Pengertian Keterampilan Bertanya Keterampilan Bertanya Guru

5 Penyebaran pertanyaan: untuk maksud tertentu guru dapat melemparkan pertanyaan ke seluruh kelas, kepada siswa tertentu, atau menyebarkan respons siswa kepada siswa yang lain. 6 Pemberian waktu berpikir: dalam mengajukan pertanyaan guru harus berdiam diri sesaat sebelum menunjuk siswa merespons pertanyaan. 7 Pemberian tuntunan: bagi siswa yang mengalami kesukaran dalam menjawab pertanyaan, strategi pemberian tuntunan perlu dikerjakan. Strategi itu meliputi pengungkapan pertanyaan dengan bentuk atau cara yang lain, mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana, atau mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya. 11 b. Keterampilan Lanjutan Komponen-komponen yang termasuk ke dalam keterampilan bertanya lanjut adalah: 1 Pengubahan tuntutan tingkat kognitif pertanyaan; untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa diperlukan pengubahan tuntutan tingkat kognitif pertanyaan ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2 Urutan pertanyaan: pertanyaan yang diajukan haruslah mempunyai urutan yang logis. 3 Melacak: untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa yang berkaitan dengan jawaban yang dikemukakan, keterampilan melacak perlu dipunyai oleh guru. Melacak dapat dikerjakan dengan meminta siswa untuk memberikan penjelasan tentang jawabannya, memberikan alasan, memberikan contoh yang relevan, dan sebagainya. 4 Keterampilan mendorong terjadinya interaksi antar siswa. 12 11 j.j, Hasibuan, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, cet. XI, h. 62. 12 j.j, Hasibuan, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, cet. XI, h. 63.

3. Tipe dan Syarat-syarat Bertanya

Adapun tipe dan bentuk pertanyaan sangat beragam, penggunaan dalam bentuk setiap pertanyaan bergantung pada tujuan yang diharapkan, tipe pertanyaan yaitu: a. Pertanyaan yang menuntut fakta-fakta, yaitu pertanyaan untuk mengembangkan atau melatih daya ingat siswa terhadap sesuatu yang pernah dipelajarinya. b. Pertanyaan yang menuntut kemampuan yang membandingkan, yaitu pertanyaan untuk mengembangkan atau melatih daya pikir analisis dan sintesis. c. Pertanyaan yang menuntut kemampuan memperkirakan, yaitu pertanyaan untuk mengembangkan atau melatih kemampuan atau membuat perkiraan- perkiraan. d. Pertanyaan yang menuntut kemampuan analisis, yaitu pertanyaan mengembangkan dan melatih kemampuan daya analisis. e. Pertanyaan yang menuntut pengorganisasian, yaitu pertanyaan untuk mengembangkan atau melatih kemampuan berfikir secara teratur. f. Pertanyaan yang tidak perlu dikemukakan jawabannya, yaitu pertanyaan untuk memberikan penegasan dan meyakinkan tentang sesuatu kepada siswa, pertanyaan ini digolongkan dengan pertanyaan retorika yang tidak perlu mendapat jawabannya. Syarat pertanyaan yang harus diperhatikan agar pertanyaan yang diajukan kepada siswa mendapat respon yang baik adalah: a. Pertanyaan yang disampaikan dengan menggunakan kalimat atau bahasa yang mudah ditangkap oleh pihak yang ditanya siswa. b. Pertanyaan diajukan secara klasikal, berikan waktu untuk berpikir kemudian baru diajukan salah seorang yang diminta untuk menjawabnya. c. Beri kesempatan secara adil dan merata kepada setiap siswa untuk mendapatkan pertanyaan. d. Penunjukkan siswa yang diminta jawaban tidak dilakukan secara berurutan atau sistematis, akan tetapi harus diusahakan secara acak agar setiap siswa memusatkan perhatian dan memiliki kesiapan untuk menjawabnya.

4. Jenis-jenis Pertanyaan

Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif. Pertanyaan yang baik dibagi menjadi dua jenis, yaitu pertanyaan menurut maksudnya dan pertanyaan menurut Taksonomi Bloom. Pertanyaan menurut maksudnya terdiri dari: pertanyaan permintaan compliance question, pertanyaan retoris rhetorical question, pertanyaan mengarahkan atau menuntun prompting question, dan pertanyaan menggali probing question, sedangkan pertanyaan menurut Taksonomi Bloom, yaitu: pertanyaan pengetahuan recall question atau knowledge question, pemahaman conprehention question, pertanyaan penerapan application question, pertanyaan sinestis synthesis question, dan pertanyaan evaluasi evaluation question. 13 Dan jenis-jenis pertanyaan menurut luas-sempitnya pertanyaan. a. Jenis-jenis pertanyaan menurut maksudnya 1 Pertanyaan permintaan Compliance question, pertanyaan yang mengharapkan agar orang lain mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan. Contoh: Dapatkah Anda tenang agar suara saya dapat didengar oleh seluruh kelas? 2 Pertanyaan Retorik rhetorical question Pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, melainkan akan dijawab sendiri oleh guru karena merupakan teknik penyampaian informasi kepada siswa. Contoh: Guru: “apakah yang dimaksud dengan mengajar? 13 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2012, Cet. I, h. 286.