hubungan inipun sangat tidak erat yaitu hanya memiliki koefisien korelasi masing-masing sebesar 26,5 dan 19,3, secara umum dapat di simpulkan bahwa
faktor-faktor penilaian tenaga penunjang tidak memiliki pengaruh terhadap faktor peningkatan penghargaan dan Balas Jasa Institusi.
6.4.3. Hubungan faktor-faktor persepsi terhadap faktor peningkatan
tunjangan dari Institusi
Ham pir setengah dari total responden yaitu 49,41 merasa cukup puas terhadap gaji
dan tunjangan yang diberikan oleh Institusi, pendapat ini adalah terbanyak dan merupakan pendapat netral, hal ini menjelaskan bahwa antara sebelum maupun
sesudah penerapan program penilaiankinerja tidak ada perubahan dalam tunjangan dari Institusi, hal ini memang benar dalam hal realita sebenarnya
bahwa tunjangan dari Institusi yang berupa pemberian beras, asuransi kesehatan, dan tunjangan berobat memang tetap tidak berubah.
Gambar 7. Persepsi Responden Mengenai faktor peningkatan tunjangan dari Institusi
Nam un ada pula pendapat yang negatif yaitu kurang puas sebanyak 32,94 dan
sama sekali tidak puas sebesar 3,53, responden dengan pendapat ini adalah responden yang berpendapat pendapatan dari prestasi penilaiankinerja harus
berupa sebuah tunjangan dalam bentuk apapun, jadi mereka kurang puas bahwa penerapan penilaiankinerja ini yang tidak disertai dengan konpensasinya.
Pendapat lainnya bersifat positif yaitu merasa puas sebanyak 12 dan sangat puas 1,18, pendapat ini hanya dari sebagian kecil total responden.
Seca ra umum faktor-faktor penilaian tenaga penunjang kurang memiliki pengaruh
terhadap peningkatan tunjangan dari Institusi, hal itu terlihat di hasil perhitungan spearman untuk koefisien korelasi hubungan tersebut, yaitu empat dari delapan
faktor motivasi tidak dipengaruhi oleh faktor ini. Bahkan dari keempat faktor yang tidak memiliki hubungan tersebut memiliki koefisien korelasi yang negatif, yaitu
faktor produktifitas kerja dan faktor ketelitian kerja, tetapi karena jawaban tersebut tidak signifikan maka tidak usah di tafsirkan nilai
rs-nya, sehingga angka
negatif tersebut tidak diperhitungakan. Hal
itu menjelaskan bahwa setelah penerapan program penilaian kinerja, setengah dari total faktor penilaian tenaga penunjang tidak mempengaruhi peningkatan
tunjangan dari Institusi, faktor lainnya memiliki hubungan yang positif namun kurang erat yaitu dengan koefisien korelasi antara 0,223 sampai dengan 0,373,
yang menunjukan hubungan yang kurang erat dari faktor-faktor tersebut. Seca
ra umum dapat disimpulkan bahwa faktor kurang memiliki hubungan dengan peningkatan tunjangan dari Institusi, dengan kata lain kurang memberikan
pengaruh terhadap motivasi kerja. berikut koefisien korelasi dari hubungan kedua faktor tersebut.
Tabel 12. Koefisiensi korelasi hubungan faktor-faktor penilaian persepsi
terhadap faktor peningkatan tunjangan dari Institusi
no Faktor persepsi
Koefisien korelasi
Signifikansi
1 Kreatifitas 0.373
2 Produktifitas kerja
-0.01 0.464
3 Inisiatif kerja
0.223 0.020
4 Tanggung jawab
0.003 0.490
5 ketelitian -0.08
0.234 6 Kecepatan
kerja 0.008
0.47 7 kerjasama
0.242 0.013
8 Disiplin kerja
0.271 0.006
Tidak terdapat korelasi yang signifikansi pada taraf 5
.
6.4.4. Hubungan terhadap faktor peningkatan kenyamanan lingkungan kerja