2.2.1.7 Efekifitas Menyimak
Efektifitas menyimak sangat tergantung pada pembicara, isi pembicaraan, penyimak, dan situasi. Menyimak akan menjadi sangat efektif bila:
1 Pembicara; menguasai materi, dapat berbahasa sesuai dengan kemampuan
berbahasa penyimak, dapat meyakinkan penyimak, sistematis, menarik, dan mampu mengadakan kontak dengan penyimak.
2 Isi Pembicaraan; aktual, bermakna, dalam pusat minat penyimak, sistematis,
dan memiliki taraf kesukaran yang seimbang dengan kemampuan menyimak. 3
Penyimak; siap fisik dan mental, dapat berkonsentrasi, memiliki kemampuan linguistik yang baik, berminat, dan memiliki pengalaman dan pengetahuan
yang cukup. 4
Situasi; kkeadaan ruang yang menunjang, waktu yang tepat, ketenangan lingkungan, dan peralatan yang cukup menunjang.
2.2.1.8 Pemilihan Bahan Simakan
Menurut Subyantoro dan Hartono 2003:5-7 bahan pembelajaran menyimak harus menarik minat dan dekat dengan kebutuhan siswa, hal-hal yang
perlu diperhatikan yaitu 1 keluasan bahan ajar, 2 keterbatasan waktu, 3 perbedaan karakteristik pembelajar, dan 4 perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, yang dijelaskan sebagai berikut: 1
Keluasan Bahan Ajar
Bahan ajar menyimak dapat diambil dari berbagai sumber. Bahan ajar hendaknya sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Materi yang sesuai, cocok
dengan kemampuan siswa akan menghasilkan proses belajar mengajar yang memuaskan dan menyenangkan, baik bagi siswa maupun guru.
2 Keterbatasan Waktu
Dalam pembelajaran, guru dituntut untuk dapat menyesuaikan waktu yang tersedia dengan bahan yang akan diajarkan.
3 Perbedaan Karakteristik Pembelajar
Perbedaan karakteristik pembelajar ditentukan oleh berbai faktor antara lain minat, bakat, intelegensi, dan sikap. Hal itu merupakan pertimbangan khusus
bagi guru untuk memilih bahan simakan yang selaras dengan bakat, minat, dan sikap pembelajar.
4 Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pada dasarnya, bahan pembelajaran menyimak harus menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Bahan pembelajaran menyimak harus menarik, selaras, adan autentik. Menarik yang dimaksud adalah agar siswa tertarik untuk menerima bahan
simakan dengan perhatian yang sungguh-sungguh. Selaras, merupakan syarat utama dalam proses pembelajaran menyimak. Kegagalan pembelajaran menyimak
lebih banyak disebabkan oleh ketidakmampuan pembelajar terhadap makna, baik makna gramatikal, klasikal maupun kultural dalam bahan ajar. Terakhir adalah
autentik asli, keauntentikan bahan menyimak dapat ditemukan di lingkungan sekitar siswa.
2.2.1.9 Penilaian Keterampilan Menyimak
Dalam penilaian berbasis kelas, penilaian keterampilan menyimak dilakukan terhadap proses dan penilaian hasil. Penilaian hasil hanya merujuk pada
hasil simakan siswa yang berupa respon atau jawaban-jawaban terhadap pertanyaan, sedangkan penilaian pada proses dilakukan dengan menggunakan
model instrumen penilaian yang dirancang guru. Penilaian hasil dapat dilakukan dengan menggunakan tes. Tes
keterampilan menyimak dimaksudkan untuk mengukur kemampuan siswa menangkap dan memahami informasi yang terkandung di dalam wacana yang
diterima melalui saluran pendengaran Nurgiantoro 1988:214. Untuk tes kemampuan menyimak, pemilihan bahan tes lebih ditekankan pada keadaan
wacana, baik dilihat dari segi tingkat kesulitan, isi dan cakupan, maupun jenis- jenis wacana Nurgiyantoro 1988:214.
1 Tes Kemampuan Menyimak Tingkat Ingatan
Tes kemampuan menyimak pada tingkat ini sekadar menuntut siswa untuk mengingat fakta atau menyatukan kembali fakta-fakta yang terdapat di dalam
wacana yang telah diperdengarkan. Fakta dalam wacana dapat berupa tanggal, tahun, peristiwa dan sebagainay. Bentuk tes yang dipergunakan dapat berupa
bentuk tes objektif, isian singkat, ataupun bentuk pilihan ganda.
2 Tes Kemampuan Menyimak Tingkat Pemahaman
Tes keteramppilan menyimak pada tingkat pemahaman menunutut siswa untuk dapat memahami wacana yang dipergunakan. Pemahaman yang dimaksud
adalah pemahaman terhadap isi wacana, hubungan antar kejadian, hubungan anta ride, hubungan sebab akibat, dan sebagainya. Pemahaman pada tingkat ini belum
benar-benar kompleks belum menuntut kerja kognitif yang tinggi. Bentuk tes yang digunakan esai ataupun bentuk objektif.
3 Tes Kemampuan Menyimak Tingkat Penerapan
Diharapkan siswa dapat menerapkan konsep atau masalah tertentu pada situasi yang baru. Misalnya, diperdengarkan beberapa buah wacana dengan
gambar yang sesuai. 4
Tes Kemampuan Menyimak Tingkat Analisis Tes keterampilan menyimak pada tingkat analisis menuntut siswa untuk
melakukan kerja analisis, untuk memilih alternative jawaban yang tepat. Analisis yang dilakukan berupa analisis detil-detil informasi, mempertimbangkan bentuk
dan aspek kebahasaan tertentu, menemukan hubungan kelogisan, sebab-akibat dan lain-lain.
Jawaban terhadap pertanyaan dapat dinilai berdasarkan tepat tidaknya jawaban dengan melakukan penskoran berdasarkan jumlah soal dan bobot soal,
sedangkan hasil simakan siswa yang berupa respon dinilai berdasrkan tepat tidaknya respon itu dengan apa yang akan diungkapkan atau diprintahkan dalam
bahan simakan Subyantoro dan Hartono 2003:14. Aspek-aspek penilaian ditentukan berdasarkan indikator pencapaian hasil belajar. Penilaian proses dapat
dilakukan dengan menggunakan model instrumen yang dirancang oleh guru.
2.2.2 Berita