2.2.3.2 Proses Pembentukan Citra
Semua aktifitas public relations diarahkan agar membentuk citra positif di benak publik. Secara defenisi citra diartikan sebagai kesan yang diperoleh
seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta atau kenyataan di lapangan. Citra dapat diketahui melalui sikap yang ditunjukkan
terhadap obyek tersebut. Semua sikap bersumber pada rangkaian pengetahuan yang bersifat kognitif dan miliki terhadap suatu obyek. Proses pembentukan citra
atau kesan meliputi empat komponen penting dalam diri seseorang yaitu: persepsi, kognisi, motivasi serta sikap.
Menurut Danasaputra dalam Soemirat 2004: 114 citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang.
komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita terhadap
lingkungan. Oleh karenanya pengetahuan dan informasi yang positif tentang perusahaan adalah pengaruh utama bagaimana pembentukan citra di dalam diri
seseorang.
Gambar 1 Proses Pembentukan Citra Sumber : Soemirat dan Ardianto 2004 : 115
Public relations digambarkan sebagai input-output yang di dalamnya terdapat proses intern dalam model ini yaitu pembentukan citra sementara input
merupakan stimulus yang diberikan dan output adalah tanggapan atau perilaku
PENGALAMAN
CITRA KOGNISI
RESPON SIKAP
PERSEPSI
STIMULUS
MOTIVASI
Universitas Sumatera Utara
tertentu dan digambarkan melalui persepsi-kognisi-motivasi-sikap. Persepsi
diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan dimana individu akan memberikan makna
terhadap rangsangan berdasarkan pengalaman mengenai rangsangan. Persepsi atau pandangan individu akan positif apabila informasi yang diberikan oleh
rangsangan dapat memenuhi kognisi individu.
Kognisi adalah keyakinan yang terdapat dalam diri individu terhadap
stimulus. Keyakinan tersebut akan timbul apabila individu mengerti akan rangsangan yang diterimanya, sehingga individu harus mendapatkan informasi-
informasi yang cukup untuk mempengaruhi perkembangan kognisinya.
Kemudian motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong
keinginannya melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Sementara sikap adalah kecendrungan bertindak, berpersepsi, berpikir guna
menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukanlah perilaku melainkan kecendrungan untuk berperilaku dengan cara tertentu. Sikap yang menentukan
apakah sesorang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan dan diinginkan. Sikap pun mengandung aspek evaluatif yang
mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, yang terpenting pula, sikap ini juga dapat diperteguh ataupun diubah.
Model pembentukan citra ini memperlihatkan bagaimana stimulus yang berasal dari luar diorganisasikan untuk mempengaruhi respon dimana stimulus
yang ada dapat diterima atau pun ditolak. Contohnya adalah jika rangsangan tersebut ditolak maka proses selanjutnya tidak akan berjalan, hal ini menunjukkan
bahwa rangsangan tersebut dianggap tidak efektif dalam mempengaruhi. Sebaliknya jika rangsangan tersebut diterima maka individu akan terus
melanjutkan komunikasi dan terdapat perhatian dari organisme, dengan demikian proses selanjutnya akan berjalan dengan baik.
Empat komponen tersebut persepsi-kognisi-motivasi-sikap diartikan sebagai citra individu terhadap rangsangan. Hal ini disebut sebagai “picture in our
head” oleh Walter Lipman. Jika stimulus mendapat perhatian, seorang individu akan berusaha untuk mengerti terhadap rangsangan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Menurut H. Frazier Moore dalam Soemirat dan Ardianto, 2004 : 116 penelitian citra dianggap penting karena dapat menentukan sosok institusional dan
citra perusahaan dalam pikiran publik dengan mengetahui secara pasti sikap masyarakat terhadap sebuah perusahaan, bagaimana mereka memahami dengan
baik dan apa yang mereka sukai tidak sukai tentang perusahaan tersebut. Penelitian citra memberi informasi untuk mengevaluasi kebijaksanaan,
memperbaiki kesalahpahaman, menetukan daya tarik pesan hubungan masyarakat dan meningkatkan citra hubungan masyarakat dalam pikiran publik.
Sumber Komunikator Pesan Komunikan Efek
Gambar 2 Model Komunikasi dalam Public Relations Sumber: Soemirat dan Ardianto 2004 : 118
Konteks kerja seorang public relations dalam prosesnya akan menghasilkan sesuatu, oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui bagaimana komponen
yang terkait dengan proses pembentukan citra karena citra akan menghasilkan sikap, pendapat, tanggapan atau perilaku tertentu yang dapat dipahami melalui
sebuah penelitian. Komunikasi yang sampai melalui kegiatan public relations tidak terjadi begitu saja, ada proses di dalamnya yang mengharuskan setiap
lembaga melalui tugasnya harus melakukan berbagai kegiatan tertentu agar menimbulkan efek yang baik dan juga citra yang positif terhadap publik.
2.2.3.3 Manfaat Citra