5.2 Karakteristik Pelaku Pemasaran Kayu Rakyat
Pelaku pemasaran kayu rakyat yang diwawancarai terdiri dari petani, pedagang pengumpul dan industri pengolahan penggergajian dan atau
perakitan kayu rakyat yang ada di Kabupaten Sukabumi, selain itu dilakukan juga wawancara dengan beberapa pedagang pengecer. Berikut uraian karakteristik dari
masing-masing pelaku pemasaran.
5.2.1 Petani Hutan Rakyat a.
Kelompok Umur
Pengelompokkan responden petani hutan rakyat pada masing-masing desa penelitian berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 9 berikut.
Tabel 9. Karakteristik Responden Petani Hutan Rakyat Berdasarkan Kelompok Umur
No. Desa Kelompok Umur Tahun
Jumlah 20 - 30
31 - 40 41 - 50
50 Orang
1 Pasirbaru 2
2 5
1 10
2 Gunung Tanjung
1 2
3 4
10 3 Cijulang
3 7
10 4 Bojongjengkol
10 10
Jumlah Orang 3 4
11 22
40 Persentase
7,50 10,00
27,50 55,00
100,00
Dari Tabel 9 dapat disimpulkan bahwa pengelolaan hutan rakyat lebih banyak dilakukan olah responden petani dengan usia di atas 40 tahun dengan
jumlah persentase sebesar 82,50, adapun responden dengan usia pada kelompok umur 20 - 40 tahun hanya memiliki jumlah persentase 17,50.
Rendahnya jumlah persentase responden petani hutan rakyat pada kelompok umur produktif 20 - 40 tahun dapat disebabkan karena para generasi muda tidak
mempunyai lahan yang cukup atau tidak mempunyai lahan sama sekali. Selain itu generasi muda yang umumnya mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi
dibandingkan generasi tua lebih suka bekerja di daerah perkotaan daripada memilih menjadi petani di desanya.
b. Tingkat Pendidikan
Pengelompokkan responden petani hutan rakyat pada masing-masing desa penelitian berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 10 berikut.
Tabel 10. Karakteristik Responden Petani Hutan Rakyat Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Desa Tingkat
Pendidikan Sederajat Jumlah
Tidak SD
SLTP SLTA
PT Orang
Ada
1 Pasirbaru 9
1 10
2 Gunung Tanjung
8 1
1 10
3 Cijulang 1
6 3
10 4 Bojongjengkol
9 1
10
Jumlah Orang 1
32 4
3 40
Persentase 2,50
80,00 10,00
7,50 0,00
100,00
Tabel 10 memperlihatkan bahwa responden petani yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan hutan rakyat pada umumnya memiliki tingkat pendidikan
SD atau sederajat dengan persentase sebesar 80. Hal ini dapat disebabkan karena faktor usia responden yang didominasi oleh usia di atas 40 tahun, dimana
pada saat mereka masih muda dulu pada saat usia sekolah dianggap bahwa sekolah sampai SD saja sudah cukup. Faktor pendidikan yang rendah dan
keterampilan yang terbatas ikut pula menjadi penghambat bagi mereka untuk mencari pekerjaan selain dari menjadi petani hutan rakyat.
c. Jumlah Anggota Keluarga
Sebagian besar responden petani hutan rakyat memiliki jumlah anggota keluarga dengan kelompok jumlah anggota keluarga sebanyak 3 - 5 orang dengan
persentase sebesar 65. Tabel 11 dibawah ini menunjukkan karakteristik responden petani hutan rakyat berdasarkan kelompok jumlah anggota keluarga
pada masing-masing desa.
Tabel 11. Karakteristik Responden Petani Hutan Rakyat Berdasarkan Kelompok Jumlah Anggota Keluarga
No. Desa Kelompok
Jumlah Jumlah Anggota Keluarga
Orang Orang
0 - 2 3 - 5
6 - 8 9 - 11
1 Pasirbaru 9
1 10
2 Gunung Tanjung
2 5
3 10
3 Cijulang 2
7 1
10 4 Bojongjengkol
1 5
3 1
10
Jumlah Orang 5
26 8
1 40
Persentase 12,50
65,00 20,00
2,50 100,00
Banyaknya jumlah anggota keluarga di satu sisi dapat memberi tambahan tenaga bagi responden petani dalam mengelola menggarap lahan hutan
rakyatnya sehingga diharapkan pendapatannya dapat ikut pula meningkat, namun
jika melihat kondisi saat ini dengan semakin banyaknya jumlah anggota keluarga maka beban yang harus ditanggung oleh responden petani sebagai kepala keluarga
juga ikut semakin membesar, terutama untuk biaya pendidikan anak-anak mereka.
d. Mata Pencaharian