tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu- satunya yang dapat mencapainya
2. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan juga studi dokumentasi, oleh karena itu instrumen pendukung yang digunakan dalam
penelitian ini adalah: pedoman wawancara, pedoman observasi, alat tulis, alat perekam, kamera, dan beberapa dokumen yang peneliti dapatkan dari
lembaga tempat penelitian.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data. Secara umum Miles
Huberman Sugiyono, 2007: 56 beranggapan bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif terdiri dan tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan
yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan verifikasi. Gambaran analisis data seperti pada gambar berikut.
Gambar 2. Komponen- komponen Analisis Data, Model Alir Miles Huberman Adapun yang dilakukan dalam analisa data penelitian ini adalah 1
Pengumpulan data, 2 Reduksi data, 3 Penyajian data, dan 4 Penarikan kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan selama penelitian berlangsung mulai
dari pra-penelitian, saat penelitian itu serta ketika pasca-penelitian.
Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal – hal yang penting, dicari tema dan polanya dari data yang
diperoleh dari lapangan yang jumlahnya banyak. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti
untuk mengumpulkan data selanjutnya. Penyajian data merupakan langkah mengorganisirkan data, dalam penelitian ini, karena menggunakan pendekatan
kualitatif, penyajian data dilakukan dengan uraian singkat, yaitu berupa teks yang bersifat naratif yang disajikan dalam tabel pengelompokkan data Lampiran 6 7.
Penarikan kesimpulan merupakan langkah terakhir dalam penelitian ini, yaitu menarik sebuah statement temuan terhadap sebuah objek untuk menjadikannya
lebih jelas Lampiran 6 7.
G. Validitas Data
Untuk menguji validitas data dalam penelitian ini digunakan uji kredibilitas, yaitu pengukuran derajat kepercayaan data. Adapun teknik yang digunakan dalam
uji kredibilitas ini adalah dengan triangulasi yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan dalam berbagai waktu. Triangulasi yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah, triangulasi sumber yaitu mengecek kebenaran data dari beberapa sumber yang dirasa memiliki pengetahuan yang
baik terkait fokus penelitian yang diteliti, teknik ini digunakan dalam penelitian di Homeschooling Anak Pelangi dan triangulasi teknik yaitu dengan sumber yang
sama data dicek dengan teknik wawancara, teknik observasi, dan studi dokumentasi. Triangulasi teknik digunakan dalam penelitian di Homeschooling
Islam Fatanugraha.
2
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di dua lembaga penyelenggara homeschooling
yang berada di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Lokasi penelitian di Propinsi D.I. Yogyakarta dilakukan di Homeschooling Anak Pelangi, dan untuk di
Jawa Tengah penelitian dilakukan di Homeschooling Islam Fatanugraha. Adapun keadaan umum lembaga penyelenggara homeschooling tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Homeschooling Anak Pelangi
Homeschooling Anak Pelangi adalah salah satu lembaga
penyelenggara homeschooling yang masih muda namun cukup sukses memberikan pelayanan pendidikan di Yogyakarta. Lembaga ini didirikan pada
tahun 2012 dan berkomitmen untuk membantu menyelesaikan permasalahan pendidikan anak, baik dari segi akademis maupun psikologis. Berawal dari
rasa prihatin terhadap pendidikan dan nasib beberapa anak yang kurang mendapatkan pendidikan yang layak, Bu Intan - Kepala Sekolah
Homeschooling Anak Pelangi - mendirikan lembaga ini.
Memiliki latar belakang pendidikan psikologi serta dengan dukungan orang terdekat, beliau pun memutuskan untuk mendirikan Homeschooling
Anak Pelangi ini sebagai kontribusi nyata untuk memperbaiki pendidikan. Homeschooling
Anak Pelangi berada di bawah payung PKBM Pelangi Abadi Nusantara, hal ini karena secara hukum nama lembaga pendidikan
“homeschooling” masih belum diatur dalam undang-undang negara. Homeschooling
ini menyelenggarakan pendidikan Paket A setingkat SD,