saluran tataniaga pemasaran akan ditentukan oleh banyaknya tingkat perantara yang dilalui oleh suatu barang dan jasa. Saluran pemasaran tersebut meliputi :
a. Saluran non tingkat zero level channel atau dinamakan sebagai saluran
pemasaran langsung, adalah saluran dimana produsen atau pabrikan langsung menjual produknya ke konsumen.
b. saluran satu tingkat one level channel adalah saluran yang menggunakan
satu perantara. c.
Saluran dua tingkat two level channel, mencakup dua perantara. d.
Saluran tiga tingkat three level channel, didapati tiga perantara.
2.2.4 Struktur Pasar
Limbong dan Sitorus 1985 menjelaskan bahwa struktur pasar adalah suatu dimensi yang menjelaskan pengambilan keputusan oleh perusahaan, jumlah
perusahaan dalam suatu pasar, konsentrasi perusahaan, jenis-jenis dan diferensiasi produk serta syarat masuk pasar.
Menurut Hammond dan Dahl 1997 dalam Setyawan 2002 menyatakan ada 4 empat karakteristik untuk membedakan struktur pasar yaitu : 1 jumlah
dan ukuran perusahaan, 2 pandangan pembeli terhadap sifat produk, 3 kondisi keluar masuk pasar, 4 tingkat pengetahuan seperti biaya, harga dan kondisi pasar
di antara partisipan. karakteristik struktur pasar dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik Struktur Pasar
Karakteristik Struktur Pasar
Jumlah Sifat produk
Sudut Pandang Sudut Pandang
Pembeli Penjual Pembeli
Penjual
Banyak Homogen
Pasar Persaingan Pasar Persaingan
Murni Murni
Banyak Terdiferensiasi
Pasar Persaingan Pasar Persaingan
Monopolistik Monopolistik
Sedikit Homogen
Oligopoli murni Oligopsoni Murni
Sedikit Terdiferensiasi Oligopoli
Oligopsoni Terdiferensiasi
Terdiferensiasi Satu Unik
Monopoli Monopsoni
Sumber : Hammond dan Dahl dalam Seryawan, 2002
2.2.5 Marjin Pemasaran
Marjin adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan perbedaan harga yang diterima oleh penjual pertama dan harga yang diterima oleh pembeli
akhir Hanafiah dan Saefudin, 1983 dalam Qurniati, 2002.
Adapun menurut Nurtjahjadi 1997 dalam Rosnawati 2004, marjin pemasaran adalah perbedaan antara harga yang diterima petani produsen dengan
harga yang dibayar oleh konsumen akhir untuk suatu produk yang sama. Limbong dan Sitorus 1985 menyatakan bahwa marjin pemasaran terdiri dari biaya
pemasaran dan keuntungan pemasaran. Marjin pemasaran merupakan salah satu indikator untuk melihat efisiensi
sistem pemasaran. Rendahnya marjin pemasaran suatu komoditi belum tentu dapat mencerminkan efisien yang tinggi. Salah satu indikator yang berguna dalam
melihat efisiensi kegiatan tataniaga adalah dengan membandingkan bagian yang diterima petani farmer share terhadap harga yang dibayar oleh konsumen akhir.
Farmer share merupakan perbandingan harga yang diterima petani dengan harga
di tingkat konsumen akhir. Bagian yang diterima lembaga tataniaga sering dinyatakan dalam bentuk persentase Limbong dan Sitorus, 1985.
2.2.6 Efisiensi Pemasaran
Menurut Downey dan Erikson 1987 dalam Shausan 2000, efisiensi pemasaran didefinisikan sebagai penilaian prestasi kerja proses pemasaran yang
dapat diukur dari peningkatan rasio keluar-masukan input-output. Input merupakan paduan tenaga kerja, modal, dan manajemen yang dilakukan oleh
lembaga pemasaran dalam penyaluran barang., sedangkan output adalah kepuasan konsumen terhadap barang dan aktivitas yang dilakukan oleh lembaga pemasaran.
Pasar yang tidak efisien akan terjadi apabila biaya pemasaran semakin besar dan nilai produk yang dipasarkan jumlahnya tidak terlalu besar. Oleh karena
itu efisiensi pemasaran akan terjadi jika : 1.
Biaya pemasaran dapat ditekan sehingga keuntungan pemasaran dapat lebih tinggi.
2. Persentase perbedaan harga yang dibayarkan konsumen kepada produsen tidak
terlalu tinggi. 3.
Tersedianya fasilitas fisik pemasaran. 4.
Adanya kompetisi pasar yang sehat. Pada umumnya di negara-negara berkembang, empat kriteria di atas digunakan
sebagai indikator efisiensi pemasaran Soekarwati, 1989 dalam Shausan, 2000.
2.2.7 Pendapatan Usaha