Model 2 Hipotesis 4 sampai Hipotesis 6

4.1.3.2.2 Model 2 Hipotesis 4 sampai Hipotesis 6

Analisis untuk model regresi model 2 digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh gender, perfomance incentives insentif kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan terhadap audit judgement dimana terdapat task complexity kompleksitas tugas sebagai variabel pemoderasi. Berikut persamaan substrukturnya : � = 2,993+0,636� � +0,630 � � -0,929 � � -0,023 � � -0,099 � �� − �, ���� �� + �, ����� � Persamaan di atas mengandung arti atau maksud sebagai berikut: a Nilai konstanta a positif 2,993 menunjukkan besarnya kualitas dari audit judgement, jika tidak disertai dengan gender, perfomance incentives insentif kinerja, obedience pressure tekanan ketaatan dan variabel pemoderasi task complexity kompleksitas tugas, adalah positif 2,993 satuan. Hal ini menjelaskan bahwa kualitas dari audit judgement, jika tidak dipengaruhi oleh keseluruhan variabel maka kualitas audit judgement akan tetap meningkat sebesar konstanta 2,993. b Nilai koefisien regresi b 5 variabel gendersebesar 0,099 yang bernilai negatif, hal ini menunjukan bahwa perbedaan gender mempunyai pengaruh negatif terhadap kualitas audit judgement setelah dimoderasi task complexity kompleksitas tugas. Dengan Universitas Sumatera Utara demikian dapat diartikan setiap perbedaan gender dalam lingkup perusahaanakan menurunkan kualitas audit judgement baik perempuan maupun laki-laki karena adanya task complexity kompleksitas tugas sebesar 0,099 satuan. c Nilai koefisien regresi b 6 variabel perfomance incentives insentif kinerja sebesar 0,208 yang bernilai negatif, hal ini menunjukan bahwa perfomance incentives insentif kinerja mempunyai pengaruh negatif terhadap kualitas audit judgement setelah dimoderasi task complexity kompleksitas tugas. Dengan demikian dapat diartikan setiap perfomance incentives insentif kinerja dan adanya task complexity kompleksitas tugas akan menurunkan kualitas audit judgement sebesar 0,208 satuan. d Nilai koefisien regresi b 7 variabel obedience pressure tekanan ketaatan sebesar 0,295 yang bernilai positif, hal ini menunjukan bahwa obedience pressure tekanan ketaatan mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit judgement setelah dimoderasi task complexity kompleksitas tugas. Dengan demikian dapat diartikan setiap obedience pressure tekanan ketaatan dan timbulnya task complexity kompleksitas tugas akan meningkatkan kualitas audit judgement sebesar 0,295 satuan. Pengujian hipotesis ditunjukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independent secara keseluruhan terhadap variabel dependent. Pengujian hipotesis menggunakan uji Universitas Sumatera Utara statistik yaitu uji F secara bersamaan, uji secara t secara parsial dan koefisien determinasi R 2 . Berikut hasil pengujian hipotesis adalah: 1 Uji t Secara Parsial Dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh gender, perfomance incentives insentif kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan terhadap kualitas audit judgement yang dimoderasi task complexity kompleksitas tugas secara parsial. Adapun hasil uji t sebagai berikut: Tabel 4.17 Uji t Model 2 Variabel T hitung t tabel Sig Keterangan Gender - 0,619 2,003 0,539 Tidak Signifikan Perfomance incentives Insentif kinerja -1,351 2,003 0,182 Tidak Signifikan Obedience Pressure Tekanan Ketaatan 1,260 2,003 0,244 Tidak Signifikan Sumber: Data Diolah SPSS Pada tabel 4.17 di atas diperoleh nilai t dapat dicari dengan level of significance a = 0,05 dan derajat tabel kebebasan degree of freedom = df = n – k-1, maka besarnya nilai t-tabel dapat ditentukan sebagai berikut: t-tabel adalah a ; n – k = 0,05 ; 62 - 6 = 2,003. Adapun cara pengujian uji t untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: a Hipotesis 4 menunjukan tidak terdapat pengaruh Perbedaan Gender berpengaruh terhadap Audit Judgement dengan Task Complexity sebagai variabel moderating. Universitas Sumatera Utara Pembuktian untuk hipotesis tersebut digunakan perbandingan t hitung dengan t tabel , dimana diperoleh nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel 0,619 2,0030 dan nilai signifikansi lebih besar dari pada alpha 0,539 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 tidak terbukti diterima. b Hipotesis 5 menunjukan tidak terdapat pengaruh Incentive Performance berpengaruh terhadap Audit Judgement dengan Task Complexity sebagai variabel moderating. Pembuktian untuk hipotesis tersebut digunakan perbandingan t hitung dengan t tabel , dimana diperoleh nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel 1,351 2,0030 dan nilai signifikansi lebih besar dari pada alpha 0,182 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 5 tidak terbukti diterima. c Hipotesis 6 menunjukan tidak terdapat pengaruh Obedience Pressure terhadap Audit Judgement dengan Task Complexity sebagai variabel moderating. Pembuktian untuk hipotesis tersebut digunakan perbandingan t hitung dengan t tabel , dimana diperoleh nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel 1,260 2,003 dan nilai signifikansi lebih besar dari pada alpha 0,213 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 6 tidak diterima akan tetapi menjadi pembenaran hipotesis diterima 2 Uji F Secara Bersamaan Universitas Sumatera Utara Uji F digunakan untuk melihat atau menunjukan pengaruh ada tidaknya pengaruh gender, perfomance incentives insentif kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan terhadap kualitas audit judgement yang dimoderasi task complexity kompleksitas tugas secara simultan terhadap kinerja audit judgement. Berikut hasil analisis uji F sebagai berikut: Tabel 4.18 Uji F Model 2 Model F hitung F tabel Sig. Keterangan Gender, Perfomance incentives Insentif kinerja dan Obedience Pressure Tekanan Ketaatan terhadap kualitas Audit Judgement yang dimoderasi Task Complexity Kompleksitas Tugas 3,641 2,18 0,003 a Signifikan Sumber: Data Diolah SPSS Pada tabel 4.18 di atas diperoleh nilai F tabel dapat dicari dengan melihat pada tabel F, dimana level of significance α = 0,05 dan degree of freedom dfl = k + 1 = 7+1= 8 dan df2 = n – df1 = 62 – 8 = 54, maka diperoleh nilai F tabel 2,18. Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai F hitung sebesar 3,641, perbandingan dengan F tabel diperoleh bahwa nilai F hitung lebih besar dari pada F tabel 3,641 2,18 dan nilai signifikansi lebih kecil dari pada alpha 0,003 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis terbukti diterima. Artinya terdapat pengaruh gender, perfomance Universitas Sumatera Utara incentives insentif kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan terhadap kualitas audit judgement dengan task complexity kompleksitas tugas sebagai variabel pemoderasi secara bersamaan. 3 Koefisien Determinasi Dalam penelitian ini untuk melihat kontribusi yang diberikan gender, perfomance incentives insentif kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan terhadap kualitas audit judgement yang dimoderasi task complexity kompleksitas tugas. Penilaian koefisien determinasi secara bersamaan dalam model SPSS dilihat dari nilai adjusted R square, pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.19 Koefisien Determinasi Model 2 R R Square Adjusted R Square 0,566 0,321 0,233 Sumber: Data Diolah SPSS Berdasarkan tabel 4.19 di atas diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,233, maka dapat diartikan bahwa kontribusi yang diberikan gender, perfomance incentives insentif kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan terhadap kualitas audit judgement yang dimoderasi task complexity kompleksitas tugas Universitas Sumatera Utara sebesar 23,3, sedangkan sisanya 76,7 dipengaruhi oleh faktor lain.

