60
5.5  Fasilitas dan Peralatan Penunjang Usaha
Perusahaan menggunakan fasilitas usaha yang dimilikinya terutama dalam pelaksanaan  proses  produksi,  pemasaran,  dan  kegiatan  administrasi  perusahaan.
Fasilitas  yang  dimiliki  perusahaan  TF  pada  lahan  seluas  20.000  m²  diantaranya bangunan  kandang  seluas  5.100  m²,  bangunan  fisik  lainnya  seperti  mess
karyawan, mushola, dan kantor seluas 400 m², serta sisanya berupa lahan tanaman seluas  14.500  m².  Selain  itu,  di  dalam  proses  penggemukan  domba  pada
peternakan  domba  TF  juga  membutuhkan  sejumlah  peralatan  dan  fasilitas penunjang  lainnya  agar  dapat  menunjang  kelancaran  usaha  dan  mempermudah
proses kerja guna tercapai hasil yang maksimal Tabel 18.
Tabel  18. Peralatan  dan  Fasilitas  Penunjang  Perusahaan  Peternakan  Domba
Tawakkal Farm Tahun 2010
Jenis Peralatan dan Fasilitas Penunjang
Jumlah  Satuan Jenis Peralatan dan
Fasilitas Penunjang
Jumlah  Satuan
Sabit 15
unit Kandang
5 unit
Alat pemotong kuku domba
4 unit
Mobil Operasional 2
unit Martil
4 unit
Bangunan Mess Karyawan
11 unit
Bambu 100
batang Kantor
1 unit
Paku 110
kg Meja Kantor
4 unit
Gunting pencukur 15
unit Kursi Tamu
1 unit
Sapu lidi 20
unit Tempat Pakan Ampas
Tahu 670
unit Sapu ijuk
3 unit
Selang air 30 m 4
unit Kape
5 unit
Tower Penampungan Air 4
unit Golok
2 unit
Pompa Air 4
unit Gergaji
5 unit
Timbangan 2
unit Garu Kotoran dan Hijauan
5 unit
Dispenser 1
unit Mesin pencukur bulu
1 unit
Sumur 5
unit Seperangkat alat suntik
1 unit
Karung kapasitas 50 kg 100
unit Sumber : Data Primer Perusahaan 2010
5.6  Sumberdaya Produksi dan Operasi
5.6.1  Pengadaan Bahan Baku Input
Pengadaan  input  dilakukan  secara  kontinyu  oleh  perusahaan  TF. Perusahaan  telah  memiliki  beberapa  pemasok  untuk  mendukung  kegiatan
produksi  perusahaan.  Pemasok  tersebut  meliputi  pemasok  tetap  dan  pemasok tidak  tetap.  Pemasok  input  tetap  antara  lain  pabrik  tahu  untuk  input  pakan
61
tambahan  dan  obat-obatan  ternak  yang  didatangkan  langsung  oleh  distributor  ke perusahaan.  Sedangkan pemasok domba bakalan termasuk pemasok tidak tetap.
1  Domba Bakalan Pemilihan  bakalan  merupakan  salah  satu  faktor  penting  dalam  usaha
penggemukan  domba.  Hal  ini  bertujuan  untuk  memperoleh  bakalan  yang memberikan  PBB  tinggi  pada  rentang  waktu  pemeliharaan.  PBB  merupakan
parameter  keberhasilan  usaha  penggemukan  domba.  Kriteria  pertama  yang digunakan  TF  dalam  pemilihan  bakalan  adalah  kesehatan  domba  karena
merupakan salah satu kunci kesuksesan awal dalam proses penggemukan. Hanya domba  dengan  kondisi  badan  sehat  yang  mampu  mengonversi  pakan  menjadi
daging secara efisien. Selain itu, kerangka tubuh yang besar atau luas agar jumlah daging  yang  diproduksi  lebih  banyak  sehingga  karkasnya  akan  meningkat  dan
keseragaman  juga  menjadi  kriteria  berikutnya.  Keseragaman  yang  dimaksud adalah dalam bobot badan, jenis kelamin, dan bangsa atau tipe domba.
Bangsa  domba  yang  digunakan  sebagai  bakalan  pada  perusahaan  TF adalah domba lokal dan domba garut, umur antara 6-8 bulan, gigi masih rapat dan
belum  tanggal,  serta  bobot  badan  antara  18-20  kg  per  ekor.  Apabila  bakalan berumur 12  bulan atau sedang tanggal gigi,  biasanya domba tersebut  mengalami
masa stress dan bobotnya juga turun sehingga mengganggu proses penggemukan. Penetapan  harga  pada  saat  pembelian  domba  bakalan  tidak  berdasarkan
bobot  badan,  tetapi  dengan  sistem  tongkrongan  taksiran  sesuai  dengan kesepakatan  antara  pembelipemilik  perusahaan  dengan  pedagang.  Harga  beli
domba bakalan tipe ekor tipis berkisar antara Rp 500.000 – Rp 550.000 per ekor dan tipe garut dengan kisaran harga Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 per ekor.
