ini didasarkan atas ciri-ciri dan karakteristik media audio sendiri. Kekurangan dari media audio, antara lain sebagai berikut ini :
1 Memerlukan suatu pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap
dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus.
2 Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif
adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
3 Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui
tingkatan penguasaan perbendaharaan kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
4 Media ini hanya akan mapu melayani secara baik bagi mereka yang sudah
mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak. 5
Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog
tersebut pada si penerima. Bila tidak, bisa terjadi ketidakmengertian dan bahkan kesalahpahaman.
Dari pertimbangan kekurangan media audio di atas, maka manfaatnya memerlukan bantuan pengarahan dari media lainnya, sehingga pengalaman dan
pengetahuan siap dipunyai pendengar sebelumnya.
2.2.4 Teknik Learning and Making Note
Dalam pembelajaran menyimak bahasa dan sastra Indonesia terdapat berbagai macam teknik yang digunakan. Untuk dapat menghasilkan pembelajaran
yang nantinya akan bermanfaat bagi kehidupan siswa dari proses pembelajaran diperlikan sebuah teknik pembelajaran yang tepat.
Learning and making note adalah salah satu teknik pembelajaran menyimak. Cara yang dilakukan adalah guru memperdengarkan rekaman yang
berisi sebuah cerita atau informasi. Setelah selesai siswa kemudian mencatat secara garis besarnya saja tentang apa yang telah mereka dengar. Penggunaan
teknik catat pada pembelajaran dianjurkan oleh Silberman dalam buku Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Teknik catat dianjurkan karena
penggunaaan teknik ini dapat membantu siswa mendapatkan pengetahuan, dan sikap secara aktif. Menurut Silberman 2006: 123-125 penggunaan teknik catatan
yang sederhana adalah siswa diminta untuk mengisi bagian-bagian yang kosong. Teknik ini terdiri atas tiga variasi, yaitu 1 guru menyiapkan sebuah catatan yang
mengikhtisarkan hal-hal utama pada pengajaran materi pembelajaran yang disampaikan kepada siswa, 2 sebagai ganti menyiapkan teks secara lengkap,
guru merumpangkan bagian-bagian di dalamnya dan selanjutnya diisi oleh siswa, dan 3 guru memerintah siswa untuk mendengarkan dengan cermat sewaktu
diberi materi simakan. Kemudian siswa diminta untuk mencatat hal-hal penting yang ada pada saat menyimak. Pada pembelajaran menyimak berita, untuk dapat
mencatat hal-hal penting dalam berta yang disimak, siswa diharapkan dapat menyimak dengan seksama berita yang diperdengarlan, menceritakan kembali isi
berita dengan bahasanya sendiri, dan menemukan hal-hal penting dalam berita yang diperdengarkan.
Teknik learning and making note ini diharapkan mampu untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran menyimak. Siswa
diharapkan memperoleh ilmu pengetahuan yang bermanfaat dari proses pembelajaran. Dengan teknik learning and making note siswa diharapkan mampu
memberikan reaksi atau umpan balik atas pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas.
Implementasi learning and making note dalam pembelajaran menyimak merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh siswa dalam proses
pembelajaran di kelas. Tarigan 1986: 12 menjelaskan bahwa dalam pembelajaran menyimak tahap pertama yang harus dilakukan adalah
menghubungkan dengan makna. Siswa menyimak kata, ide, atau tindakan dan menghubungkannya dengan makna sehingga diperoleh pemahaman yang hakiki
agar dapat menghubungkan makna dengan sesuatu yang disimak.
2.3 Kerangka Berpikir
Keterampilan menyimak di sekolah perlu ditingkatkan karena dengan keterampilan menyimak yang baik, siswa akan memiliki dan mengaplikasikan
keterampilan-keterampilan yang baik pula. Selain itu siswa diharapkan dapat mencapai hasil belajar yang optimal.