48 maksimal 3 truk pasir hari sedangkan penambangan menggunakan mesin dapat
menghasilkan sekitar 8 truk pasir hari untuk satu mesin.
6.4 Pihak-pihak yang Terlibat dalam Kegiatan Penambangan Pasir
Illegal di Kelurahan Semampir
Berikut ini merupakan penjelasan dari pihak-pihak yang terlibat secara langsung dalam kegiatan penambangan pasir illegal di Kelurahan Semampir Kota
Kediri: a.
Pengusaha tambang pasir adalah pihak pemilik modal atau merupakan pihak yang memiliki mesin diesel atau perahu yang digunakan untuk menambang
pasir. Tiap mesin diesel untuk menyedot pasir penambang membeli rata-rata seharga Rp 40 000 000, dan untuk peralatan penyedot pasir penambang
mengeluarkan biaya rata-rata sebesar Rp 5 000 000. Tiap perahunya penambang membeli rata-rata seharga Rp 20 000 000 dan mesin yang
digunakan untuk menjalankan perahu pengusaha pasir mengeluarkan biaya rata-rata Rp 4 000 000.
b. Buruh tambang pasir adalah para penambang pasir yang dipekerjakan oleh
pengusaha tambang pasir menggunakan perahu khususnya. Penambangan pasir menggunakan perahu mempekerjakan buruh tambang pasir untuk
mengambil pasir di sungai. c.
Kuli angkut pasir adalah para kuli yang diupah untuk mengangkut pasir dari pinggir sungai ke truk-truk pengangkut pasir. Sopir truk adalah sopir-sopir
yang mendistribusikan pasir atau mengankut pasir hingga kekonsumen. Tiap satu truk rata-rata terdiri dari 2 kuli angkut pasir dan 1 sopir truk pasir. Kuli
angkut pasir dan sopir rata-rata menerima upah sebesar Rp 100 000truk. Upah
49 Rp 100 000 truk tebagi atas Rp 60 000 untuk 2 kuli angkut pasir atau Rp 30
00 untuk tiap 1 kuli angkut pasir per truk. Sisanya upah sebesar Rp 40 000 untuk sopir truk pasir untuk tiap truk.
d. Preman penjaga keamanan adalah preman-preman atau pihak-pihak yang
berjaga-jaga disekitar area tambang. Preman-preman tersebut memberikan pungutan liar kepada tiap truk pasir yang keluar area tambang. Tiap truknya
para preman tersebut mengenakan biaya sebesar Rp 50 000.
6.5 Analisis Dampak Kegiatan Penambang Pasir