dan budaya, disamping pengaruh dari perilaku bisnis yang bersangkutan. Dalam hal ini, pelaku bisnis termasuk UKM akan tersudut dalam
memposisikan dirinya secara baik dan benar dibandingkan pesaingnya untuk memperebutkan konsumen, bila tidak disadari secara cepat atau lambat
memalui berbagai upaya, maka dari itu, konteks pengembangan usaha prospektif diwujudkan melalui kegiatan identifikasi masalah atau klasifikasi
pengenalan usahanya masing-masing Hubeis, 2009.
B. Konsep Pemasaran.
Didalam suatu dunia usaha, pemasaran memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu perlu adanya suatu konsep strategi
pemasaran yang tepat bagi para UKM agar dapat memenuhi keinginan, kebutuhan dan kepuasan konsumen. Konsep pemasaran menekankan bahwa
pemasaran yang menguntungkan bermula dari penemuan dan pemahaman terhadap kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan konsumen. Dengan
kata lain, pemahaman terhadap konsumen, kebutuhan dan keinginan, serta perilaku pembelianya merupakan bagian integral dari keberhasilan
pemasaran. Menurut Kotler dan Amstrong 2001 mengatakan bahwa : “Untuk
mencapai suatu tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran target market dan memuaskan pelanggan secara
lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan oleh pesaing”. Terdapat lima konsep yang mendasari cara suatu organisasi
melakukan pemasaran Kotler dan Amstrong, 2001, yaitu : 1. Konsep berwawasan produksi.
Konsumen memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya. Manajer organisasi yang berwawasan produksi memusatkan perhatiannya
untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan cakupan distribusi yang luas.
2. Konsep berwawasan produk. Konsumen memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau
hal-hal inovatif lainnya. Manajer dalam organisasi berwawasan produk
memusatkan perhatian untuk membuat produk lebih baik dan terus melakukan penyempurnaan.
3. Konsep berwawasan menjual. Konsumen dibiarkan, atau konsumen tidak akan membeli produk
organisasi dalam jumlah cukup, dalam konsep ini dilakukan suatu usaha promosi yang dilakukan dengan agresif.
4. Konsep berwawasan pemasaran. Pada konsep ini semua yang menjadi keinginan, kebutuhan dan kepuasan
pelanggan menjadi kunci utama, serta prioritas. 5. Konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat.
Pada konsep ini konflik yang mungkin akan terjadi dengan para konsumen harus dihindari.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep pemasaran merupakan sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. McLeod Jr dan Schell 2001 mengatakan
bahwa pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan
dalam lingkungan dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi, penentuan harga barang, jasa dan gagasan. Proses pemasaran menurut Kotler
dan Amstrong 2001 adalah proses menganalisa peluang pemasaran, menyeleksi pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran dan mengatur
usaha pemasaran. Menurut Boyd, et al 2000, tugas pemasaran yang penting adalah meyakinkan sebanyak mungkin calon pelanggan untuk mengadopsi
produk pelopor dengan cepat untuk kemudian menurunkan biaya unit dan membantu sejumlah besar pelanggan yang setia sebelum para pesaing masuk
kepasar.
Menurut Etzel, dkk dalam Saladin 2004 menyatakan bahwa “Marketing is total system of business designed to plan, price, promote and
distribute want satiffying product to target markets to achieve organizational objective “, artinya pemasaran sebagai suatu sistem total dari kegiatan bisnis
yang dirancang untuk mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai sasaran, serta tujuan organisasi.
Pemasaran menurut Kotler dan Susanto 1999 adalah proses sosial dan manajerial, dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginannya dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk bernilai satu sama lain. Rangkuti 2005 mengatakan bahwa pemasaran
adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai
faktor tersebut, masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan
produk bernilai komoditas. Dari uraian pendapat para ahli di bidang pemasaran, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan suatu sistem menyeluruh dari suatu kegiatan usaha mulai dari perencanaan, menentukan harga,
menentukan tempat usaha, menentukan sistem pendistribusian, melakukan kegiatan promosi atas produk barang dan jasa kepada konsumen dan yang
paling utama dapat memenuhi keinginan, serta kepuasan konsumen.
C. Strategi Pemasaran