53 menyebabkan pernafasan terganggu akibat debu dan asap kendaraan yang
ditimbulkan. Polusi suara bersumber dari mesin diesel penyedot pasir dan truk pasir yang lalu lalang.
7. Terganggunnya vegetasi dan satwa di sekitar bantaran sungai
8. Terganggunganya estetika atau keindaahan Sungai Brantas.
6.5.2.2 Dampak Negatif terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat
Dampak negatif terhadap sosial ekonomi masyarakat dari adanya aktivitas penambangan pasir illegal di Kelurahan Semampir yakni:
1. Terhadap masyarakat penambang
Kurangnya rasa aman dan takut saat bekerja dikarenakan penambangan tidak berizin sehingga resiko tertangkap saat razia yang suatu
saat akan mereka hadapi. Dampak lain yang dirasakan yakni, rasa ketakutan akan hilangnya modal yang telah dikeluarkan oleh pengusaha tambang pasir.
Apabila penambang terkena razia, mesin perahu mereka juga tekena razia sehingga modal yang mereka keluarkan hilang dan penambang merugi.
2. Terhadap masyarakat sekitar bukan penambang
Dampak negatif terhadap sosial ekonomi masyarakat bukan penambang disekitar area tambang diantaranya: kurangnya rasa aman. Hal
tersebut dikarenakan area tambang yang illegal dilakukan identik dengan kriminalisme, sehingga menyebabkan rasa takut dirasakan masyarakat sekitar
jika melewati daerah sekitar area tambang. Kerusakan jalan yang diakibatkan oleh banyaknya truk yang sering melalui jalan desa menyebabkan masyarakat
sekitar sebagai pengguna jalan merasa kurang nyaman mengendarai kendaraan mereka.
54
6.5.2.3 Dampak Negatif terhadap Ekologis Sungai
Menurut Perum Jasa Tirta I 2012, aktivitas penambangan galian C di sepanjang Sungai Brantas menimbulkan kerusakan lingkungan yang serius apabila
terus dibiarkan begitu saja. Tidak hanya memberikan dampak kerusakan secara fisik jangka pendek namun pada jangka panjang akan menimbulkan hancurnya
ekosistem DAS Brantas. Degradasi dasar sungai yang mencapai 6-12 meter menimbulkan munculnya palung-palung sungai yang sangat dalam. Longsornya
tebing-tebing sungai sehingga kondisi sungai menjadi keruh dengan tingkat padatan terlarut yang cukup tinggi. Hal ini, sangat berpengaruh pada kualitas air
Sungai Brantas, sehingga perlu diwaspadai karena air Sungai Brantas digunakan sebagai bahan baku air minum.
Penyempitan Daerah Aliran Sungai, karena ambles dasar sungai dan terus disedot oleh mekanik pengeruk pasir dan batu kali akan meningkatkan arus air
sehingga akan menimbulkan erosi dan rusaknya ekosistem sungai serta berpotensi merusak bangunan-bangunan air disepanjang aliran Brantas yang dapat
meningkatkan suhu air. Dalam jangka panjang, kerusakan lingkungan sungai ini menimbulkan dampak kerusakan ekologis pada ekosistem Brantas diantaranya:
1. Kerusakan habitat dasar yang menimbulkan hilangnya biota-biota penting
yang menjadi sumber pakan bagi ikan 2.
Berkurangnya populasi dan punahnya jenis ikan-ikan asli air tawar karena kondisi sungai yang tidak dapat mendukung kehidupan ikan Sungai Brantas
sudah tidak bias menjadi habitat ideal bagi ikan.
55 3.
Meningkatkan resiko menurun infiltrasi air sungai, kondisi ini ditandai dengan hilangnya tradisi budidaya tanaman semusim sepanjang bantaran sungai
karena kondisi tanah didaerah sempadan relatif kering dan mengeras.
VII. ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP AKTIVITAS
PENAMBANGAN PASIR ILLEGAL DI SUNGAI BRANTASI
KELURAHAN SEMAMPIR 7.1
Karakteristik Responden 7.1. 1 Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil wawancara sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki. Prosentase jumlah laki-laki yakni sebanyak 84 persen dan perempuan
sebanyak 16 persen. Hal ini disebabkan karena laki-laki sebagai kepala rumah tangga dan sering mencari informasi ke kantor desa. Mereka juga sering melewati
area tambang, sehingga menambah informasi mereka. Responden wanita rata-rata sebagai ibu rumah tangga yang sibuk mengurus anak dan memasak di rumah
sehingga jarang ditemui. Perbandingan antara responden laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada Gambar 6.
Sumber : Hasil survei 2012
Gambar 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
84 16
Laki-Laki Perempuan