2.2.4. Budaya Organisasi
2.2.4.1. Pengertian Budaya Organisasi
Beberapa definisi tentang budaya organisasi diberikan oleh beberapa ahli diantaranya adalah Williams 2001:76 menyatakan bahwa
budaya organisasi adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap yang berlaku diantara para anggota organisasi. Budaya organisasi seringkali diciptakan
oleh pendiri perusahaan, kemudian dipertahankan dengan cara memberitahukan riwayat organisasi dan merayakan kepahlawanan
organisasi. Sedangkan menurut Robbins 1994:479 budaya organisasi
sendiri tidak pernah kekurangan definisi. Budaya organisasi dijelaskan, misalnya sebagai nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi,
falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan, cara pekerjaan dilakukan ditempat itu dan asumsi dan
kepercayaan dasar yang terdapat diantara anggota organisasi. Dan budaya organisasi menurut Ndraha 1997:102 adalah potret atau rekaman hasil
proses budaya yang berlangsung di dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi merupakan nilai-nilai yang ada, yang diciptakan dalam suatu kelompok yang akan
membantu untuk menjelaskan aspek-aspek kehidupan yang tersembunyi dan rumit, yang merupakan nilai yang diterima bersama. Makin banyak
anggota yang menerima nilai-nilai tersebut maka makin besar pula
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
komitmen mereka terhadap nilai-nilai tersebut yang berarti makin kuatnya budaya yang tercipta. Hal ini menunjukkan bahwa anggota-
anggota organisasi tersebut memiliki budaya yang kuat sehingga dapat bekerja untuk organisasi.
2.2.4.2. Fungsi Budaya Organisasi
Menurut Ndraha 1997:45 fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau budaya organisasi,
karena budaya merupakan gejala sosial. Beberapa fungsi budaya diantaranya:
1. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat. Identitas ini terbentuk
oleh berbagai faktor seperti sejarah, kondisi dan sisi geografis, sistem- sistem sosial, politik dan ekonomi, dan perubahan nilai-nilai didalam
masyarakat. 2.
Sebagai pengikat suatu masyarakat. Kebersamaan sharing adalah faktor pengikat yang kuat seluruh anggota masyarakat.
3. Sebagai sumber. Budaya merupakan sumber inspirasi, kebanggaan,
dan sumber daya. Budaya dapat menjadi komoditi ekonomi, misalnya wisata budaya.
4. Sebagai kekuatan penggerak. Karena jika budaya terbentuk melalui
proses belajar-mengajar learning process maka budaya itu dinamis, resilient, tidak statis dan tidak kaku.
5. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6. Sebagai pola perilaku. Budaya beisi norma tingkah laku dan
menggariskan batas-batas toleransi sosial. 7.
Sebagai warisan. Budaya disosialisasikan dan diajarkan kepada generasi berikutnya.
8. Sebagai substitusi pengganti formalisasi.
9. Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perusahaan.
10. Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara
sehingga terbentuk nation-state.
2.2.4.3. Karakteristik Utama Budaya Organisasi