Penelitian yang Relevan KAJIAN TEORI

51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs At-taqwa 06 Bekasi tahun ajaran 20122013, yang berlokasi di Jl. KH Abdullah Karang Tengah Rt 0301 Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Bekasi. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sd Februari 2014.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif. Jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi kasus case study. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan, penelitian deskriptif descriptive research adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau, penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. 1 Studi kasus case study sebagai jenis penelitian deskriptif yang digunakan metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenaan dengan suatu kasus. Studi kasus diarahkan untuk mengkaji kondisi, kegiatan, perkembangan serta faktor-faktor penting yang terkait dan menunjang kondisi dan perkembangan tersebut. Penelitian kualitatif yang menggunakan desain penelitian studi kasus berarti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-fenomena lainnya. sifat dari penelitian ini bersifat kualitatif yang ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang atau perspektif partisipan. Partisipan yang dimaksud adalah orang-orang yang diajak wawancara, observasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, dan persepsinya. Penelitian 1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, h. 54. kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi strategi, strategi-straregi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, dokumentasi pelengkap seperti foto, rekaman, dan lainnya. Dalam proses pemilihan informan, peneliti menggunakan teknik purposive sampling, yaitu peneliti memilih orang yang dianggap mengetahui secara jelas permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini yang menurut peneliti memiliki informasi memadai yang berkenaan dengan Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs At- Taqwa 06 Bekasi adalah guru yang mengajar fiqih dan peserta didik kelas VII-1 yang bersedia diwawancarai.

C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam proses menemukan dan mengumpulkan data tentunya harus tercipta sebuah harmonisasi hubungan peneliti dengan informan sehingga tercipta hubungan yang baik diantara keduanya. Menurut Spardley ada beberapa tahapan untuk menciptakan harmonisasi yang baik antara peneliti dan informan, tahapan- tahapan itu adalah apprehenssion, ekploration, cooperation, dan participation. 1. Apprehension. Pada tahap ini antara peneliti dan objek penelitian atau informan belum saling mengenal. Untuk melewati tahap ini dengan memuaskan, maka peneliti harus melakukan upaya secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi cara berfikir dan minat objek penelitian atau informan. Untuk selanjutnya juga selalu berupaya agar kontak personal setiap saat terjadi dengan informan. 2. Ekploration. Pada tahap ini antara peneliti dan informan lebih jauh saling melacak latar belakang keduanya, sehingga tidak jarang muncul interaksi saling uji, saling lacak kemampuan, jalan pikirran, kepercayaan, serta asal- usul. Dalam menghadapi kondisi ini, peneliti harus menciptakan kondisi yang amat menguntungkan terhadap tujuan peneliti berada ditempat penelitian. 3. Cooperation. Pada tahap ini antara peneliti dan informan saling percaya, saling menerima, sehingga informan bersedia bekerja sama dengan peneliti untuk membantu jalannya tugas peneliti.