4 Mengkorelasikan skor total belahan pertama dan belahan kedua dengan teknik korelasi product moment. Secara statistik angka korelasi yang
diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritis r tabel. 5 Mencari angka reliabilitas keseluruhan item dengan rumus di bawah ini :
Dimana : r.tot
= angka reliabilitas seluruh jawaban
r.tt =
angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua
tt r
tt r
tot r
. 1
. 2
. +
=
4.5.3. Koefisien Korelasi Rank Spearman
Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya khusus untuk data
ordinal, dalam hal ini hubungan antara persepsi pegawai terhadap Laporan Penilaian Kinerja dengan Motivasi Kerja Pegawai. Variabel bebas X adalah
Persepsi terhadap Laporan Penilaian Kinerja, dan variabel terikat Y adalah motivasi kerja pegawai. Langkah-langkah yang ditempuh dalam mempergunakan
metode Rank Spearman Siegel, 1997: 1 Nilai pengamatan dari dua variabel yang diukur hubungannya diberi rank.
2 Setiap pasang jenjang rank dihitung perbedaannya. 3 Perbedaan setiap rank yang dihitung, dikuadratkan kemudian dijumlah.
Di bawah ini adalah model rumus korelasi koefisien Rank Spearman:
rumus 1
1 6
1
2 1
2
− −
=
∑
=
n n
d r
n i
i s
Keterangan : rs = koefisien korelasi Rank Spearman di = selisih besarnya rank dari variabel X dan variabel Y
n = jumlah sampel
4 Apabila dalam penelitian terdapat dua subyek atau lebih yang mempunyai nilai sama atau angka yang sama, maka rumus perhitungan koefisien
korelasinya adalah sebagai berikut :
∑ ∑
∑ ∑
∑
− +
= 2
2 2
2 2
2
Y X
d Y
X
rumus 2
r
i s
Ketentuan :
∑ ∑
− −
=
x
T n
n X
12
3 2
∑ ∑
− −
=
y
T n
n Y
12
3 2
∑ ∑
− =
12
3
t t
x y
T
eterangan K
: arman
gan data
bel Y r
= koefisien korelasi Rank Spe
s
n = banyaknya pasan Tx = faktor koreksi X
Ty = faktor koreksi Y T = faktor koreksi yang berangka sama
t = banyaknya observasi yang berangka sama ΣX
2
= jumlah ranking yang sama pada variabel X ΣY
2
= jumlah ranking yang sama pada varia Σd
i 2
= selisih antara rank X dengan rank Y Penggunaan rumus pertama bisa dipakai apabila proporsi angka sama
tidak terlalu banyak. Jika proporsi angka sama terlalu banyak atau sangat besar maka digunakan rumus kedua, rumus kedua tersebut emiliki faktor korelasi
dalam menghitung r
s
. Ranking berangka sama dalam variabel akan mengurangi jumlah kuadrat
∑x
2
atau ∑y
2
dibawah harga N
3
-N:12, sehingga mengakibatkan r
s
yang didapat tidak akurat. Koefisien korelasi juga bisa digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel-variabel yang
diukur, yaitu jika r
s
0 atau positif artinya ada hubungan positif antara persepsi terhadap Laporan Penilaian Kinerja dengan Motivasi Kerja, dan jika r
s
0 atau
negatif artinya sebaliknya yaitu ada hubungan negatif antara persepsi terhadap Laporan
5 persen. Kemudian hasil perbandi
rsebut ditolak atau tidak. ujian terhadap koefisien korelasi menurut Rank
Spe o
Perumusan H
ulasi. itan yang signifikan antara variabel X dan
o
pel n dan tingkat signifikansi α yang
ada penelitian ini digunakan α = 5 persen dan n = 30 orang,
o idapat berada di daerah penolakan Ho, maka
dan terima H
1
, demikian sebaliknya. Berikut kriteria pen
jian o:
Penilaian Kinerja dengan Motivasi Kerja.
4.5.4. Signifikansi Koefisien Korelasi