Kebutuhan untuk mengaktulisasi diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide memberi penilaian dan kritik terhadap sesuatu.
2.2.2.2. Prinsip-Prinsip Motivasi Kerja
Prinsip-prinsip dalam motivasi kerja pegawai digolongkan menjadi lima golongan partisipasi Mangkunegara, 2002 :100, yaitu :
1. Prinsip Partisipan
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai memberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai pemimpin.
2. Prinsip Komunikasi
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai
lebih mudah dimotivasi kerjanya. 3.
Prinsip Mengakui Andil Bawahan Prinsip mengakui bahwa bawahan atau pegawai mempunyai andil
dalam usaha pencapaian kerja. 4.
Prinsip Pendelegasian Wewenang Pemimpin yang memberikan wewenang kepada pegawai bawahan
untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menjadi termotivasi untuik mencapai tujuan yang diharapkan pemimpin.
5. Prinsip Memberikan Perhatian
Pemimpin memberi perhatian terhadap apa yang diajukan pegawai bawahan, akan memotivasi pegawai bekerja sesuai dengan apa yang
diharapkan pemimpin.
2.2.2.3. Aspek, Pola dan Tujuan Motivasi
Hasibuan 1999:96 mengemukakan bahwa aspek motivasi dikenal sebagai “aspek aktif atau dinamis dan aspek pasif atau statis.
Dimana aspek aktif atau dinamis menyatakan bahwa motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan dan mengarahkan
sumber daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan aspek pasif atau statis menyatakan bahwa
motivasi tampak sebagai kebutuhan dan juga sekaligus sebagai perangsang untuk dapat mengarahkan dan menggerakkan potensi sumber
daya manusia itu kearah tujuan yang diinginkan. Dr. David Mc. Clelland dalam Hasibuan 1999:97
mengemukakan pola motivasi sebagai berikut : 1.
Achievement Motivation, adalah suatu keinginan untuk mengatasi atau mengalahkan suatu tantangan, untuk kemajuan dan
pertumbuhan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Affiliation Motivation, adalah dorongan untuk melakukan hubungan-
hubungan dengan orang lain. 3.
Competence Motivation, adalah dorongan untuk berprestasi baik dengan melakukan pekerjaan yang bermutu tinggi.
4. Power Motivation, adalah dorongan untuk dapat mengendalikan suatu
keadaan dan adanya kecenderungan mengambil resiko Sedangkan tujuan pemberian motivasi diantaranya adalah :
1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan
5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi
karyawan. 6.
Mengefektifkan pengadaan karyawan 7.
Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik 8.
Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi karyawan 9.
Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan 10.
Mempertingi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya 11.
Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
2.2.3. Komitmen Organisasi