Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIFtidak
terdapat nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10. Hal ini menunjukan bahwa model regresi tidak mengandung
permasalahan multikolinearitas, sehingga model layak untuk dilakukan uji analisis lebih lanjut.
4.1.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil dugaan dari hipotesis secara simultan pengaruh
secara bersamaan maupun parsial pengaruh secara sendiri-sendiri. Hasil penghitungan untuk analisis regresi linier berganda dalam
penelitian ini dibagi menjadi dua model yaitu tanpa menggunakan variabel moderating dan model yang menggunakan variabel
moderating. Adapun hasil analisis sama-sama untuk mendapatkan hasil untuk menjawab hipotesis.
4.1.3.2.1 Model 1 Hipotesis 1 sampai Hipotesis 3
Analisis untuk model regresi model 1 digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh gender, perfomance incentives
insentif kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan terhadap audit judgement secara parsial.
Berikut persamaan substrukturnya :
� = 2,865+0,220�
�
-0,132 �
�
+0,197 �
�
Universitas Sumatera Utara
Persamaan di atas mengandung arti atau maksud sebagai berikut: a
Nilai konstanta a positif 2,865 menunjukkan besarnya kualitas dari audit judgement, jika tidak disertai dengan gender,
perfomance incentives insentif kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan, adalah positif 2,865 satuan. Hal ini
menjelaskan bahwa kualitas dari audit judgement, jika tidak dipengaruhi oleh adanya gender, perfomance incentives insentif
kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan maka kualitas audit judgement akan tetap meningkat sebesar konstanta 2,865.
b Nilai koefisien regresi b
1
variabel gendersebesar 0,220 yang bernilai positif, hal ini menunjukan bahwa perbedaan gender
mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit judgement,. Dengan demikian dapat diartikan setiap perbedaan gender dalam
lingkup perusahaanakan meningkatkan kualitas audit judgement baik perempuan maupun laki-laki sebesar 0,220 satuan.
c Nilai koefisien regresi b
2
variabel perfomance incentives insentif kinerja sebesar 0,132 yang bernilai negatif, hal ini
menunjukan bahwa persepsi perfomance incentives insentif kinerja mempunyai pengaruh negatif terhadap kualitas audit
judgement. Dengan demikian dapat diartikan setiap ada peningkatan perfomance incentives sebesar 1 satuan, maka akan
menurunkan kualitas audit judgement sebesar 0,1327.
Universitas Sumatera Utara
d Nilai koefisien regresi b
3
variabel obedience pressure tekanan ketaatan sebesar 0,197 yang bernilai positif, hal ini
menunjukan bahwa obedience pressure tekanan ketaatan mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit judgement.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa setiap ada obedience pressure tekanan ketaatan sebesar 1 satuan, maka akan
meningkatkan kualitas dari audit judgement sebesar 0,197. Pengujian hipotesis ditunjukan untuk menguji ada tidaknya
pengaruh dari variabel independent secara keseluruhan terhadap variabel dependent. Pengujian hipotesis menggunakan uji statistik
yaitu uji F secara bersamaan, uji secara t secara parsial dan koefisien determinasi R
2
. Berikut hasil pengujian hipotesis adalah: 1
Uji t Secara Parsial Dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh gender,
perfomance incentives insentif kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan terhadap kualitas audit judgement secara parsial.
Adapun hasil uji t sebagai berikut:
Tabel 4.14 Uji t Model 1
Variabel T
hitung
t
tabel
Sig Keterangan
Gender 3,083
2,000 0,003
Signifikan Perfomance incentives
Insentif kinerja -2,137
2,000 0,037
Signifikan Obedience Pressure
Tekanan Ketaatan 2,122
2,000 0,038
Signifikan Sumber: Data Diolah SPSS
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 4.14 di atas diperoleh nilai t dapat dicari dengan level of significance a = 0,05 dan derajat tabel kebebasan degree
of freedom = df = n – k-1, maka besarnya nilai t
tabel
dapat ditentukan sebagai berikut: t
tabel
adalah a ; n – k = 0,05 ; 62 - 2 = 2,000. Adapun cara pengujian uji t untuk masing-masing variabel
adalah sebagai berikut: a
Hipotesis 1 menunjukan terdapat pengaruh Perbedaan Gender terhadap Audit Judgement. Pembuktian untuk hipotesis
tersebut digunakan perbandingan t
hitung
dengan t
tabel
, dimana diperoleh nilai t
hitung
lebih besar dari pada t
tabel
3,083 2,000 dan nilai signifikansi lebih kecil dari pada alpha 0,003 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 terbukti diterima..
b Hipotesis 2 menunjukan terdapat pengaruh Incentive
Performance insentif kinerja terhadap kualitas Audit Judgement. Pembuktian untuk hipotesis tersebut digunakan
perbandingan t
hitung
dengan t
tabel
, dimana diperoleh nilai t
hitung
lebih besar dari pada t
tabel
2,137 2,000 dan nilai signifikansi lebih kecil dari pada alpha 0,037 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis 2 terbukti diterima..
c Hipotesis 3 menunjukan terdapat pengaruh Obedience
Pressure tekanan ketaatan terhadap Audit Judgement.
Pembuktian untuk hipotesis tersebut digunakan perbandingan t
hitung
dengan t
tabel
, dimana diperoleh nilai t
hitung
lebih besar dari pada t
tabel
Universitas Sumatera Utara
2,122 2,000 dan nilai signifikansi lebih kecil dari pada alpha
0,038 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 terbukti diterima.
2 Uji F Secara Bersamaan
Uji F digunakan untuk melihat atau menunjukan pengaruh ada tidaknya pengaruh gender, perfomance incentives insentif
kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan terhadap kualitas audit judgement secara bersamaan. Berikut hasil analisis uji
F sebagai berikut:
Tabel 4.15 Uji F Model 1
Model F
hitung
F
tabel
Sig. Keterangan
Gender, Perfomance incentives Insentif kinerja dan Obedience
Pressure Tekanan Ketaatan terhadap kualitas Audit
Judgement 4,836
2,76 0,000
a
Signifikan
Sumber: Data Diolah SPSS Pada tabel 4.15 di atas diperoleh nilai F
tabel
dapat dicari dengan melihat pada tabel F, dimana level of significance
α = 0,05 dan degree of freedom dfl = k + 1 = 3+1=4 dan df2 = n – df1 = 62
– 4 = 58, maka diperoleh nilai F
tabel
2,76. Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai F
hitung
sebesar 4,836, perbandingan dengan F
tabel
diperoleh bahwa nilai F
hitung
lebih besar dari pada F
tabel
4,836 2,76 dan nilai signifikansi lebih kecil dari pada alpha 0,000
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis terbukti diterima.
Universitas Sumatera Utara
Artinya terdapat pengaruh gender, perfomance incentives insentif kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan terhadap
kualitas audit judgement secara bersamaan. 3
Koefisien Determinasi Dalam penelitian ini untuk melihat kontribusi yang
diberikan gender, perfomance incentives insentif kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan terhadap kualitas audit
judgement. Penilaian koefisien determinasi secara bersamaan dalam model SPSS dilihat dari nilai adjusted R square, pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.16 Koefisien Determinasi Model 1
R R Square
Adjusted R Square
0,447 0,200
0,159 Sumber: Data Diolah SPSS
Berdasarkan tabel 4.16 di atas diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,159, maka dapat diartikan bahwa kontribusi
yang diberikan gender, perfomance incentives insentif kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan terhadap kualitas audit
judgement sebesar 15,9, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.2.2 Model 2 Hipotesis 4 sampai Hipotesis 6