Pengukuran Konsentrasi Amonia Mengoptimalkan pemanfaatan ampas sagu sebagai pakan ruminansia melalui biofermentasi dengan jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dan amoniasi

menggunakan tehnik destilasi uap Steam destilition AOAC. 1991. Sebanyak 5 ml supernatan dimasukkan ke dalam tabung khusus kemudian ditambahkan 1 ml H 2 SO 4 15 lalu ditutup. Dinding tabung dibilas dengan aquadest dan secepatnya ditutup dengan sumbat karet yang telah dihubungkan dengan pipa destilasi berdiameter ± 0.5 cm. Tabung dihubungkan dengan labu pendingin Laibig. Tabung destilasi dimasukkan ke dalam labu didih yang berisi air mendidih tanpa menyentuh permukaan air tersebut. Hasil destilasi ditampung dalam Erlenmeyer yang berisi 5 ml NaOH 0.5 N. Proses destilasi berakhir sampai hasil destilasi yang ditampung mencapai volume lebih kurang 300 ml. Kemudian ditambahkan 1-2 tetes indikator fenolftalein dan dititrasi dengan HCl 0.5 N sampai terjadi perubahan warna dari merah jambu menjadi tidak berwarna. Kadar VFA total dihitung dengan rumus sebagai berikut : VFA = { a – b x N-HCl x 10005} mM Dimana : a = ml HCl yang dibutuhkan untuk titrasi blanko 5 ml NaOH b = ml HCl yang dibutuhkan untuk titrasi hasil destilasi Analisis konsentrasi asam lemak terbang VFA individual dilakukan dengan menggunakan teknik kromatografi gas. Untuk penelitian in vivo cairan rumen yang diambil dengan selang dan pompa vakum segera disaring, lalu diambil sebanyak 5 ml dan dicampur dengan 1 ml pengendap protein metaphosphoric acid selanjutnya disentrifugasi dengan kecepatan 10 000 rpm selama 15 menit dalam suhu 4 o C. Pengendap protein terdiri dari 12.5 g metaphosphoric acid dan 50 ml air steril. Sebanyak 1 µl supernatan diinjeksikan ke dalam gas kromatografi. Sebelum injeksi sampel, terlebih dahulu diinjeksikan larutan standard VFA. Konsentrasi VFA individual dalam cairan rumen masing- masing dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Area sampel C mM = x Fp x Konsentrasi Standar Area standar

