab. 60

5.5 Fasilitas dan Peralatan Penunjang Usaha

Perusahaan menggunakan fasilitas usaha yang dimilikinya terutama dalam pelaksanaan proses produksi, pemasaran, dan kegiatan administrasi perusahaan. Fasilitas yang dimiliki perusahaan TF pada lahan seluas 20.000 m² diantaranya bangunan kandang seluas 5.100 m², bangunan fisik lainnya seperti mess karyawan, mushola, dan kantor seluas 400 m², serta sisanya berupa lahan tanaman seluas 14.500 m². Selain itu, di dalam proses penggemukan domba pada peternakan domba TF juga membutuhkan sejumlah peralatan dan fasilitas penunjang lainnya agar dapat menunjang kelancaran usaha dan mempermudah proses kerja guna tercapai hasil yang maksimal Tabel 18. Tabel 18. Peralatan dan Fasilitas Penunjang Perusahaan Peternakan Domba Tawakkal Farm Tahun 2010 Jenis Peralatan dan Fasilitas Penunjang Jumlah Satuan Jenis Peralatan dan Fasilitas Penunjang Jumlah Satuan Sabit 15 unit Kandang 5 unit Alat pemotong kuku domba 4 unit Mobil Operasional 2 unit Martil 4 unit Bangunan Mess Karyawan 11 unit Bambu 100 batang Kantor 1 unit Paku 110 kg Meja Kantor 4 unit Gunting pencukur 15 unit Kursi Tamu 1 unit Sapu lidi 20 unit Tempat Pakan Ampas Tahu 670 unit Sapu ijuk 3 unit Selang air 30 m 4 unit Kape 5 unit Tower Penampungan Air 4 unit Golok 2 unit Pompa Air 4 unit Gergaji 5 unit Timbangan 2 unit Garu Kotoran dan Hijauan 5 unit Dispenser 1 unit Mesin pencukur bulu 1 unit Sumur 5 unit Seperangkat alat suntik 1 unit Karung kapasitas 50 kg 100 unit Sumber : Data Primer Perusahaan 2010 5.6 Sumberdaya Produksi dan Operasi

