Menirukan Bunyi dan Karakter Suara
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013
27
2 Cerit a dengan unsur bunyi
“ t ek…kot ek…. kot ek” , anak ayam mencari induknya. Semakin lama, semakin masuk ke hut an. Tiba-t iba ….
“ Krusek. . krusek…haummmm…haummm” , dat anglah pak harimau. Dari ilust rasi it u t erlihat , cerit a dengan unsur bunyi lebih memberikan
gambaran perist iwa yang t erj adi daripada cerit a t anpa bunyi. Bunyi “ kot ek” menunj ukkan akt ivit as t okoh anak ayam yang sedang mencari
induknya. Selain it u, suara di balik semak “ krusek…kr usek” , menimbulkan ket egangan t ersendiri bagi anak. Demikian j uga dengan
suara auman harimau. Pemenggalan kat a t iba-t iba membuat suasana cerit a semakin dramat is. Hal ini merupakan salah sat u kekuat an cerit a
guru, karena dengan demikian, imaj inasi anak akan lebih berkembang. Bunyi suara binat ang yang minimal harus dapat diperagakan guru,
ant ara lain adalah:
Bunyi cicit t ikus cit . . cit . . cit
Bunyi kokok ayam j ant an kukuruyuk, kongkorongok, dsb
Bunyi kot ek anak ayam pet ek-pet ek, kot ek-kot ek, t ek-t ek, dsb
Bunyi ringkik kuda hikk…hikk…hikk
Bunyi desis ular zzzzz…. zzzzz
Bunyi embik kambing embek…. embek…
Bunyi salak anj ing guk…guk…guk
Bunyi meongan kucing meong…meong. .
Bunyi kerik j engkering krik-krik-krik….
Bunyi lenguh sapi emoooh…at au moooh
Bunyi korek kat ak t eot t eblung …t eot . . t eblung
3. Memilih dan Mempersiapkan Tempat
Unt uk menyaj ikan cerit a secara menarik, diperlukan beberapa persiapan, mulai dari penyiapan t empat , penyiapan alat peraga, hingga penyaj ian
cerit a. Persiapan cerit a t erkait erat dengan t eknik penyaj ian cerit a, yakni cara-cara dan alat -alat yang digunakan guru dalam menyampaikan cerit a.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013
28
Teknik dalam art i ini mengandung pengert ian daya upaya, usaha-usaha, at au cara-cara yang digunakan guru unt uk mencapai t uj uan langsung
dalam pelaksanaan kegiat an bercerit a. Akt ivit as bercerit a t idak harus dilakukan di dalam kelas. Kegiat an
bercerit a dapat dilakukan di manapun asal memenuhi krit eria kebersihan, keamanan dan kenyamanan. Jika j umlah anak sedikit , bercerit a dapat
dilakukan di berbagai t empat , sepert i di halaman, di bawah pohon, di ruang t amu, di kebun binat ang, di dalam mobil, bahkan di arena bermain
anak-anak. Prinsipnya t empat t ersebut dapat menampung semua anak, nyaman, t eduh, bersih dan aman.
Apabila j umlah anak relat if banyak sebaiknya dipilih t empat yang lebih luas. Ruang kelas merupakan t empat yang paling memenuhi syarat .
Meskipun demikian, dalam acara t ert ent u, cerit a dapat disaj ikan di halaman sekolah, di t anah lapang, at au di t empat -t empat rekreasi.
Sedapat mungkin, t empat -t empat yang dipilih dapat mendukung keberhasilan cerit a. Tempat -t empat yang t erkait dengan t ema cerit a akan
semakin menguat kan memori j angka panj ang anak. Cerit a yang disampaikan di t empat yang berkait an dengan cerit a sepert i Tangkuban
Perahu, Monumen Jogya Kembali, Taman Mini, dan Danau Toba akan lebih t erekam dalam memori anak, daripada j ika cerit a t ersebut disampaikan di
ruang kelas. Tempat yang dipilih harus dit at a sedemikian rupa sehingga semua anak
dapat melihat kepada guru mereka. Jika j umlah anak t idak t erlalu banyak, penat aan dapat dilakukan dengan melingkar, mengelilingi guru.
Sat u hal perlu diperhat ikan, biarkan anak pada posisi yang mereka sukai dan mereka nikmat i karena hal it u akan membant u mereka mencerna
cerit a secara opt imal. Sikap sant ai sangat membant u anak “ belaj ar” t ent ang makna cerit a.
Apabila ruangan yang disediakan relat ive besar dan j umlah anak relat if banyak, t empat dit at a semi melingkar, set engah oval, separuh empat
persegi panj ang. Penat aan ini memungkinkan anak lebih dekat dengan
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013
29
pencerit a sehingga komunikasi dapat berj alan lancar. Sedapat mungkin, kapasit as ruang disesuaikan dengan j angkauan suara. Oleh karena it u,
kehadiran pengeras suara akan sangat membant u kelancaran proses pencerit aan.
Unt uk audiensi kelas sekit ar 20 anak, penat aan dibuat dalam bent uk U. Penat aan model U memungkinkan set iap anak dapat melihat ke waj ah
guru t anpa halangan apapun. Sebagian anak duduk di kursi dan sebagian duduk di sisi mej a. Penat aan berlais-lapis ini membuat anak leluasa
menyimak cerit a, meskipun mereka duduk di bagian belakang. Cerit a dapat dilakukan kapan saj a sesuai program yang dibuat sekolah.
Meskipun demikian, saat yang t erbaik unt uk bercerit a adalah ket ika anak menghendaki guru bercerit a. Pada saat it ulah anak-anak memiliki
kesiapan unt uk menyimak cerit a. Mungkin saj a anak-anak memint a cerit a pada saat ist irahat , pada saat bermain, dan pada saat berkunj ung ke
suat u t empat . Oleh karena it u, penguasaan berbagai cerit a oleh guru perlu sehingga guru memiliki kesiapan unt uk bercerit a secara mendadak,
menj adi pent ing. Cerit a pada hakikat nya bukan kegiat an f ormal. Art inya, cerit a dapat
dilakukan dalam berbagai acara dalam sit uasi sant ai. Bahkan cerit a dapat dilakukan sambil “ ngobrol” . Dalam art i, cerit a guru berf ungsi sebagai
st imulasi bagi anak unt uk belaj ar menj alin komunikasi yang int ensif dengan guru. Bercerit a seharusnya menj adi bagian t et ap kehidupan anak
baik di rumah maupun di sekolah. Guru dan orang t ua t idak perlu membat asi wakt u bercerit a, karena pada hakikat nya anak-anak suka
mendengarkan cerit a.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013
30