organiknya. Sebelumnya ransum awal dianalisis kadar bahan kering dan bahan organiknya. Cairan rumen tanpa sampel dipergunakan sebagai blanko.
Koefisien cerna nutrien dihitung dengan persamaan : BK awal – BK residu – BK blanko
KCBK = X 100 BK awal
BO awal – BO residu – BO blanko KCBO = X 100
BO awal Tabel 10 Komposisi larutan Penyangga
No Larutan Jumlah
1 Larutan Mineral
Makro a. CaCl
2
.2H
2
O 13.2 gram
b. MnCl
2
.4H
2
O 10.0 gram
c. CoCl
2
.6H
2
O 1.0 gram
d. FeCl
2
.6H
2
O 8.0 gram
e. Aquades Sampai volume mencapai 100 ml
2 Larutan penyangga
rumen a. NH
4
HCO
3
4.0 gram
b. NaHCO
3
35.0 gram
c. Aquades Sampai volume mencapai 1000 ml
3 Larutan Mineral
Makro a.
Na
2
HPO
4
5.7 gram
b. KH
2
PO
4
6.2 gram
c. MgSO
4
.7H
2
O 0.6 gram
d. Aquades Sampai volume mencapai 1000 ml
4 Larutan Pereduksi
a. NaOH
4.0 ml
b. Na
2
S.9H
2
O 0.625 gram
c. Aquades
95 ml
5 Larutan Rezasurin 0.1 wv
6 Trypticase
Sumber : Tilley Terry 1963 dalam Close Menke 1986
4. Pengukuran Asam Lemak Terbang VFA
Penentuan total asam lemak terbang T-VFA dilakukan dengan cara penyulingan. Sampel ditimbang 0.2 gram dan dimasukkan kedalam tabung
fermentor kemudian ditambahkan campuran larutan McDougall dengan cairan rumen dengan perbandingan 4:1. Diinkubasi dalam shaker water bath pada suhu
39
o
C selama 4 jam. Setelah waktu inkubasi selesai tabung fermentor dibuka kemudian diukur pH. selanjutnya disentrifugasi pada 3000 rpm selama 10 menit.
Supernatan diambil untuk analisa VFA dan amonia. Konsentrasi VFA diukur
menggunakan tehnik destilasi uap Steam destilition AOAC. 1991. Sebanyak 5 ml supernatan dimasukkan ke dalam tabung khusus kemudian ditambahkan 1 ml
H
2
SO
4
15 lalu ditutup. Dinding tabung dibilas dengan aquadest dan secepatnya ditutup dengan sumbat karet yang telah dihubungkan dengan pipa destilasi
berdiameter ± 0.5 cm. Tabung dihubungkan dengan labu pendingin Laibig. Tabung destilasi dimasukkan ke dalam labu didih yang berisi air mendidih tanpa
menyentuh permukaan air tersebut. Hasil destilasi ditampung dalam Erlenmeyer yang berisi 5 ml NaOH 0.5 N. Proses destilasi berakhir sampai hasil destilasi
yang ditampung mencapai volume lebih kurang 300 ml. Kemudian ditambahkan 1-2 tetes indikator fenolftalein dan dititrasi dengan HCl 0.5 N sampai terjadi
perubahan warna dari merah jambu menjadi tidak berwarna. Kadar VFA total dihitung dengan rumus sebagai berikut :
VFA = { a – b x N-HCl x 10005} mM Dimana :
a = ml HCl yang dibutuhkan untuk titrasi blanko 5 ml NaOH b = ml HCl yang dibutuhkan untuk titrasi hasil destilasi
Analisis konsentrasi asam lemak terbang VFA individual dilakukan dengan menggunakan teknik kromatografi gas. Untuk penelitian in vivo cairan
rumen yang diambil dengan selang dan pompa vakum segera disaring, lalu diambil sebanyak 5 ml dan dicampur dengan 1 ml pengendap protein
metaphosphoric acid selanjutnya disentrifugasi dengan kecepatan 10 000 rpm selama 15 menit dalam suhu 4
o
C. Pengendap protein terdiri dari 12.5 g metaphosphoric acid dan 50 ml air steril. Sebanyak 1 µl supernatan diinjeksikan
ke dalam gas kromatografi. Sebelum injeksi sampel, terlebih dahulu diinjeksikan larutan standard VFA. Konsentrasi VFA individual dalam cairan rumen masing-
masing dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Area sampel
C mM = x Fp x Konsentrasi Standar Area standar
5. Pengukuran Konsentrasi Amonia