5.6.1 Pengadaan Bahan Baku Input

Pengadaan input dilakukan secara kontinyu oleh perusahaan TF. Perusahaan telah memiliki beberapa pemasok untuk mendukung kegiatan produksi perusahaan. Pemasok tersebut meliputi pemasok tetap dan pemasok tidak tetap. Pemasok input tetap antara lain pabrik tahu untuk input pakan 61 tambahan dan obat-obatan ternak yang didatangkan langsung oleh distributor ke perusahaan. Sedangkan pemasok domba bakalan termasuk pemasok tidak tetap. 1 Domba Bakalan Pemilihan bakalan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha penggemukan domba. Hal ini bertujuan untuk memperoleh bakalan yang memberikan PBB tinggi pada rentang waktu pemeliharaan. PBB merupakan parameter keberhasilan usaha penggemukan domba. Kriteria pertama yang digunakan TF dalam pemilihan bakalan adalah kesehatan domba karena merupakan salah satu kunci kesuksesan awal dalam proses penggemukan. Hanya domba dengan kondisi badan sehat yang mampu mengonversi pakan menjadi daging secara efisien. Selain itu, kerangka tubuh yang besar atau luas agar jumlah daging yang diproduksi lebih banyak sehingga karkasnya akan meningkat dan keseragaman juga menjadi kriteria berikutnya. Keseragaman yang dimaksud adalah dalam bobot badan, jenis kelamin, dan bangsa atau tipe domba. Bangsa domba yang digunakan sebagai bakalan pada perusahaan TF adalah domba lokal dan domba garut, umur antara 6-8 bulan, gigi masih rapat dan belum tanggal, serta bobot badan antara 18-20 kg per ekor. Apabila bakalan berumur 12 bulan atau sedang tanggal gigi, biasanya domba tersebut mengalami masa stress dan bobotnya juga turun sehingga mengganggu proses penggemukan. Penetapan harga pada saat pembelian domba bakalan tidak berdasarkan bobot badan, tetapi dengan sistem tongkrongan taksiran sesuai dengan kesepakatan antara pembelipemilik perusahaan dengan pedagang. Harga beli domba bakalan tipe ekor tipis berkisar antara Rp 500.000 – Rp 550.000 per ekor dan tipe garut dengan kisaran harga Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 per ekor. Perusahaan memperoleh domba bakalan dengan cara membeli langsung dari peternak yang terletak di Bogor, Cianjur, dan Sukabumi serta dari pedagang pengumpul yang membawa domba bakalan dari peternak di berbagai daerah seperti : Cianjur, Pelabuhan Ratu, Garut, Cicurug, dan Karawang. Tidak semua domba bakalan yang ditawarkan langsung dimasukkan ke dalam kandang, melainkan melalui proses penyortiran dimana domba yang lolos proses penyortiran akan dimasukkan ke dalam kandang. Proses penyortiran dilakukan sendiri oleh pemilik TF atau didelegasikan kepada kepala kandang. Penyortiran 62 dilakukan untuk menghindari domba yang cacat yang dapat mempengaruhi PBB dan kualitas domba. Bila terdapat domba bakalan yang tidak sesuai dengan kriteria pemilik perusahaan, maka domba tersebut dikembalikan lagi ke pedagang pengumpul. Jangka waktu penggemukan domba selama satu periode penggemukan adalah 3-8 bulan, tergantung pada tujuan segmen pasar yang akan dimasuki. Untuk segmen pasar aqiqah dan kurban, periode penggemukan adalah sekitar 6-8 bulan, sementara untuk segmen pasar restoran dan warung sate serta pasar daging, biasanya domba digemukkan selama 3-4 bulan dengan PBB sebesar 3,7 kg per bulan atau rata-rata sebesar 123,33 gram per harinya. 2 Pakan Hijauan Pakan hijauan yang diberikan oleh TF adalah rumput lapang. Rumput lapang merupakan campuran dari berbagai jenis rumput lokal yang tumbuh secara alami dengan daya produksi dan kualitas nutrisi yang rendah. Rumput lapang merupakan hijauan yang mudah didapat dan biaya untuk pengelolaannya pun sangat minim. Hingga saat ini, perusahaan belum memiliki lahan hijauan sendiri. Pakan hijauan didapat dari lapangan di sekitar kawasan TF seperti Lido, Pancawati, dan Bojongkoneng. Jumlah total rumput sebagai pakan hijauan yang harus disediakan setiap harinya sebanyak 108 karung dengan proyeksi harga rumput per karung Rp 5.000,00 dan bobot masing-masing karung sebanyak 30 kg. 3 Pakan Konsentrat Penambahan bahan pakan sumber protein akan mempercepat waktu pemeliharaan. Ampas tahu merupakan pakan tambahan yang diberikan pada usaha penggemukan domba perusahaan TF. Pengadaan ampas tahu dilakukan secara kontinyu oleh perusahaan. Ampas tahu diperoleh dari pemasok tetap yang berasal dari daerah Cimande Hilir, Batu tulis, Cipopokol, Maseng, Ranji, Cikereteg, Cisempur, dan Cisalopa dengan kuantitas tiap pemasok yang berbeda-beda. Pabrik tahu menetapkan harga ampas tahu sebesar Rp 10.000,00 per karung dengan bobot masing-masing karung sebanyak 25 kg. 4 Obat-Obatan dan Vitamin Perusahaan telah menggunakan obat-obatan kimia untuk mencegah dan mengobati penyakit pada domba. Penyakit yang diderita domba TF pada umumnya adalah : penyakit mata, kembung, mencret, kudis, dan orf. Kegiatan 63 pengobatan dilakukan oleh kepala kandang, namun penyuntikan vitamin dilakukan sendiri oleh pemilik perusahaan. Jenis obat-obatan dan vitamin yang digunakan oleh perusahaan TF dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Jenis Obat-Obatan dan Vitamin yang Digunakan Perusahaan Peternakan Domba Tawakkal Farm Tahun 2010 Jenis Obat dan Vitamin Fungsi Jenis Obat dan Vitamin Fungsi Kalbazen Pembasmi cacing Busanex Pencegah jamur Oxitetracyclin Mengobati luka pada mulut Ivomex Obat scabies Tertracyclin Obat sakit mata Betadine Antiseptik luar Antero Obat mencret Vitamin B12 Penambah stamina Timpanol Obat perut kembung Vitamin B kompleks Penambah nafsu makan Entrostop Sakit perutanti diare Sumber: Data Primer Peternakan Tawakal Farm 2010

