Universitas Indonesia
susah dimengerti. Maksudnya ya gimana ya, kan ga semua bahasa gaul atau singkatan itu ga bisa kita mengerti satu sama lain kan, seharusnya kan
mereka bisa memposisikan lah bahasa yang seharusnya digunakan. Selain masalah bahasa, mereka belum aware untuk melapor dengan benar dengan
informasi selengkap-lengkapnya. Jadi misalnya ada laporan masuk yang
bilang “tolong dong tunjangan di Jambi dibayar” nah itu kan ga detail maksudnya tunjangan apa? Apakah tunjangan guru atau kesehatan atau apa?
atau kadang cuma lapor ke kita “tolong tingkatkan kesejahteraan masyarakat” kalo laporan kaya gitu mau diapain coba? Yang kaya gitu sih
langsung kita arsip” Hasil wawancara, 2013 Hal ini menunjukkan bahwa administrator melakukan seleksi ketat untuk
menyaring laporan yang masuk. Hal ini dilakukan agar segala informasi yang ditampilkan di website LAPOR dapat dimengerti oleh semua pihak, caranya
adalah misalnya dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar meskipun banyak pengaduan yang berasal dari daerah. Hal ini dilakukan karena
banyak laporan yang masuk menggunakan bahasa daerah atau bahasa gaul yang tidak dapat dimengerti.
b. Kelengkapan
Indikator ini menggambarkan kelengkapan fitur yang terdapat pada aplikasi LAPOR. Berikut hasil yang didapat oleh peneliti:
Gambar 4.17. Jawaban Responden Terhadap Indikator Kelengkapan
Sumber: Hasil Olahan SPSS 17.00
Indikator kedua dalam dimensi kualitas informasi adalah kelengkapan. Pada indikator ini mayoritas responden sebesar 47 responden menyatakan
cukup setuju. Hal ini menunjukkan bahwa informasi yang ada pada aplikasi
Efektivitas Sistem ..., Suci Sitoresmi, FISIP UI, 2013
Universitas Indonesia
LAPOR sudah cukup lengkap sehingga informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sudah terakomodir dan tersedia. Hal ini diperkuat dengan hasil
wawancara yang peneliti lakukan kepada Administrator LAPOR UKP4 sebagai berikut:
“Kalau ada potensi dari laporan, akan di follow up. Jadi nanti akan saya kirim email atau sms balik untuk menggali informasi dari si pelapor, dan
kita bisa berkali-kali tanya sampe informasinya dirasa cukup. Beberapa kejadian saya sampe berkali-kali email ke pelapornya nanya ini maksudnya
apa itu maksudnya apa, jadi balik lagi itu ke challengenya yang tadi saya bilang kalau kita harus ngerti semua isi laporan. Karena kalau misalnya
kita ga ngerti masalahnya apa, saya ga akan approve dulu laporannya sampe bener-bener ngerti isi laporannya. Saya harus gali dulu isi
laporannya, bisa googling atau tanya staff ahli yang ada disini kan mereka dari latar belakang yang beda-beda . Jadi kalau misalnya ada laporan yang
pake bahasa-bahasa hukum yang saya ga ngerti, saya pergi ke bagian B6 di UKP4 yang menangani pemberantasan mafia hukum kita diskusi sampe
bener-bener ngerti. Saya suka cari-
cari sendiri dari google”hasil wawancara, 2013.
Hal ini mennunjukkan bahwa semua laporan, semua informasi yang akan diproses harus benar-benar lengkap dan dimengerti. Jika laporan tidak lengkap namun
laporan tersebut potensial maka staff akan bertanya kembali kepada pelapor sampai informasi yang dibutuhkan dirasa lengkap. Hal ini dilakukan agar semua
informasi yang tersedia di LAPOR dapat dipahami masyarakat luas.
c. Relevansi