6.4.6. Hubungan faktor-faktor persepsi terhadap peningkatan tantangan
dalam pekerjaan
Dari hasil wawancara dengan responden mengenai petanyaan, apakah bekerja di Institusi ini memberikan responden tantangan? Sebagian besar
responden berpendapat tidak ada peningkatan tantangan kerja. Jawaban cukup setuju tersebut merupakan pendapat netral berasal dari 54,12 responden.
Tanggapan ini menjelaskan bahwa responden tersebut merasa sebelum dan sesudah penerapan program penilaiankinerja tantangan kerja yang dihadapi
sama saja. Pendapat responden seluruhnya diperlihatkan dalam grafik berikut.
Gambar 10. Persepsi Responden mengenai peningkatan tantangan dalam pekerjaan.
Seda ngkan tanggapan yang bersifat positif sebanyak 31,76 responden menyatakan
setuju terhadap pernyataan bahwa setelah penerapan program penilaiankinerja terjadi peningkatan tantangan dalam pekerjaan, bahkan sebanyak 7,06
responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan ini. Tangggapan tersebut berasal dari responden yang berpendapat bahwa penilaian kinerja
merupakan suatu bentuk masalah bagi mereka untuk meningkatkan kinerjanya, kalangan responden ini sangat peduli dengan prestrasi dari hasil
penilaianterhadap kinerja mereka dengan masing-masing alasan. Sehingga responden dari kalangan ini berpendapat perlunya meningkatkan kemampuan
untuk meningkatkan kinerja dalam rangka meningkatkan nilai hasil dari penilaian kinerja mereka.
Tang gapan lainnya bersifat negatif yaitu sebanyak 5,88 responden menyatakan
kurang setuju dengan pernyataan bahwa telah terjadi peningkatan tantangan kerja setelah penerapan program penilaiankinerja, juga terdapat satu orang
responden lainnya menyatakan tidak setuju terhadap pernyatan ini. Koefi
sien korelasi dari hubungan antara peningkatan tantangan dalam pekerjaan pasca penerapan program penilaiankinerja dengan faktor-faktor motivasi kerja
diperlihatkan dalam tabel berikut. Tabel
15. Koefisiensi korelasi hubungan faktor-faktor persepsi terhadap peningkatan tantangan kerja.
no Faktor persepsi
Koefisien korelasi
Signifikansi
1 Kreatifitas 0.35
0.001 2 Produktifitas
kerja 0.385
0.000 3 Inisiatif
kerja 0.345
0.001 4 Tanggung
jawab 0.304
0.003 5 ketelitian
0.332 0.001
6 Kecepatan kerja
0.254 0.010
7 kerjasama 0.277
0.005 8 Disiplin
kerja 0.371
0.000
Dari hasil perhitungan rank spearman hubungan antara faktor-faktor persepsi dengan
peningkatan tantangan dalam pekerjaan, terbukti keduanya memiliki hubungan positif. Nilai koefisien korelasi dari hubungan ini yang rata-rata bernilai 0.327
menjadikan keeratan dari hubungannya kurang. Kem
ampuan atasan dalam menciptakan tantangan sangat membantu dalam peningkatan motivasi kerja pegawai di lingkungan kerjanya, kemampuan
manajemen dari atasan dituntut dalam hal ini. Semakin mampu atasan dalam menciptakan tantangan kerja, semakin besar pengaruh tantangan kerja terhadap
motivasi kerja, maka semakin tinggi pula motivasi kerja pegawai. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa persepsi pegawai terhadap program
penilaian tenaga penunjang memberikan sedikit pengaruh terhadap peningkatan tantangan dalam pekerjaan pegawai rektorat IPB.
6.4.7. Hubungan terhadap faktor-faktor persepsi terhadap peningkatan