5. Pengukuran Konsentrasi Amonia

Pengukuran konsentrasi amonia cairan rumen dilakukan dengan metode phenol hypoclorite assay Broderick Kang 1980, dengan tahapan pekerjaan diuraikan sebagai berikut: Pembuatan Reagen Phenol. Reagen phenol dibuat dengan cara 5 gram sodium nitroferricianida dilarutkan dalam 0.5 liter aquades. Kemudian ditambahkan 11 ml 90 wv larutan phenol lalu diaduk perlahan dan ditambahkan aquadest sampai volume larutan mencapai 1 liter dan diletakkan dalam botol gelas gelap. Pembuatan Reagen Hypochlorite. Reagen hypochlorite dibuat dengan cara 0.15 gram sodium hidroksida dalam 2 liter aquadest kemudian ditambahkan 113.6 gram disodium fosfat heptahidrat Na 2 HPO 4 .7H 2 O ke dalam larutan sambil diaduk dan dipanaskan. Setelah didinginkan, kemudian ditambahkan 150 ml pemutih komersial Baycline 5.25 sodium hypochlorite dan diaduk rata. Lalu ditambahkan aquades sampai volume larutan mencapai 3 liter dan larutan diletakkan dalam botol polyethylene yang terlindung dari cahaya. Pembuatan Standar Larutan Amonium. Pembuatan stok larutan Amonium 100 mM dengan cara melarutkan 0.6607 gram amonium sulfat ke dalam 100 ml HCL 1 N. Sebelum digunakan. amonium sulfat dikeringkan terlebih dahulu di dalam oven 100 o C selama semalam. Kemudian untuk mendapatkan standar digunakan 1,2,4,6 dan 8 mM yang dibuat dengan pengenceran larutan stok amonium yang telah dibuat sebelumnya. Pengukuran Konsentrasi Amonia. Pengukuran konsentrasi amonia dengan menggunakan metode phenol hypochlorite assay dengan cara sebanyak 0.05 ml 50 µl supernatan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan 2.5 ml reagen fenol aduk kemudian tambahkan 2 ml reagen hypochlorite aduk sampai rata kemudian panaskan pada suhu 95 o C selama 5 menit, sesudah dingin baca absorbans pada panjang gelombang 630 nm. Perlakuan yang sama juga diberikan pada larutan standar. Sebagai standar yang digunakan adalah amonium sulfat. Konsentrasi amonia dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut : Absorbans sampel Konsentrasi Amonia NH 3 = Konsentrasi standar x Absorbans standar 6 Analisis Kadar Kolesterol Feses Libermen Sebanyak 0.1 gram sampel dimasukkan ke dalam tabung sentrifuge ditambah dengan 8 ml campuran alkohol dan heksana 3:1 diaduk sampai homogen. Pengaduk dibilas dengan 2 ml larutan campuran alkohol dengan heksana. Kemudian disentrifuge selama 10 menit 3000 rpm. Supernatan dituang ke dalam beker glass 100 ml dan diuapkan dipenangas air. Residu diuapkan dengan kloroform sedikit demi sedikit sambil dituangkan ke dalam tabung berskala sampai volume 5 ml, ditambahkan 2 ml asam asetat anhidrid ditambahkan juga 0.2 ml asam sulfat pekat atau 2 tetes. Selanjutnya dicampur dengan vortex dan dibiarkan ditempat gelap selama 25 menit. Lalu dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 420 nm dengan standar yang digunakan 0.4 gml. Perhitungan : Absorbansi contoh Konsentrasi standar Kadar kolesterol = X Absorbansi standar Bobot contoh g 7 Analisa NDF Goering Van Soest 1970 Sampel kering udara yang telah digiling halus ditimbang sebanyak 0.5 g A, dimasukkan ke dalam beker gelas 600 ml kemudian ditambahkan larutan Neutral Detergent Solution NDS. Larutan tersebut dipanaskan pada hot plate selama 60 menit, diatasnya ditutup dengan kaca arloji supaya uap yang dihasilkan tidak hilang tetapi kembali lagi kedalam beker gelas. Menimbang cawan masir ukuran G3 yang sebelumnya sudah dioven 105 o C selama enam jam sebagai Bg, selanjutnya dilakukan penyaringan dengan pompa vakum. Penyaringan dilakukan mulai dari bahan cairan, kemudian bagian padatannya dimasukkan kedalam saringan cawan masir sedikit demi sedikit sambil dibilas dengan akuades panas sampai semua sampel habis masuk ke dalam cawan masir. Sampel dicuci dengan akuades panas kemudian dibilas dengan aseton. Hasil penyaringan dikeringkan dalam oven 105 o C minimal selama enam jam, setelah itu dimasukkan ke dalam eksikator selama satu jam, kemudian ditimbang C g. C - B NDF = x 100 A

8. Analisa ADF Goering Van Soest 1970

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Berbagai Media Serbuk Kayu Dan Pemberian Pupuk NPK

5 81 121

Perencanaan usahatani karet dan kelapa sawit berkelanjutan di DAS batang pelepat kabupaten Bungo provinsi Jambi

0 9 337

PEMANFAATAN JAMUR TIRAM ( Pleurotus ostreatus ) DAN Pemanfaatan Jamur Tiram ( pleurotus ostreatus ) dan Ekstrak Daun Kelor sebagai Inovasi Bahan Tambahan Pembuatan Permen Jelly dengan Pewarna Alami Kulit Buah Naga.

0 3 9

PEMANFAATAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PEMANFAATAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH ( Pleurotus ostreatus.Jacq ).

0 1 13

PENDAHULUAN PEMANFAATAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH ( Pleurotus ostreatus.Jacq ).

0 1 5

PEMANFAATAN AMPAS TAHU SEBAGAI CAMPURAN MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN WAKTU TUMBUH JAMUR TIRAM PUTIH Pemanfaatan Ampas Tahu Sebagai Campuran Media Tanam Terhadap Kecepatan Waktu Tumbuh Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus).

0 0 16

PENDAHULUAN Pemanfaatan Ampas Tahu Sebagai Campuran Media Tanam Terhadap Kecepatan Waktu Tumbuh Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus).

1 12 5

Efek Dosis dan Lama Biokonversi Ampas Tebu sebagai Pakan oleh Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) terhadap Kadar Protein dan Komponen Serat.

0 0 15

Peningkatan Kualitas Pakan Serat Ampas Tebu Melalui Fermentasi Dengan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus).

0 1 9

Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus spp.)

0 1 5