Keadaan Demografi Kelurahan Semampir

40 sebesar 10 ton per tahunnya dan merupakan kapasitas tambang skala kecil, dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Produksi Bahan Galian Kelurahan Semampir Tahun 2011 Uraian Kapasitas Ton Keterangan Batu Kapur 0.00 Tidak Ada Pasir 10.00 Kecil Emas 0.00 Tidak Ada Kuningan 0.00 Tidak Ada Aluminium 0.00 Tidak Ada Belerang 0.00 Tidak Ada Rata-rata Potensi Bahan Tambang Galian 10.00 Kecil Sumber: Laporan Akhir Tahun Kelurahan Semampir 29 November 2011 Kelurahan Semampir merupakan salah satu Kelurahan di Kota Kediri yang letaknya berdekatan dengan pusat kota. Permasalahan seperti kualitas udara dan kebisingan merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang ada didaerah tersebut. Pencemaran udara bersumber yang terjadi bersumber dari pabrik yang berada di Kelurahan Semampir dan kendaraan bermotor yang lalu lalang. Pabrik dan kendaraan tersebut mengeluarkan asap yang mengandung CO 2 yang menyebabkan efek terhadap kesehatan diantaranya Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA. Masalah kebisingan bersumber dari adanya kendaraan bermotor yang lalu lalang lebih dari 50. Kebisingan tersebut masih dalam taraf dampak ringan sehingga efeknya tidak terlalu mengganggu masyarakat sekitar.

5.2.1 Keadaan Demografi

Jumlah penduduk Kelurahan semampir pada tahun 2011 sebesar 6.319 jiwa. Terdiri dari jumlah penduduk laki-laki yakni sebesar 3.115 jiwa dan jumlah penduduk sebesar 3.204 jiwa. Mata pencahariaan pokok masyarakat Kelurahan Semampir, sebagian besar bermata pencaharian sebagai karyawan perusahaan 41 swasta. Hal tersebut dikarenakan Kelurahan Semampir berdekatan dengan salah satu pabrik ternama di Kota Kediri yakni pabrik rokok Gudang Garam. Sehingga, sebagian besar masyarakat Kelurahan Semampir bermata pencaharian sebagai pegawai perusahaan swasta.

VI. ANALISIS PENAMBANGAN PASIR

ILLEGAL DI SUNGAI BRANTAS KELURAHAN SEMAMPIR

6.1 Kronologis Pelarangan Penambangan Pasir di Sungai Brantas

Menurut Badan Lingkungan Hidup BLH Kota Kediri, bahwa pada prinsipnya penambangan Galian C penambangan pasir di sepanjang Sungai Brantas, tidak diperbolehkan baik secara mekanik maupun konvensional dan hal tersebut telah dituangkan dalam kesepakatan bersama pada tahun 2009 antara KLH, Satpol PP dan Disperindagtamben. Menurut Undang-Undang No.4 tahun 2009 pasal 158 dimana setiap orang dilarang melakukan penambangan tanpa ijin usaha penambangan, ijin usaha penambangan rakyat, ijin usaha pertambangan khusus dan akan dipidana. Tuntutan pidana bagi aktivitas yang merusak lingkungan menurut UU No.32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Kemudian pada tahun 2009, Disperindagtamben telah membentuk tim pengawas dan pengendalian bahan Galian C Sungai Brantas Kota Kediri yang tidak memberikan rekomendasi ijin penambangan pasir dengan alasan dasar Sungai Brantas telah turun 4-6 meter. Tahun 2010 oleh Tim Koordinasi Pengelolaan Sumberdaya Air Wilayah Sungai Brantas Nomor 9 tahun 2010, menetapkan penghentian seluruh aktivitas kegiatan illegal sand mining penambangan tanpa ijin di sepanjang Sungai Brantas dan mengalihkan secepatnya ke kantong-kantong lahar pasir di Gunung Kelud sesuai lokasi yang telah ditentukan ditunjuk. Perlu dilakukan penyehatan kembali terhadap profil melintang dan memanjang Sungai Brantas yang dilakukan pihak- pihak terkait serta memperlancar proses perizinan yang terkait dengan segala aktifitas kegiatan normalisasi penambangan pasir di lokasi. Melihat kondisi Sungai Brantas dan lingkungannya yang mengalami kerusakan parah dan