5.6.2 Teknis Produksi

1 Pemberian Pakan Pemberian pakan yang terdiri dari pakan hijauan yang dicampur dengan garam dan ampas tahu sebagai bahan stimulant atau perangsang selera makan dan sumber mineral yang dibutuhkan oleh domba dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pagi dan sore hari. Dosis garam yang diberikan adalah 15 gram per 1500 ml air. Pemberian pakan dilakukan pada waktu yang telah ditentukan Tabel 20. Tabel 20. Jadwal Pemberian Pakan pada Perusahaan Peternakan Domba Tawakkal Farm Tahun 2010 Waktu Kegiatan 06.00 – 06.15 Memberikan rumputhijauan pertama 14.00 – 15.00 Mempersiapkan pakan ampas tahu 15.00 – 15.15 Memberikan hijauan kedua 15.15 – 15.45 Memberikan ampas tahu 15.45 – 16.00 Memberikan hijauan ketiga 2 Perawatan Kesehatan Ternak Berikut perawatan kesehatan ternak pada perusahaan TF meliputi : a Pemeliharaan Kandang Pemeliharaan kandang dilakukan setiap hari yaitu dibersihkan setiap pagi dan setelah pemberian pakan agar kandang tetap bersih dan memberikan suasana nyaman bagi domba dan karyawan. 64 b Memandikan Domba Domba dimandikan agar tidak kotor dan menjadi sarang penyakit. Domba dimandikan setiap dua minggu sekali saat cuaca cerah secara bergiliran. Air yang digunakan untuk memandikan adalah air yang bersih dan mengalir. Tiap bagian tubuh domba dibersihkan kemudian disikat dengan sabun krim, lalu dibilas kembali dengan air bersih. c Mencukur Bulu Pencukuran domba dilakukan minimal tiga bulan sekali atau sekali dalam masa penggemukan domba. Biasanya pencukuran domba dilakukan pada saat awal penggemukan. Domba yang bulunya tidak dicukur menyebabkan bulu tersebut kotor dan menggumpal. Kondisi ini akan menyebabkan kuman penyakit dan parasit mudah bersarang di tubuh domba. Ukuran bulu yang harus dicukur adalah bila bulu domba telah mencapai 2-5 cm. Bulu yang telah digunting dibuang dan dibakar karena perusahaan belum dapat memanfaatkannya lebih lanjut. d Merawat dan Memotong Kuku Pemotongan kuku dilakukan agar tidak mempengaruhi aktivitas domba di dalam kandang. Kuku yang panjang akan mengganggu domba pada saat berdiri ataupun berjalan. Hal ini disebabkan karena keempat kaki domba tidak mendapatkan titik berat yang sama sehingga akan terasa sakit. Kuku yang panjang juga akan menjadi sarang kotoran dan penyakit sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi. Pemotongan kuku hanya dilakukan pada domba yang kukunya terlihat panjang, dan pada umumnya pada domba jantan. 3 Pencegahan Penyakit dan Pemberian Vaksin Langkah pencegahan penyakit dilakukan dengan menjaga sanitasi kandang dan lingkungan. Selain itu, untuk mencegah terjadinya wabah penyakit dilakukan vaksinasi pada seluruh domba yang dipelihara setiap enam bulan sekali atau sekali dalam satu periode penggemukan. Vaksin yang biasa diberikan adalah vaksin spora max sterne, vaksin AE, vaksin SE Septichaemia Epizootica, dan vaksin antraks yang diberikan oleh Dinas Peternakan setempat. Sementara pemberian obat-obatan dilakukan jika terdapat domba yang terserang penyakit seperti mencret, sakit mata, cacingan, perut kembung, kurang nafsu makan, dan luka-luka pada kulit karena adanya virus yang menyerang domba. 65