Perusahaan  memperoleh  domba  bakalan  dengan  cara  membeli  langsung dari peternak yang terletak di Bogor, Cianjur, dan Sukabumi serta dari pedagang
pengumpul  yang  membawa  domba  bakalan  dari  peternak  di  berbagai  daerah seperti  :  Cianjur,  Pelabuhan  Ratu,  Garut,  Cicurug,  dan  Karawang.  Tidak  semua
domba  bakalan  yang  ditawarkan  langsung  dimasukkan  ke  dalam  kandang, melainkan  melalui  proses  penyortiran  dimana  domba  yang  lolos  proses
penyortiran  akan  dimasukkan  ke  dalam  kandang.  Proses  penyortiran  dilakukan sendiri  oleh  pemilik  TF  atau  didelegasikan  kepada  kepala  kandang.  Penyortiran
62
dilakukan untuk  menghindari domba  yang cacat yang dapat  mempengaruhi PBB dan  kualitas  domba.  Bila  terdapat  domba  bakalan  yang  tidak  sesuai  dengan
kriteria pemilik perusahaan, maka domba tersebut dikembalikan lagi ke pedagang pengumpul.  Jangka  waktu  penggemukan  domba  selama  satu  periode
penggemukan  adalah 3-8 bulan, tergantung pada  tujuan segmen pasar  yang akan dimasuki. Untuk segmen pasar aqiqah dan kurban, periode penggemukan adalah
sekitar 6-8 bulan, sementara untuk segmen pasar restoran dan warung  sate  serta pasar daging, biasanya domba digemukkan selama 3-4 bulan dengan PBB sebesar
3,7 kg per bulan atau rata-rata sebesar 123,33 gram per harinya. 2  Pakan Hijauan
Pakan  hijauan  yang  diberikan  oleh  TF  adalah  rumput  lapang.  Rumput lapang merupakan campuran dari berbagai jenis rumput lokal yang tumbuh secara
alami  dengan  daya  produksi  dan  kualitas  nutrisi  yang  rendah.  Rumput  lapang merupakan  hijauan  yang  mudah  didapat  dan  biaya  untuk  pengelolaannya  pun
sangat minim. Hingga saat ini, perusahaan belum memiliki lahan hijauan sendiri. Pakan  hijauan  didapat  dari  lapangan  di  sekitar  kawasan  TF  seperti  Lido,
Pancawati,  dan  Bojongkoneng.  Jumlah  total  rumput  sebagai  pakan  hijauan  yang harus  disediakan  setiap  harinya  sebanyak  108  karung  dengan  proyeksi  harga
rumput per karung Rp 5.000,00 dan bobot masing-masing karung sebanyak 30 kg. 3  Pakan Konsentrat
Penambahan  bahan  pakan  sumber  protein  akan  mempercepat  waktu pemeliharaan. Ampas tahu merupakan pakan tambahan yang diberikan pada usaha
penggemukan  domba  perusahaan  TF.  Pengadaan  ampas  tahu  dilakukan  secara kontinyu oleh perusahaan. Ampas tahu diperoleh dari pemasok tetap yang berasal
dari  daerah  Cimande  Hilir,  Batu  tulis,  Cipopokol,  Maseng,  Ranji,  Cikereteg, Cisempur, dan Cisalopa dengan kuantitas tiap pemasok yang berbeda-beda. Pabrik
tahu  menetapkan  harga  ampas  tahu  sebesar  Rp  10.000,00  per  karung  dengan bobot masing-masing karung sebanyak 25 kg.
4  Obat-Obatan dan Vitamin Perusahaan  telah  menggunakan  obat-obatan  kimia  untuk  mencegah  dan
mengobati  penyakit  pada  domba.  Penyakit  yang  diderita  domba  TF  pada umumnya  adalah  :  penyakit  mata,  kembung,  mencret,  kudis,  dan  orf.    Kegiatan
63
pengobatan  dilakukan  oleh  kepala  kandang,  namun  penyuntikan  vitamin dilakukan  sendiri  oleh  pemilik  perusahaan.  Jenis  obat-obatan  dan  vitamin  yang
digunakan oleh perusahaan TF dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel  19. Jenis  Obat-Obatan  dan  Vitamin  yang  Digunakan  Perusahaan
Peternakan Domba Tawakkal Farm Tahun 2010
Jenis Obat dan Vitamin
Fungsi Jenis Obat dan
Vitamin
Fungsi
Kalbazen Pembasmi cacing
Busanex Pencegah jamur
Oxitetracyclin Mengobati luka pada
mulut Ivomex
Obat scabies Tertracyclin
Obat sakit mata Betadine
Antiseptik luar Antero
Obat mencret Vitamin B12
Penambah stamina Timpanol
Obat perut kembung Vitamin B kompleks
Penambah nafsu makan Entrostop
Sakit perutanti diare Sumber: Data Primer Peternakan Tawakal Farm 2010
5.6.2  Teknis Produksi