serta terus menumbuhkan lingkungan sehingga anak dapat mengembangkan potensi fisik, mental, maupun spiritual.
7 Unschooling Approach,
model ini menekankan kepada minat anak yang digunakan sebagi dasar dalam proses penyelenggaraan
pendidikan 8
The Eclectic Approach, model ini memberikan kesempatan kepada
keluarga homeschooling untuk mendesain program homeschooling, dengan memilih atau menggabungkan sistem yang ada.
Selain pendekatan yang digunakan dalam program homeschooling, keluarga homeschooling memiliki pilihan untuk menentukan kurikulum yang
diacu dan bahan ajar yang akan digunakan. Untuk memilih kurikulum dan bahan ajar, keluarga dapat memilih menggunakan bahan paket bundle yang
biasanya sudah disediakan oleh lembaga penyedia layanan tersebut, atau bahan terpisah unbundle.
Homeschooling merupakan model pendidikan alternatif yang menggunakan rumah sebagai basis pembelajaran, namun tempat belajar
homeschooling bisa dimanapun. Proses belajar homeschooling bosa dilakukan di rumah, perpustakaan, jalan, pasar, mall, terminal, stasiun,
museum, pameran dan lain sebagainya. Proses pembelajaran homeschooling tidak hanya dimaknai membaca, menerima pelajaran, dan mengerjakan soal,
tetapi juga yang berhubungan dengan kegiatan sehari – hari yang bersifat praktis.
4. Manajemen Kurikulum a. Konsep Dasar Kurikulum
Sebelum masuk ke dalam pengertian manajemen kurikulum, perlu di ketahui pula tentang kurikulum, berikut kajian pustaka terkait kurikulum.
1 Pengertian Kurikulum
Kurikulum merupakan konsepsi yang dirancang oleh sebuah satuan pendidikan yang akan diberikan kepada peserta didik sebagai sebuah
pengalaman pendidikan. Kurikulum menjadi dasar terselenggaranya kegiatan belajar mengajar.
Pengertian kurikulum di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SIsdiknas adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Senada, dalam PP No 17 Tahun 2010 pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Zaenal Arifin 2011: 2-3 menerangkan tentang pengertian kurikulum, secara etimologis istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani,
yaitu curir yang memiliki arti “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Dalam bahasa Perancis kurikulum berasal dari kata courier
yang berarti berlari to run. Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seroang pelari dari garis start sampai dengan garis finish
untuk memperoleh medali atau penghargaan Secara terminologis istilah kurikulum dalam pendidikan adalah sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah.
Henson 2010: 9 menyebutkan bahwa “The Term curriculum is a Latin Word that originally meant ‘rarecourse’. When used in education
5 curriculum has many meanings. Traditionally, the term meant a list of
course….” Yang berarti bahwa kurikulum menurut Henson adalah daftar
pengajaran. Menurut D. Tanner L. Tanner Jon Wiles, 2015: 5 [Curriculum is]
the planned and guided learning experiences and intended outcomes, formulated through systemic reconstruction of knowledge and experience,
under the auspice of the school, for the learners continuous and willful growth in personal social consequence
. Yang berarti kurikulum adalah pengalaman belajar yang disusun dan direncanakan untuk mencapai suatu tujuan,
dirumuskan melalui rekonstruksi sistemik pengetahuan dan pengalaman, di bawah naungan sekolah, untuk mempersiapkan siswa sebagai konsekuensi
sosial. Sedangkan Harold B. Albery Rusman, 2011: 3 memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa dibawah tanggung
jawab sekolah. Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
kurikulum adalah seperangkat alat yang berisi metode, tujuan, materi yang diberikan oleh lembaga pendidikan kepada peserta didik sesuai dengan
tingkat dan jenjang pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan baik tujuan institusional maupun tujuan nasional.
2 Komponen - Komponen Kurikulum
Kurikulum berada di dalam sistem pendidikan baik skala nasional maupun skala satuan pendidikan, oleh karena itu pada dasarnya kurikulum
juga merupakan suatu sistem. Sebagai sebuah sistem kurikulum memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain yang eksistensi
komponen tersebut tidak bisa terpisahkan satu sama lain.