5.6.3 Output Produksi

Produk yang dihasilkan TF dari usaha penggemukan domba terdiri dari output utama dan sampingan. Output utama yang dihasilkan berupa domba lokal dan domba garut yang digemukkan selama periode 3-8 bulan sesuai PBB yang ditargetkan perusahaan untuk masing-masing segmen pasarnya. Untuk kebutuhan kurban pada saat Idul Adha, TF memilih domba jantan yang sehat, memiliki postur tubuh dan tanduk yang bagus, kerangka besar dan tampak menonjol, kokoh, dan tidak cacat atau terserang penyakit. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi harian masyarakat dan acara-acara khusus lainnya, domba yang dijual umumnya merupakan domba lokal betina dengan bobot antara 25-35 kg. Selain itu, output sampingan yang dihasilkan TF berupa kotoran domba sludge. Jumlah kotoran yang dihasilkan dari kandang penggemukan ini selalu berbeda tiap tahunnya, tergantung jumlah domba yang ada di kandang pada tahun tersebut. Menurut data di lapang, satu ekor domba rata-rata menghasilkan kotoran sebesar 0.5 karung per bulannya asumsi 1 karung = 25 kg.

5.7 Strategi Bisnis Tawakkal Farm

Secara garis besar, TF telah menyusun dan menjalankan strategi bisnis untuk usaha penggemukan dombanya sebagai berikut: 1 Strategi produk; TF menawarkan domba lokal dan domba garut berkualitas dimana performa ternak terlihat bersih, sehat, bagus, tidak cacat atau terserang penyakit, serta kualitas daging yang baik. Selain itu, domba yang berkualitas terebut juga dibuktikan dengan adanya sertifikat sehat dari Dinas Peternakan. Domba dijual dalam bentuk domba hidup, siap masak daging, dan domba aduantangkas. TF juga menjual hasil sampingan dari usaha penggemukannya berupa kotoran domba yang dijadikan pupuk kandang oleh konsumennya. Dalam 3 bulan, kotoran domba bisa mencapai 50 ton, dikemas dalam kemasan karung dengan isi per karungnya 25 kilogram. Dalam hal pelayanan, TF cukup memperhatikan pelayanan bagi konsumen. Ini dikarenakan TF menyadari bahwa pelayanan sangat diperlukan untuk dapat menarik konsumen ataupun mempertahankan pelanggan. TF melayani konsumen yang menginginkan pembelian dan pemotongan domba di tempat dan layanan antar untuk pemesanan produk domba secara berkala atau dalam 66 partai besar. Walaupun begitu, TF juga memperhatikan aspek pelayanan bagi konsumen yang melakukan pemesanan produk dalam partai kecil. 2 Strategi harga; TF menetapkan harga yang kompetitif dengan pesaing, dimana harga yang ditetapkan hampir sama bahkan lebih murah dibandingkan pesaingnya. Namun menjelang hari raya Idul Adha, penetapan harga domba baik yang dimiliki TF umumnya diberlakukan berdasarkan kebijakan pemerintah dan kesepakatan harga dengan perusahaan domba lainnya yang tergabung dalam Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia HPDKI. Penetapan harga tersebut bertujuan agar produk yang dijual TF maupun pesaing tetap memiliki bargaining position di pasar dan melindungi kondisi domba di pasaran sehingga tidak terjadi penurunan harga yang sangat signifikan dikarenakan banyaknya peternak rakyat yang menjual dombanya. Selain sistem pembayaran tunai, TF juga menerapkan sistem pembayaran kredit bagi konsumen yang membeli ternaknya dalam partai besar dan atau berkala walaupun pembayaran secara kredit tersebut secara langsung maupun tidak langsung cukup berpengaruh terhadap aliran keuangan perusahaan. Dalam penetapan harga satu ekor ternak, perusahaan TF memberikan dua pilihan kepada konsumennya, yaitu : a Sistem Harga Perkiraan TaksiranTongkrongan Penjualan dengan sistem harga perkiraan ini biasanya dilakukan oleh konsumen yang telah mengerti dengan taksiran bobot badan BB domba sehingga taksiran BB yang dilakukan biasanya tidak berbeda jauh apabila domba tersebut ditimbang. Penjualan sistem ini dilakukan pada domba jenis garut berdasarkan grade-nya dengan kisaran harga mulai dari Rp 2.500.000 hingga Rp 5.000.000. Bahkan untuk domba garut ini, harga jualnya dapat mencapai hingga puluhan juta jika domba tersebut dijadikan domba tangkas dan sering mengalami