PengaruhObedience Pressureterhadap Audit Judgement tidak di moderasi oleh Task Complexity

Hasil penlitian ini bertolak bertolak belakang dengan penelitian Bonner dan Sprinkle 2002 menjelaskan bahwa jika diberikan insentif maka mendorong upaya effort dan kinerja yang tinggi, jika dimoderasikan oleh kompleksitas tugas yang rendah. Dan sebaliknya, jika kompleksitas tugas yang tinggi, akan membuat kinerja auditor rendah. Sama halnya pula dengan Ashton 1990 dengan hasil penelitiannya bahwa insentif finansial meningkatkan kinerja di saat auditor tidak menghadapi kompleksitas tugas yang tinggi. Sebaliknya, jika auditor dihadapkan pada kompleksitas tugas yang tinggi, maka pengaruh insentif finansial terhadap kinerja tidaklah signifikan. Dengan demikian, maka penulis mengemukakan hipotesa bahwa terdapat hubungan performance incentives terhadap audit judgement jika dimoderasi oleh task complexity.

4.2.6 PengaruhObedience Pressureterhadap Audit Judgement tidak di moderasi oleh Task Complexity

Hasil dalam hipotesis ini berbeda dengan hipotesis lainnya dimana menerima adanya penolakan hipotesis. Artinya obedience pressure tekanan ketaatan terhadap audit judgement tidak di moderasi oleh task complexity kompleksitas tugas. Hal ini menjelaskan antara obedience pressure tekanan ketaatan dan task complexity kompleksitas tugas tidak bisa dikaitkan jadi satu. Obedience pressure tekanan ketaatan yang di alami oleh auditor sudah menjadi beban tersediri yang di rasakan karena adanya tekanan dari berbeagai pihak dalam menghasilkan judgement. Universitas Sumatera Utara Terlebih jika task complexity kompleksitas tugas yang pada intinya akan berdampak langsung terhadap kualitas hasil audit judgement baik itu rendah maupun tinggi. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Irwanti 2011 yakni dimana kompleksitas tugas hanya memperkuat hubungan dari perbedaan gender terhadap audit judgement, tetapi tidak mempengaruhi hubungan tekanan ketaatan terhadap audit judgement. Supaya keduanya tidak berdampak pada kualitas kinerja hasil judgement didasari pada adanya penetapan tujuan. Teori pencapaian seorang individu dapat dijadikan sebagai motivasi kerja yang paling utama untuk mencapai tujuan awal dari auditor. Dengan adanya komitmen untuk mencapai tujuan yang baik, seseorang yang dihadapkan degan tugas yang kompleks dan tujuan yang sulit akan dijadikan sebagai tantangan dalam bekerja sehingga pencapaian tujuan akan semakin lebih mudah. Oleh karena itu, adanya tekanan dari berbagai pihak kepada seorang auditor tidak akan melakukan penyimpangan dari tujuan utamanya karena adanya komitmen. Sehingga auditor akan tetap memikirkan atau memilah-milah suatu pertimbangan dengan baik, dimana nantinya akan menghasilkan kualitas audit judgement yang baik. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Audit Judgement dengan Task Complexity Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan analisis dan hasil penelitian, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1. Terdapat pengaruh secara parsial maupun bersamaan pengaruh perbedaan gender, perfomance incentives insentif kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan terhadap audit judgement. Perbedaan gender mampu memberikan pengaruh berbeda atas hasil dari kualitas audit judgement. Sama halnya dengan obedience pressure tekanan ketaatan semakin besar tingkat tekanan auditor maka akan besar penyimpamgan yang akan dilakukan dalam menghasilkan audit judgement. Sedangkan perfomance incentives insentif kinerja berperan penting terhadap keberhasilan kualitas audit judgement dengan catatan intensif yang diberikan sesuai tidak berlebihan, karena akan berdampak penurunan hasil karena kelebihan kepercayaan diri karena banyak disanjung dan diberikan motivasi. 2. Tidak terdapat pengaruh perbedaan gender, perfomance incentives insentif kinerja dan obedience pressure tekanan ketaatan terhadap audit judgement dengan adanya task complexity kompleksitas tugas sebagai variabel Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

4 28 91

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgement dengan Task Complexity Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 15

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgement dengan Task Complexity Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgement dengan Task Complexity Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 8

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgement dengan Task Complexity Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 25

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgement dengan Task Complexity Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 4

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgement dengan Task Complexity Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 26

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2