77
77 Penggalan percakapan tersebut terjadi penyesuaian kode berganda. Artinya
penjual penggunakan kode yang dilakukan oleh pembeli yang terlihat pada tuturan
“Pados napa, mbak” hal ini terjadi karena calon pembeli pertama belum
menawar datang calon pembeli yang lain dengan menanyakan barang yang dicarinya.
4.3.2 Fungsi Alih Kode dalam tingkat Tutur Madya
Ada tiga fungsi alih kode tingkat tutur madya, yaitu 1penjual bercanda dengan pembeli, 2 pembeli merasa jengkel terhadap penjual, 3 penjual merasa
jengkel terhadap pembeli.
4.3.2.1 Penjual Bercanda dengan Pembeli
Biasanya keinginan untuk bergurau dengan pembeli dimungkinkan bila antara penjual dan pembeli sudah tidak ada jarak hubungannya. Seringkali
ditemukan bahwa penjual cepat akrab dengan pembeli dengan harapan pembeli akan tertarik dengan dagangannya yang ditawarkannya.
Penggalan percakapan 45 berisi tuturan yang berupa alih kode dalam tingkat tutur madya yang berfungsi menyatakan penjual bercanda dengan pembeli
dalam tawar-menawar.pakaian. 45
PENJUAL : “Mboten saged, kula paske sampun lima las,
manggo” “Tidak boleh, saya paskan sudah lima belas, silakan”
PEMBELI : “Pitu setengah enthuk, yu?” “Tujuh setengah boleh, yu?”
PENJUAL : “Dereng, menawi ingkang pitu setengah kados ngaten, dik?”
“Belum, kalau yang tujuh setengah adanya ini, dik?” PEMBELI : “Pokoke pitu setengah, cacahe sepasang”
“Pokoknya tujuh setengah, jumlahnya sepasang”
78
78
PENJUAL : “Yo, ora oleh yen semono, yen siji sing siji melu sapo?”
“Ya, tidak boleh kalau satu yang lain ikut siapa?”, Penggalan percakapan di atas penjual mempunyai maksud bercanda dengan
pembeli. Hal ini terlihat pada tuturan Yo ora oleh yen semono, yen siji sing siji melu sapo
? yang artinya Ya tidak boleh kalau satu boleh yang lain ikut sapa
. Penggalan tersebut dilakukan oleh penjual terhadap pembeli dengan maksud untuk bercanda yang seakan akan penjual dan pembeli sudah akrab
sehingga memudahkan untuk berkomunikasi. Penggalan percakapan 46 berisi tuturan yang berupa alih kode dalam
tingkat tutur madya yang befungsi menyatakan penjual bercanda dengan pembeli pada saat tawar-menawar pakaian.
46 PENJUAL :
“Nggih kirang sekedhik”
“Ya kurang sedikit” PEMBELI : “Kurang sekedhik piro, mbak?”
“Kurang sedikit berapa, mbak?” PENJUAL :
“Gangsal atus rupiah oleh rong pasang” “Lima ratus rupiah dapat dua pasang”
Penggalan percakapan tersebut dilakukan dengan tuturan madya kepada pembeli
yang terlihat pada tuturan Nggih kirang sekedhik yang artinya Kurang sedikit
dan tuturan Gangsal atus rupiah oleh sepasang Maksud penjual
tersebut kalau pembeli hanya satu saja nanti yang lain tidak dapat terjual dan akan ikur siapa. Hal ini dilakukan oleh penjual kepada pembeli dengan maksud
bercanda dengan pembeli agar tertarik dengan barang yang ditawarkankan dengan harga yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
79
79
4.3.2.2 Pembeli Merasa Jengkel terhadap Penjual