kemenangan dalam pertarungan adu domba tangkas. Berikut rincian sistem harga perkiraan berdasarkan grade : Domba garut grade A = Rp. 5.000.000,00 per ekor BB 50 kg Domba garut grade B = Rp. 3.500.000,00 per ekor BB 45 kg Domba garut grade C = Rp. 2.500.000,00 per ekor BB 40 kg b Sistem Harga per Kilogram Bobot Hidup Domba 67 Untuk penjualan dengan sistem ini, harga yang berlaku tergantung pada jenis domba yang dijual berdasarkan bobot hidup domba tersebut. biasanya sistem harga per kilogram bobot hidup ini berlaku bagi domba jenis lokal. Kriteria harga domba yang ditetapkan pemilik TF yang berlaku pada hari-hari biasa saat ini adalah Rp 25.000,00 per kilogram bobot hidup. Namun apabila pada saat panen menjelang hari raya Idul Adha, harga domba mencapai Rp 30.000,00 - 35.000,00 per kilogram bobot hidup. Berikut rincian sistem harga jual domba lokal berdasarkan bobot hidup pada hari-hari biasa : Domba lokal = Rp. 875.000,- bobot 35 kg Rp. 25.000,-kg bobot hidup Domba lokal = Rp. 750.000,- bobot 30 kg Rp. 25.000,-kg bobot hidup Domba lokal = Rp. 625.000,- bobot 25 kg Rp. 25.000,-kg bobot hidup Sementara pendapatan sampingan diperoleh perusahaan dari kotoran domba yang dimanfaatkan sebagai pupuk kandang oleh Perkebunan Durian Warso Farm di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor. Harga kotoran domba adalah Rp 7.000,00 per karungnya dan menghasilkan income tambahan bagi perusahaan TF sekitar Rp 4.500.000,00 per bulannya. 3 Strategi distribusi; Perusahaan TF cukup memperhatikan mengenai pentingnya distribusi produk sehingga lokasi yang dipilih perusahaan TF dalam berproduksi adalah dengan pertimbangan perusahaan mendapatkan bahan baku secara mudah, serta sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan proses produksi, dan dapat menjangkau wilayah pemasaran produknya. Dalam memasarkan produknya, TF memiliki tiga saluran distribusi Gambar 8. Pada saluran satu, perusahaan menjual langsung produknya melalui Rumah Potong Hewan RPH yang berlokasi di Malabar. Pendistribusian dilaksanakan setiap dua sampai tiga kali dalam satu minggu dengan menggunakan sarana transportasi berupa mobil bak terbuka. Sementara pada saluran dua, perusahaan memasarkan produknya ke para pengumpul di pasar daging Pasar Bogor, penyalur domba kurban se- Jabotabek serta restoran-restoran atau warung sate di sekitar Jabotabek. Pendistribusian dilakukan setelah adanya pemesanan produk terlebih dahulu. Sementara pada saluran terakhir, perusahaan menjual dombanya kepada 68 konsumen yang datang langsung ke perusahaan. Umumnya konsumen yang langsung membeli di tempat merupakan konsumen akhir yang dalam hal ini adalah konsumen rumah tangga untuk keperluan konsumsi, hajatan, aqiqah, serta untuk domba tangkas bagi pehobi adu domba tangkas. Dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, perusahaan TF selalu menekankan pada ketepatan waktu sesuai permintaan konsumen sehingga konsumen merasa puas. Hingga saat ini proses distribusi produk TF masih dilakukan oleh pihak perusahaan sendiri karena perusahaan tidak memiliki distributor khusus di bagian pemasaran. 4 Strategi promosi; Selama ini strategi promosi yang telah diterapkan oleh perusahaan hanya melalui words of mouth mulut ke mulut karena jenis promosi ini dianggap lebih praktis, murah, dan efektif. Promosi yang dilakukan perusahaan adalah menjalin komunikasi yang baik dengan para mitranya dalam jaringan pemasaran. Hingga saat ini TF belum pernah melakukan promosi secara langsung melalui media massa maupun elektronik. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini, Drs. H. Bunyamin selaku pemilikmanajer TF sering diundang sebagai pembicara dalam acara seminar pihak-pihak terkait yang tertarik untuk berusaha di bidang peternakan domba karena peternakan domba TF dianggap sebagai contoh peternakan domba yang baik di Kabupaten Bogor. Hal ini secara tidak langsung dapat dijadikan upaya promosi bagi perusahaan TF. Gambar 8. Saluran Distribusi Peternakan Domba Tawakkal Farm 1 2 3 69

