SAUS TOMAT TINJAUAN PUSTAKA

E. SAUS TOMAT

Definisi saus tomat menurut SNI 01-3546-1994 adalah saus yang diperoleh dari buah segar, bubur tomat, pasta tomat atau padatan tomat yang dimasak dengan baik dan bersih, yang dicampur dengan gula, asam cuka, garam dan dengan atau tanpa bahan makanan lain, dan bahan tambahan makanan yang diijinkan. Syarat mutu saus tomat berdasarkan SNI 01-3546- 1994 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Syarat mutu saus tomat berdasarkan SNI 01-3546-1994. No. Uraian Satuan Syarat mutu 1. Keadaan 1.1 Bau - Khas 1.2 Rasa - Khas 1.3 Warna - Khas 2. Jumlah padatan bb 24-40 3. Pengawet benzoat mgkg Maks 1000 4. pH 3-4 5. Zat warna makanan tambahan Sesuai dengan SNI 01-0222-1995 6. Identifikasi tomat Positif 7. Cemaran logam 7.1 Cu mgkg Maks 50.0 7.2 Pb mgkg Maks 1.0 7.3 Hg mgkg Maks 0.03 7.4 Zn mgkg Maks 40.0 7.5 Sn mgkg Maks 40.0 250.0 8. Cemaran Arsen As mgkg Maks 1.0 9. Cemaran mikroba 9.1 Angka lempeng total koloni gram 10 2 9.2 Kapang Lapang Pandang koloni gram Maks 50 Catatan : SNI 01-0222-1995, Bahan Tambahan Makanan dan revisinya Jika dikemas dalam gelas, maks 400 mgkg dan jika dikemas dalam kaleng maks 250.0 mgkg Menurut Satuhu 1994, penampilan saus dari bahan baku buah umumnya kental. Pada pembuatan saus tomat dilakukan penguapan sebagian air buahnya hingga diperoleh kekentalan yang diinginkan. Menurut Anonim 1990, total padatan yang disyaratkan untuk mendapatkan kekentalan saus yang baik berkisar antara 20-40. Saus tomat dengan kekentalan yang baik dapat diperoleh dengan menambahkan bahan pengisi. Bahan pengisi yang biasa digunakan antara lain tepung jagung, tapioka, dan tepung ubi jalar. Bahan-bahan yang umumnya ditambahkan dalam pembuatan saus tomat adalah bawang putih, lada, bahan pengawet, dan pengasam. Selain sebagai bumbu masak, bawang putih memiliki khasiat terhadap kesehatan. Allicin adalah komponen utama yang berperan memberikan aroma pada bawang putih dan merupakan salah satu komponen antibiotik. Lada biasa digunakan sebagai bumbu yang memberikan rasa pedas dan flavor yang khas jika dicampur ke dalam makanan. Menurut Susanti 2005, pada pembuatan saus tomat sering juga digunakan pengasam untuk menurunkan pH menjadi 3.8-4.4. Pada pH rendah, pertumbuhan kebanyakan bakteri akan tertekan, dengan demikian proses sterilisasi bahan yang ber-pH rendah dapat dilakukan pada suhu mendidih 100ºC, tidak perlu dengan suhu tinggi 121ºC. Pengasam juga dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menutupi after taste yang tidak disukai konsumen. Pengawet yang digunakan dalam pembuatan saus adalah senyawa benzoat dalam bentuk asam benzoat C 6 H 5 COOH atau garamnya sodium benzoat dan kalsium benzoat. Na-benzoat tergolong pengawet organik. Pengawet organik lebih banyak digunakan dibandingkan pengawet alami karena lebih mudah dibuat, stabil, serta lebih murah.

F. SELAI TOMAT