Hubungan terhadap faktor peningkatan kenyamanan lingkungan kerja

Tabel 12. Koefisiensi korelasi hubungan faktor-faktor penilaian persepsi terhadap faktor peningkatan tunjangan dari Institusi no Faktor persepsi Koefisien korelasi Signifikansi 1 Kreatifitas 0.373 2 Produktifitas kerja -0.01 0.464 3 Inisiatif kerja 0.223 0.020 4 Tanggung jawab 0.003 0.490 5 ketelitian -0.08 0.234 6 Kecepatan kerja 0.008 0.47 7 kerjasama 0.242 0.013 8 Disiplin kerja 0.271 0.006 Tidak terdapat korelasi yang signifikansi pada taraf 5 .

6.4.4. Hubungan terhadap faktor peningkatan kenyamanan lingkungan kerja

Dari total 85 responden yang dimintai pendapatnya tentang apakah responden sudah merasa nyaman dengan lingkungan kerja tempat bekerja, sebagian besar yaitu sebanyak 52,94 berpendapat bahwa setelah penerapan program penilaian kinerja responden merasa cukup nyaman, pendapat netral ini disebabkan responden sebagian besar merasa bahwa tidak ada perubahan dari kenyamanan lingkungan kerja ini antara sebelum dan sesudah program penilaiankinerja, akan tetapi pendapat lain yang bersifat positif sebanyak 38,82 menyatakan bahwa responden merasa nyaman, artinya responden merasa adanya peningkatan kenyamanan lingkungan kerja setelah penerapan program penilaian kinerja ini. Gambar 8. Hasil Jawaban Responden Mengenai faktor peningkatan kenyamanan lingkungan kerja Hal ini selain disebabkan karena kenyamanan lingkungan fisik yang berubah, tetapi juga sebagian besar disebabkan oleh suasana kondusif lingkungan kerja yang sifatnya nonfisik, seperti hubungan komunikasi sesama pegawai, serta atasan dan bawahan. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh para atasan sebagai penilai langsung dari kinerja pegawai untuk melakukan pendekatan dengan pegawai dan menjaga suasana kondusif di lingkungan kerja, guna menciptakan suasana kerja lebih nyaman lagi. Tabel 13. Koefisiensi korelasi hubungan faktor-faktor persepsi terhadap faktor peningkatan kenyamanan lingkungan kerja. no Faktor persepsi Koefisien korelasi Signifikansi 1 Kreatifitas 0.011 0.461 2 Produktifitas kerja 0.330 0.001 3 Inisiatif kerja 0.07 0.261 4 Tanggung jawab 0.096 0.191 5 ketelitian 0.228 0.018 6 Kecepatan kerja 0.018 0.434 7 kerjasama 0.332 0.001 8 Disiplin kerja 0.019 0.430 Tidak terdapat korelasi yang signifikansi pada taraf 5 . Jawaban lain bersifat negatif adalah kurang nyaman sebanyak 7,06, dan 1,18 responden sama sekali jadi merasa tidak nyaman dengan lingkungan kerja setelah penerapan program penilaiankinerja. Pendapat ini disebabkan karena para pegawai tersebut sudah terbiasa dengan kebiasaan kerja santai adanya penilaianlangnsung dari atasan menjadikan kurangnya rasa nyaman pegawai yang memiliki masalah merubah kebiasaan kerja santai tersebut. Dari hubungan antara faktor-faktor penilaian tenaga penunjang terhadap faktor peningkatan kenyamanan lingkungan kerja, lima faktor diantaranya tidak memiliki hubungan, artinya peningkatan kenyamanan lingkungan kerja tidak dipengaruhi oleh kelima faktor penilaian tenaga penunjang tersebut, kelima faktor penilaian tenaga penunjang tersebut adalah kreatifitas, inisiatif kerja, tanggung jawab, kecepatan kerja, dan disiplin kerja. Terd apat hanya tiga faktor persepsi yang mempengaruhi faktor peningkatan kenyamanan lingkungan kerja, faktor tersebut adalah produktifitas kerja, ketelitian kerja, dan kerjasama. Secara umum dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor persepsi sangat kurang memiliki pengaruh terhadap faktor peningkatan kenyamanan lingkungan kerja. Hal itu terlihat dari hanya tiga dari delapan faktor yang memiliki hubungan positif dengan faktor peningkatan kenyamanan lingkungan kerja, itupun dengan nilai keeratan yang kurang.

6.4.5. Hubungan terhadap faktor kepuasan terhadap kebijakan institusi