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari perusahaan peternakan domba TF adalah “Menjadikan Desa Cimande Hilir Kecamatan Caringin Menjadi Sentra Ternak”. Sementara misi perusahaan adalah “Dengan meningkatnya peternakan di wilayah Cimande Hilir dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatnya protein hewani”. Perusahaan peternakan domba TF juga mempunyai motto dalam menjalankan usahanya. Adapun motto perusahaan TF adalah “SEJUTA” yang merupakan gabungan dari kata semangat, jujur, dan tawakkal. 6.2 Pemilihan Produk Prospektif dan Segmen Pasar Potensial Pemilihan produk prospektif dan segmen pasar potensial pada perusahaan TF dilakukan melalui dua tahapan, yaitu pada tahap pertama melakukan diskusi dengan para pakar dan pada tahap kedua adalah penentuan skor dari hasil diskusi pada tahap pertama. Pengadaan diskusi dengan para pakar pada tahap pertama bertujuan untuk mendapatkan kriteria-kriteria dalam pemilihan produk prospektif dan segmen pasar potensial, sedangkan pada tahap kedua dilakukan penentuan skor masing- masing kriteria dan alternatif berdasarkan kuisioner yang diisi oleh pakar dengan menggunakan MPE. Hasil dari pengolahan data tersebut akan menunjukkan urutan prioritas produk prospektif dan segmen pasar potensial berdasarkan kriteria-kriteria kualitatif. 6.2.1 Pemilihan Produk Prospektif Komoditas ternak domba pada perusahaan TF yang saat ini diusahakan ada dua jenis yaitu domba lokal dan domba garut. Pemilihan produk yang prospektif untuk dikembangkan oleh TF pada penelitian ini dilakukan pada kedua jenis ternak domba yang diusahakan TF berdasarkan kemampuan perusahaan. Penentuan produk prospektif TF dilakukan berdasarkan curah pendapat tiga orang pakar yang dianggap representative dapat mewakili dalam pemahamannya mengenai peternakan domba. Tiga orang pakar tersebut adalah manajerpemilik perusahaan, UPT Puskeswan VII Ciawi Bogor, serta Wakil Dekan Fakultas Peternakan IPB. Pemilihan komoditas yang prospektif memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan usaha yang dilakukan oleh TF. Pemilihan komoditas yang