d. Fungsi – Fungsi Manajemen Kurikulum
Seperti yang telah diungkapkan dimuka manajemen kurikulum merupakan bagian dari manajemen, maka dalam prosesnya manajemen
kurikulum meliputi fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi implementasi pelaksanaan, serta fungsi evaluasi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum dalam rangka manajemen kurikulum, Tyre Jon Wiles, 2014: 8
menyebutkan ada paling tidak tujuh langkah utama dalam pengembangan kurikulum yaitu:
1 Diagnosis of needs, 2 Formulation of objectives,
3 Selection of content, 4 Organization of content,
5 Selection of learning experiences, 6 Organization of learning experiences,
7 Determination of what to evaluate and means doing, Rusman 2011: 17 mengungkapkan fungsi manajemen kurikulum
meliputi: a Perencanaan kurikulum, b Organisasi kurikulum, c Implementasi kurikulum, dan d Evaluasi kurikulum. Keempat fungsi ini
merupakan urutan dalam proses manajemen kurikulum dalam penyelenggaraan pendidikan.
1 Perencanaan Kurikulum a Pengertian Perencanaan Kurikulum
Perencanaan merupakan tahap awal dalam proses manajemen dan merupakan bagian yang sangat penting. Perencanaan menjadi dasar,
2 pedoman, arah untuk tahap – tahap selanjutnya, sehingga dalam proses ini
perlu pemikiran yang cermat, teliti, dan komprehensif. Kesuksesan dalam perencanaan akan mempengaruhi tahapan selanjutnya.
Rusman 2011: 21 mendefinisikan perencanaan kurikulum sebagai perencanaan kesempatan – kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk
membina siswa ke arah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai sampai mana perubahan – perubahan telah terjadi pada diri siswa.
Sedangkan Oemar Hamalik 2007: 52 perencanaan kurikulum merupakan suatu proses sosial yang kompleks yang menuntut berbagai jenis
dan tingkat pembuatan keputusan. Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan kurikulum merupakan perencanaan separangkat pendidikan
yang akan digunakan sebagai alat pembinaan peserta didik dengan memperhatikan berbagai aspek.
Rusman 2011: 21 mengungkapkan bahwa perencanaan kurikulum mencakup pengumpulan, pembentukan, sintesis, menyeleksi informasi yang
relevan dari berbagai sumber. Perencanaan kurikulum perlu memperhatikan segala hal sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan.
Sehingga sangat disarankan jika dalam perencanaan, menggali dan menelaah berbagai informasi baik yang kasat mata maupun tidak sebagai
bahan pertimbangan dalam penyusunan kurikulum. Disinilah keahlian membaca diperluan tidak hany membaca literature, tetapi juga membaca
keadaan dan kondisi sosial budaya di masyarakat. Masih di dalam buku yang sama, Rusman 2011: 21 menerangkan
bahwa perencanaan kurikulum diperlukan sebagai pedoman atau alat manajemen yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber individu yang