Kerusakan Jembatan Penilaian Dampak Negatif Penambangan Pasir

84 pengolahan DAS Brantas. Kerusakan pada struktur sungai dapat merusak infrastruktur-infrastruktur yang ada seperti saluran irigasi, waduk dan sebagainya. Perum Jasa Tirta dinilai perlu melakukan upaya perbaikan lindungan-lindungan tebing yang ada untuk menghindari dampak yang lebih besar khususnya di Kelurahan Semampir. Menurut data yang diperoleh dari Perum Jasa Tirta I perbaikan untuk lindungan tebing darurat di sekitar Kelurahan Semampir Kota Kediri pada 14 september 2010 yakni perbaikan lindungan tebing KB.136 L sebesar Rp 115 000 000 dan Rp 100 828 200. Perbaikan tersebut belum termasuk perbaikan keseluruhan, karena perbaikan tersebut berupa perbaikan lindung darurat. Total biaya perbaikan tebing sungai akibat penambangan pasir illegal di Kelurahan Semampir 3 tahun 2009-2011 sebesar Rp 215.828.200,-.

8.2.5 Kerusakan Jembatan

Jembatan Semampir merupakan jembatan yang terletak di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota Kota Kediri. Jembatan tersebut tergolong baru yang dibangun atas Sungai Brantas dan diresmikan pada tahun 1997. Jembatan semampir dibangun dengan anggraan Rp 16 000 000 000, menggunakan dana sharing antara pemerintah pusat dan pemerintah kota Kediri. Pemerintah kota Kediri menyiapkan dana pendamping sebesar Rp 4 000 000 000 untuk pembebasan lahan di sekitar jembatan. Sisanya merupakan biaya yang dikeluarkan pemerintah pusat dan pembangunan jembatan dilakukan secara bertahap selama 5 tahun. Kerusakan jembatan semampir mulai terdeteksi pada tahun 2009, dimana konstruksi atas jembatan yang tersambung dengan bandan jembatan mulai 85 renggang. Perenggangan tersebut sebesar 14 cm, sedangkan ambang batas maksimal kerenggangan yakni 15 cm. Hal tersebut di sebabkan oleh kerusakan pada fondasi jembatan yang bertumpu pada pasir mengalami pergesera. Pergeseran tersebut dikarenakan pasir yang ada didasar sungai semakin berkurang akibat penambangan pasir. Kerusakan pada jembatan tersebut menyebabkan perlu dilakukan perbaikan terhadap fondasi jembatan. Perbaikan tersebut dilakukan dengan pemasangan tiang-tiang raksasa penahan pasir di sisi utara jembatan pemasangan groundsil. Groundsil sendiri hanya bersifat untuk membantu agar pasir yang ada disekitar jembatan dapat memperkuat fondasi jembatan, bukan memperbaiki secar keseluruhan. Menurut Dinas Jasa Marga Kota Kediri, pemasangan groundsil tersebut telah dilakukan pada bulan februari 2011 yang menghabiskan dana sebesar Rp 1.500.000.000,-. Tidak hanya jembatan semampir, jembatan brawijaya yang kini masih dalam proses pengerjaan juga terancam keberadaannya. Jembatan brawijaya merupakan jembatan alternatif lintas selatan, dan jembatan tersebut juga nantinya akan menjadi jembatan nasional yang letaknya tidak jauh dari Kelurahan Semampir. Jembatan Brawijaya menghabiskaan dana sebesar Rp 70 000 000 000 dengan target penyelesaian tahun 2013. Penambangan yang berada di sekitar Sungai Brantas, khususnya yang berada di Kelurahan Semampir sangat membahayakan kondisi jembatan-jembatan berada disekitarnya. Faktor lain seperti banyaknya kendaraan yang melalui jembatan juga mempengaruhi kekuatan jembatan. Hal tersebut dikarenakan pasir yang ada semakin berkurang, dan pasir tersebut tidak dapat diperbarui, kecuali jika Gunung Kelud kembali meletus. 86 Pada dasarnya pasir yang berada di sekitar DAS Brantas khususnya daerah Kediri dan sekitarnya merupakan pasir yang berasal dari letusan Gunung Kelud. Total kerugian pada jembatan akibat penambangan pasir illegal di Kelurahan Semampir sebesar Rp 1 500 000 000.

8.2.6 Polusi Suara dan Polusi Udara