Menyatakan Kemarahan Pembeli terhadap Penjual

73 73

4.3.1.2 Menyatakan Kemarahan Pembeli terhadap Penjual

Kemarahan tidak hanya menjadi monopoli penjual saja, pembeli pun dapat marah. Akibat rasa kemarahan ini pembeli melakukan alih kode. Perubahan alih kode terjadi akibat perubahan emosi, sehingga timbul perubahan tuturan. Penggalan percakapan 39 berisi tuturan yang berupa alih kode dalam tingkat tutur ngoko yang disebabkan oleh kejengkelan pembeli kepada penjual. Kejengkelan itu disebabkan karena harga yang ditawarkan relatif tinggi sehingga pembeli beralih kode dengan menggunakan tuturan ngoko kepada penjual pada saat menawar pakaian. 39 PENJUAL : “Nggih dereng saged” “Ya belum bisa” PEMBELI : “Lha terus pinten” “Lha terus berapa” PENJUAL : “Nek ngaten niki kulo mboten saged iso kurang” “Kalau begini ini saya belum bisa kurang” PEMBELI : “Moso ora iso kae mau ya mung separone” “Masa tidak bisa tadi disana ya cuma separuhnya” PENJUAL : “Nggih tetep mboten pareng.” “Ya tetap belum dapat.” Penggalan percakapan 39 menunjukkan bahwa pembeli melakukan tuturan ngoko, karena kejengkelan pembeli terhadap penjual yang menawarkan dagangannya terlalu tinggi sehingga pembeli menawar dengan tuturan ngoko. Seperti pada penggalan Moso ora iso, kae mau ya mung separone Masa tidak dapat, tadi hanya separonya . Penggalan percakapan 40 berisi tuturan yang berupa alih kode dalam tingkat tutur ngoko yang berfungsi menyatakan kemarahan pembeli terhadap penjual saat terjadi tawar-menawar pakaian. 40 PEMBELI : “Hem kotak-kotak, mbak?” PENJUAL : “Wonten” “Ada” 74 74 PEMBELI : “Regane piro?” “Harganya berapa ?” PENJUAL : “Rong puluh ewu” “Dua puluh ribu” PEMBELI : “Ora iso kurang sithik, Mbak?” “Tidak bisa kurang sedikit, Mbak ?” PENJUAL : “Kurange piro?” “Kurangnya berapa?” PEMBELI : “Kuwi nek enthuk.” “Itu kalau boleh.” Penggalan percakapan 40 menggambarkan penjual merasa marah yang disebabkan sebagai orang yang tidak tahu perkembangan harga. Pembeli juga merasa marah karena pembeli mempunyai hak untuk membeli dan menawar harga.

4.3.1.2 Penjual Bercanda dengan Pembeli