4.2 Pembahasan

Audit judgement adalah kebijakan auditor dalam menentukan pendapat mengenai hasil audit yang mengacu pada pembentukan suatu gagasan, pendapat atau perkiraan mengenai suatu objek, peristiwa, status atau jenis peristiwa lain.Target akhir dalam suatu proses audit adalah pembuatan opini dengan judgement yang dasar dan pertimbangan yang mendalam yang menunjukkan tidak adanya keraguan mengenai kelangsungan hidup perusahaan ke depan. Sebagaimana dinyatakan dalam Standar Professional Akuntan Publik SPAP pada seksi 341 menyebutkan bahwa audit judgement atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya harus berdasarkan pada ada tidaknya kesangsian dalam diri auditor itu sendiri terhadap kemampuan suatu kesatuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode satu tahun sejak tanggal laporan. Audit judgement dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang bersifat teknis maupun non teknis. Salah satu faktor teknisnya adalah adanya pembatasan lingkup atau waktu audit, sedangkan faktor non teknis seperti aspek-aspek perilaku individu yang dinilai dapat mempengaruhi audit judgment yaitu: gender, perfomance incentives insentif kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan dan task complexity kompleksitas tugas.

4.2.1 Pengaruh Perbedaan Gender terhadap Audit Judgement

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

4 28 91

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgement dengan Task Complexity Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 15

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgement dengan Task Complexity Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgement dengan Task Complexity Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 8

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgement dengan Task Complexity Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 25

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgement dengan Task Complexity Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 4

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgement dengan Task Complexity Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 26

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2