17 b.
Autisme fiksasi, yaitu tanda-tanda autis yang muncul pada anak setelah berumur dua atau tiga tahun, sehingga waktu lahir
keadaannya normal. Berdasarkan berbagai klasifikasi di atas, secara umum peneliti
menyimpulkan bahwa berdasarkan kemunculan gejala autisnya dapat dikelompokkan menjadi autis bawaan lahir infantil dan autis yang
muncul setelah berumur 2-3 tahun fiksasi. Dan berdasarkan interaksi sosialnya dibedakan menjadi kelompok penyendiri
allof,
pasif, dan kelompok aktif tapi aneh.
B. Kajian Tentang Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan
1. Pengertian Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan
Berdasarkan pendapat Sudaryanti 2006:4
bilangan adalah suatu objek matematika yang sifatnya abstrak dan termasuk ke dalam unsur yang tidak
didefinisikan. Untuk menyatakan suatu bilangan dinotasikan dengan lambang bilangan yang disebut angka.
Berbeda dengan bilangan yang sifatnya abstrak, lambang bilangan atau angka merupakan simbol dari bilangan.
Berdasarkan pendapat Rukmansyah 2006:19 lambang bilangan adalah suatu seperti tanda yang menyatakan jumlah atau banyaknya bilangan
tertentu. Slamet suyanto 2005: 107 mengemukakan bahwa angka adalah simbol dari suatu bilangan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa lambang bilangan merupakan suatu simbol berupa
18 tanda yang digunakan untuk menyatakan suatu jumlah atau banyaknya
bilangan tertentu.
Pendapat lain menyatakan bahwa lambang bilangan adalah simbol atau kata yang digunakan untuk menyatakan suatu jumlah
tertentu. Untuk menyatakan suatu digunakan suatu jumlah tertentu. Untuk menyatakan suatu jumlah, kita menggunakan lambang dan nama bilangan
Abdul Syukur,2005: 72.
Mengajarkan lambang bilangan pada anak dimulai dari benda-benda konkret terlebih dahulu kemudian baru
mengenalkan angka sebagai lambang bilangan.
Pengenalan lambang bilangan termasuk dalam mata pelajaran matematika, pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang
diperoleh dalam setiap jenjang pendidikan, termasuk pada anak autis. Belajar mengenal lambang bilangan bagi anak autis bukan berarti yang menuntut
anak untuk mampu berhitung sampai seratus, seribu, atau bahkan menuntut anak memahami operasi matematika yang rumit. Belajar bilangan pada anak
autis lebih kepada pengenalan konsep bilangan dan simbol dari suatu bilangan. Mengenal bilangan bukan hanya mengenal bentuk dari bilangan
akan tetapi mengenal makna dari bilangan tersebut. Pengenalan lambang bilangan tidak hanya sekedar mengenal lambang
dari suatu bilangan, akan tetapi anak mampu mengetahui makna atau nilai dari suatu bilangan, jadi kemampuan mengenal lambang bilangan merupakan
kesanggupan untuk mengetahui simbol yang melambangkan banyaknya benda. Anak yang memiliki kemampuan mengenal lambang bilangan yaitu
19
anak yang memiliki kesanggupan untuk mengetahui makna dan simbol yang melambangkan banyaknya suatu benda.
Pengenalan lambang bilangan yang hanya berupa hafalan menjadikan anak sekedar mengetahui lambang bilangan tanpa mengetahui makna dari
lambang bilangan tersebut. Anak yang sekedar menghafal lambang bilangan akan merasa kesulitan dalam menyelesaikan suatu masalah yang
berhubungan dengan bilangan. Konsep yang belum matang menjadikan anak bingung jika dihadapkan dengan persoalam yang berhubungan dengan
bilangan. Oleh karena itu sangat penting mengenalkan lambang bilangan pada anak, termasuk pada anak autis.
Kemampuan mengenal lambang bilangan yang akan ditingkatkan dalam
penelitian
ini yaitu anak mampu menunjuk angka 1-10, mengurutkan angka 1-10, memasangkan angka 1-10 sesuai jumlah
gambar, serta kemampuan memasangkan angka dengan jumlah gambar. Berdasarkan
pengertian tersebut, dapat ditegaskan bahwa kemampuan mengenal lambang bilangan yaitu meliputi kemampuan anak dalam
menunjuk angka 1-10, mengurutkan angka 1-10, memasangkan angka 1- 10 sesuai jumlah gambar, serta kemampuan memasangkan angka dengan
jumlah gambar.